LIMA-Mencari Cara

1 0 0
                                    

Gita dan Aras kembali hidup dalam kebisuan. Aras sudah membujuk gita berkali-kali tapi nihil. Jika gita kacau balau karena dibohongi, Aras kacau balau karena gita kembali tidak menggubrisnya. Di kantor pun mereka selayaknya orang asing. Bahkan teman-temannya pun ikut bingung dengan mereka yang selama ini dikenal sangat dekat. Jadi timbul banyak pertanyaan, ada apa? Kenapa mereka jadi jauh sekali.

Sementara Aras diruangannya gelisah sekali, ada glen bersamanya.

"Ya lo salah ras, itu namanya maksa bukan cinta" kata glen setelah ia mendengar cerita lengkapnya dari aras.

"Gue cinta banget glen, cara gue salah iya tapi kalo lo ikutan ragu soal perasaan gue, gue juga bingung. Ini gue bisa gila lama-lama kalo gita diem doang gini"..

"Sabar, gita lagi penyesuaian. Wajarlah, lo tuh orang paling deket sama dia dulu"

"Dulu?" Mata aras memicing
"Ya kan ini lagi engga deket" glen tertawa.
"gue ga tau lagi harus gimana, gita ga percaya gue cinta banget sama dia" keluh aras.
"Ras lo berenti deh ngacak-ngacak rambut, lo beneran keliatan gilanya kalo gini" sejak tadi aras memang terus saja mengacak-ngacak rambutnya tanda keresahan dihatinya.
"Beneran jadi gila lama-lama gue glen kalo gita selamanya gini, ga bisa gue"
"Orangg bucin emang bisa gila si ras"
Aras memicing lagi pada Glen.

***

Waktu makan siang tiba, Aras segera keluar dari ruangannya, menghampiri gita yang ternyata sudah tidak ada ditempatnya. Kali ini, ia gagal lagi.

"Ya tuhan, kasih tau caranya tolong" aras kembali ke ruangannya tanpa berniat mengisi makan siangnya dengan makanan yang enak.

Glen mengetuk pintu lalu masuk.
"Ras, gue kayanya punya cara" tiba-tiba timbul ide yang entah datangnya dari mana.

Aras sudah semangat sekali, tapi Glen dengan ide paling gilanya bahkan membuat Aras hendak melemparnya dengan tumpukan berkas tebal di atas meja.
"Lo cerai aja gimana" dengan enteng Glen berkata.
"Gila lo, ga akan. Udah deh jangan nambah-nambah pikiran gue. Ide lo ga guna Glen, diem aja kalo engga gue lempar nih, lumayan 5 kilo kalo kena batang leher, lo yang mati"

Tanpa pikir panjang glen segera keluar, aras sepertinya banar-benar emosi karenanya.

Tapi tiba-tiba pintu ruanganya di ketuk lagi. Setelah mempersilahkan masuk, ternyata Sara yang hendak memberikan berkas yang di mintanya 3 minggu lalu. Lalu ia ingat, jika ia sudah mendapatkan berkas ini, ia harus pergi ke luar kota selama 3 minggu lamanya. Meninggalkan Gita yang masih mendiamkannya, masih bisa melihatnya walau tidak bicara saja aras gila. Bagaimana bisa ia pergi tapi gita masih marah padanya.

"Thank you sar" Aras menatap tiga tumpuk berkas yang harus dia putuskan nasibnya.
***

Jam pulang kerja tiba, aras bergegas keluar takut-takut ia gagal lagi menemui Gita.
"Glen, mobil gue kayanya mogok deh. Udah lama kayanya ga dipake, ngambek. Gue ikut lo pulang bisa?"

Glen mengangguk "boleh" jawabnya santai.

"GLENN!!!" tiba-tiba aras berteriak, semua orang menatap Aras terkejut. Baru kali ini mereka melihat Aras diselimuti emosi.

"Ayok git pulang, takut singa emosi" mengacuhkan
Aras yang sudah menatapnya marah, glen dengan cueknya mengajak gita pergi.

Tentu saja Aras tidak bisa berbuat banyak, ia juga sadar jika gita sedang marah padanya, jika memaksa ia akan menambah masalah. Tapi glen, laki-laki itu benar-benar kurang ajar.

Tidak lama, ada pesan masuk.
"Tenang aja, istri lo aman sama gue😋"

"Bajingan ini"...

●●●
Gita sama Aras aja apa Glen?😁

ENDless LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang