CHAPTER-4

3 0 0
                                    


Astaga..., bosannya liburan kenaikan kelas ini. Padahal saat sekolah masih aktif. Aku malah meminta ingin diliburkan. Sekarang, lihatlah aku berbaring di tempat tidur tanpa tau harus melakukan apa. Aku ingin memainkan game itu lagi. Tetapi, aku di skors selama 1 minggu gara-gara karakter yang namanya Raja sialan itu.

Sebenarnya, aku tidak sepenuhnya tak mempunyai kegiatan apapun. Aku masih bisa mencari bunga lotus di gunung Everest dan rumput laut di Palung mariana. Hanya saja, aku sedang malas menggerakkan anggota tubuhku ini. Aku diberikan lem godaan oleh setan untuk tetap menempelkan badanku di tempat tidur yang nyaman dan lembut ini.

Tak ada motivasi lain yang muncul di otakku untuk bergerak. Karena itu, aku mencoba memikirkan cara lain untuk dapat kembali ke game itu tanpa sepengetahuan raja. Kemudian, otakku mendapatkan pencerahan. Game MMORPG yang kumainkan tersebut menggunakan sistem log in dengan Gmail. Bagaimana jika aku pindah akun sementara hingga akun utamaku dibuka kembali dari skorsnya.

Tanpa berlama-lama aku segera membuka game tersebut dan beralih ke akun yang baru dengan nama 'Cat.' Ya, kalian pasti bingung kenapa akunku selalu berkarakter kucing. Simpel sih jawabannya. Karena aku suka kucing. Aku bahkan punya satu kucing di rumahku yang sudah ku pelihara selama 1 tahun.

Tanpa basa basi aku langsung masuk ke game tersebut kembali berpetualang menuju ke pelabuhan kota. Kenapa pelabuhan kota? Karena disanalah banyak bertebaran orang-orang yang mempromosikan party mereka.

Party disini bukanlah sekelompok karakter yang berkumpul untuk menyerang monster atau semacamnya. Party disini adalah kelompok orang-orang yang ingin membangun tempat baru yang dapat dikunjungi oleh orang-orang yang mau mengunjunginya. Contohnya saja kerajaan milik si raja itu.

Benar saja baru saja mau berkeliling aku sudah mendapatkan tawaran dari salah satu babu ngeselin dari sana. Darimana aku tau itu babu darisana? Aku menandai muka orang-orang ngeselin. Biar suatu hari bisa ku tabok.

"Misi kak." Tanyaku dengan sopan supaya penyamarannya berhasil.

Babu tersebut menoleh ke arahku kemudian menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Ken yu stop kaling mi kak, it's annoying." Cetusnya dengan tangan yang bergerak seperti mengusirku.

Meskipun sudah estehmosi tapi aku harus melanjutkan akting profesional ini jadi, "Mohon maaf kak, saya tertarik dengan penawaran party yang kakak berikan bolehkah saya ikut ke party kakak?" Uwah sopan sekali bukan.

"Oh yah boleh boleh. Ini brosurnya baca aja aturannya abis tu klik tombol join yang ada di brosurnya." Lah ada brosur? Perasaan waktu itu kagak ada lah, malah pas itu gue cuman langsung diundang aja ke partynya. Cukup lama aku merenung hingga akhirnya tersadar akan misiku sebenarnya. Jadi, tanpa membaca brosur tersebut. Aku langsung menekan tombol 'Join' yang ada di sudut brosur.

'Cat join the party.' Liat aja lu raja, gue bakal lebih bangsat dari sebelumnya. Canda, males di kick lagi. Udahlah main yang baik-baik aja. Tapi boong.

To be continued...

We've Never MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang