01. Awal mula

18 7 4
                                    

WELCOME TO DI CERITA BERDASARKAN KENYATAAN YA! AKU HARAP KALIAN SUKA SAMA CERITA YANG AKU BUAT
NAMA TOKOH BERDASARKAN FIKSI NAMUN CERITA INI DIANGKAT DARI KISAH NYATA
HAPPY READING GUYS!
***

Sebuah direct message masuk dengan menampilkan sebuah nama pengguna, perempuan bertubuh tidak lebih 155 cm itu menghela nafas panjang. "Dia lagi," gumamnya pelan.

Nindya Zara Aurelia, atau yang lebih dikenal Zara. perempuan yang memiliki hobby menulis dan mendengarkan musik itu kembali memasukkan ponselnya kedalam rok abunya tanpa membalas pesan tersebut. Saat sedang memikirkan siapa laki laki yang belakangan hari ini selalu mengganggunya tiba tiba ia dikagetkan dengan sebuah panggilan.

"Zara." Panggilan itu membuatnya menoleh, ia membalas dengan seulas senyuman.

"Lo ke kantin ga nunggu gue, parah." Protesnya. Zara tersenyum melihat sahabatnya itu sembari mengacungkan jari membentuk peace.

Seyna Agatha Zellyn, yang lebih dikenal dengan Seyna. Perempuan yang menjadi sahabat Zara selama menduduki bangku SMA, ia memiliki hobby yang berlawanan dengan Zara, jika Zara menyukai buku maka Seyna menjawab tidak ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk bermain game.

Setelah mengantri dengan cukup lama, akhirnya mereka berdua keluar dari kerumunan siswa siswi yang merasakan kelaparan setelah 4 jam bergelut dengan mata pelajaran yang membuat otak mereka terkuras lebih banyak.

Sudut matanya melihat siluet yang begitu ia kenal, dia, seseorang yang beberapa waktu terakhir ini selalu mengganggunya.

Jujur saja, Zara tidak paham dengan tujuan laki laki itu yang selalu mengiriminya pesan di Instagram.

Zara tidak ingin ge-er, tapi kenapa dia mengganggunya tepat setelah ia putus dari pacarnya, Ashlan. Apa ini hanya kebetulan? Atau? Ah, tidak jangan berpikir terlalu jauh.

Ashlan Dipta Remansyah, laki laki yang pernah mengisi hati Zara selama beberapa bulan ini. Hubungan mereka kandas dikarnakan adanya orang ke-tiga yang membuat Ashlan berpaling dari Zara.

Saat sedang menuju kelas langkah Zara terhenti melihat Ashlan sedang menyuapi Aubrey, perempuan yang menjadi penyebab kandasnya hubungan mereka. "Perusak suasana." Gumam Zara.

Sereia Aubrey Natania, perempuan yang berhasil mencuri hati Ashlan dan menjadi penyebab kandasnya hubungan Ashlan dengan Zara.

Seyna yang melihat sahabatnya itu sudah dalam kondisi tidak nyaman akhirnya memutuskan untuk menarik tangan Zara untuk segera meninggalkan tempat itu, ia tau bahwa sahabatnya masih mencintai Ashlan.

Lalu setelah menjauh dari tempat yang membuat hati Zara semakin sakit, Seyna mencoba untuk menghiburnya, "Za, nanti pulang sekolah kita nonton, yuk" Ajak Seyna.

Zara menatap Seyna dengan kesal, Zara tau bahwa Seyna ingin menghiburnya setelah melihat apa yang terjadi, namun mengapa Seyna mengajaknya menonton saat ia ada jadwal Ekstrakurikuler? Merepotkan saja.

"Na, kamu ga lupa kan hari ini hari apa?" Tanya Zara.

"Rabu kan? Emang ada apa?," Tanya Seyna dengan polosnya, Zara yakin bahwa sahabatnya ini pura pura lupa dengan jadwal Ekstrakurikuler-nya tersebut. Ya, Seyna ingin mengajak Zara untuk bolos Ekskul entah sudah berapa kali Seyna mencoba untuk mengajaknya membolos, tidak terhitung lebih tepatnya.

"Gue ada jadwal Ekskul, Na." Zara menjawab dengan geram.

"Bolos aja nanti kita have fun disana," Kan, sesuai dugaan Seyna pasti akan mengajaknya bolos.

"Gak, lo aja sana gue udah berkali kali bolos Ekskul demi nemenin lo main," Jawab Zara dengan mata tajam, ia sudah melewatkan beberapa pertemuan hanya demi menemani sahabatnya ini bermain.

Seyna menatap Zara dengan kesal, ia tidak ingin hanya bermain sendirian. Namun, di tengah perdebatan itu bel sekolah SMA Kusuma berbunyi, menandakan jam istirahat sudah berakhir.

Zara dengan santainya mengajak Seyna untuk kembali ke kelasnya, padahal baru saja ia kesal dengan Seyna karna selalu mengajaknya membolos.

Di hari itu, mereka melupakan masalah yang baru saja di perdebatkan.

****
SEGITU DULU YA NANTI LANJUT!!

Briefly and Eternally (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang