07. Langkah kecil menuju pendekatan

7 5 0
                                    

UPDATE LAGI NIH
TYPO MASIH BANYAK BERTEBARAN
TOLONG MAKLUM
HAPPY READING!
***

Kehidupan Zara perlahan menjadi lebih seimbang. Dia mulai merasakan kelegaan dari beratnya masa lalu, berkat dukungan dari Seyna dan komunikasi yang semakin intens dengan Gavin. Setiap hari, Zara merasa sedikit lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang ada.

Suatu hari, saat istirahat di sekolah, Zara duduk di bangku taman, membaca buku sambil menikmati udara segar. Ponselnya bergetar, menandakan pesan masuk di Instagram dari Gavin.

"Hai, Za, bisa minta nomor WhatsApp lo? Gue rasa komunikasi lewat sini bisa lebih lancar."

Zara membaca pesan itu dengan rasa senang. Dia merasa Gavin adalah teman yang cukup dekat untuk memberikan nomor WhatsApp-nya. Tanpa ragu, dia membalas dengan cepat.

"Tentu, Gav. Ini nomor WhatsApp gue 0831-xxxx-xxxx. Senang bisa ngobrol lebih lancar."

Gavin membalas dengan penuh semangat. "Thanks, Za! Gue save nomor lo ya. Gue bakal ngirim pesan ke sini biar lebih gampang ngobrolnya."

Beberapa saat setelah itu, Zara menerima pesan pertama dari Gavin di WhatsApp. Dia membuka pesan itu dengan antusias.

"Za! Gue Gavin. Seneng banget akhirnya kita bisa ngobrol di sini. Gue baru aja nyalain musik, lagi pengen denger rekomendasi lagu dari lo. Ada yang bisa gue dengerin?"

Zara tersenyum membaca pesan itu. Dia merasa lebih dekat dengan Gavin, dan percakapan melalui WhatsApp memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk berbagi hal-hal kecil yang mereka sukai. Dia segera membalas dengan rekomendasi lagu dan beberapa cerita singkat tentang musik yang dia sukai.

"Hai, Gav! Seneng juga bisa ngobrol di sini. Gue lagi suka lagu-lagu dari Tulus akhir-akhir ini. Lo harus coba dengerin 'Jangan Cintai Aku Apa Adanya'. Rasanya bisa bikin hari lo lebih cerah."

Percakapan mereka berlanjut dengan nyaman. Mereka saling bertukar rekomendasi lagu, berbagi cerita tentang kegiatan sehari-hari, dan kadang-kadang bercanda ringan. Zara merasakan kenyamanan yang semakin mendalam dalam berkomunikasi dengan Gavin.

Malam itu, setelah berbicara cukup lama melalui WhatsApp, Zara merasa ada kemajuan dalam hubungan mereka. Gavin tidak hanya menjadi teman yang menyenangkan, tetapi juga seseorang yang membuatnya merasa lebih baik tentang dirinya sendiri.

Sementara itu, Zara tetap berhati-hati. Meskipun dia merasa nyaman dengan Gavin, dia tahu bahwa dia masih dalam proses penyembuhan dari masa lalu. Gavin adalah bagian penting dari proses itu, tetapi Zara juga ingin memastikan bahwa dia tidak terburu-buru dalam melangkah lebih jauh.

Beberapa hari kemudian, saat istirahat di sekolah, Seyna memperhatikan Zara yang tampak lebih ceria. "Lo terlihat lebih bahagia, Za. Ada apa?"

Zara tersenyum. "Gue cuma merasa lebih baik. Gue mulai ngobrol lebih sering dengan Gavin lewat WhatsApp, dan rasanya enak bisa berbagi hal-hal kecil."

Seyna mengangguk dengan senyum mendukung. "Gue senang denger itu. Yang penting lo merasa nyaman dan bahagia."

Dengan nomor WhatsApp yang sudah diberikan, Zara merasa lebih terhubung dengan Gavin. Meskipun dia tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, dia merasa siap untuk menghadapi setiap langkah yang datang. Untuk saat ini, dia senang menikmati setiap percakapan, setiap tawa, dan setiap dukungan yang diberikan oleh teman barunya.

Zara tahu bahwa proses penyembuhan masih panjang, tapi dia merasa lebih siap untuk melaluinya dengan kehadiran Gavin di sampingnya. Dengan setiap hari yang berlalu, dia semakin mendekati kebahagiaan yang selama ini dia cari.

***

Zara melanjutkan rutinitas harian di sekolah dengan lebih ringan berkat dukungan Gavin dan Seyna. Setiap hari, percakapan dengan Gavin melalui WhatsApp memberi warna baru pada hari-harinya. Mereka saling berbagi cerita, saling mendukung, dan terkadang menghibur satu sama lain dengan lelucon ringan.

Suatu sore, saat Zara sedang pulang dari sekolah, ponselnya bergetar dengan pesan dari Gavin. Dia baru saja pulang dari latihan band, dan pesan itu langsung membuat Zara merasa penasaran.

"Hey, Za! Gue baru selesai latihan band. Gue mau ngajak lo nonton pertunjukan kecil yang bakal digelar di kafe dekat sini besok malam. Gue tahu lo suka musik, dan ini bakal jadi acara yang seru. Lo mau ikut?"

Zara tersenyum membaca ajakan itu. Dia sudah lama tidak menghadiri acara musik secara langsung, dan kesempatan ini terasa menarik. Dia membalas pesan Gavin dengan antusias.

"Hi, Gav! Gue mau banget. Thanks udah ngajak. Gue tunggu detailnya ya."

Keesokan harinya, Zara mempersiapkan diri untuk malam pertunjukan dengan semangat. Dia memilih outfit yang nyaman namun tetap stylish dan merasa excited untuk melihat penampilan band yang akan tampil.

Malam itu, Zara tiba di kafe lebih awal dan menemukan Gavin sudah berada di sana, menunggu di meja yang telah dipesan sebelumnya. Gavin menyambutnya dengan senyum lebar dan mereka mulai berbincang sebelum acara dimulai.

Pertunjukan dimulai dengan suasana yang ceria. Band yang tampil berhasil memikat perhatian penonton dengan lagu-lagu mereka yang enerjik dan lirik yang menyentuh hati. Zara menikmati setiap detik dari penampilan tersebut, dan Gavin terlihat sangat menikmati acara itu juga.

Selama istirahat, mereka saling berbagi pendapat tentang musik dan artis favorit mereka. Zara merasa semakin nyaman berbicara dengan Gavin secara langsung. Gavin juga tampak bahagia bisa berbagi pengalaman musik dengan Zara.

"Lo suka banget sama musik ya, Za?" tanya Gavin sambil menatap panggung.

"Banget, Gav. Musik selalu jadi cara gue buat merasa lebih baik. Dan malam ini bener-bener seru. Gue suka banget band-nya," jawab Zara dengan semangat.

Gavin tersenyum. "Gue seneng lo suka. Kayaknya kita punya banyak kesamaan dalam hal musik. Gue juga ngerasa nyaman ngobrol sama lo."

Pertunjukan berlanjut hingga akhir malam, dan mereka berdua pulang dengan perasaan puas dan bahagia. Saat mereka berpisah di depan kafe, Gavin mengucapkan terima kasih.

"Thanks udah mau ikut, Za. Gue senang banget lo bisa datang. Kita harus sering-sering ngelakuin ini."

"Senang banget bisa ikut, Gav. Gue juga merasa senang banget malam ini. Kita pasti harus ketemu lagi," balas Zara sambil tersenyum.

Dengan semakin seringnya mereka bertemu dan berkomunikasi, Zara merasa hubungan mereka semakin dekat. Dia merasa Gavin adalah sosok yang benar-benar bisa dia andalkan. Meskipun dia masih dalam proses penyembuhan dari masa lalunya, Gavin memberikan dukungan dan kebahagiaan yang sangat berarti baginya.

Saat Zara melanjutkan hari-harinya, dia merasa lebih percaya diri dan positif. Kehadiran Gavin dalam hidupnya memberikan perspektif baru dan memotivasi Zara untuk terus melangkah maju. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, tapi untuk saat ini, dia merasa cukup bahagia dengan bagaimana segala sesuatunya berkembang.

***
CIE GAVIN ZARA MULAI DEKET PASTI BISA NIH LUPAIN ASHLAN YA GA??

Briefly and Eternally (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang