Officially (🔞⚠️)

1.8K 82 35
                                    

"angh akh akh akh" dai hampir berteriak mendesah karna Shun yang memompa dirinya luar biasa kuat.

"Akhh disana engh ahh ahh" Shun semakin menekan tubuhnya ke tubuh Dai, mencengkram pinggul Dai kuat sambil terus memojokkan tubuh Dai pada dinding kaca apartemennya.

Dai memegang kuat salah tangan Shun yang bebas dan sisi kiri meja, berusaha menopang dirinya yang sudah sangat lemas.

Clok clok clok clok clok

Suara sentuhan kulit yang sudah basah memenuhi ruang tamu Shun, sudah mencapai lima kali pelepasan belum juga membuat Shun berhenti mengguncang pantat Dai yang sangat suka Shun remas. Shun sudah tiga kali menyemburkan cairannya di dalam tubuh Dai dan Dai sudah dua kali menyemburkan cairannya di dalam Shun namun ternyata lelaki yang suka di treatment like a princess itu masih merindukan momen panas bersama Dai lebih lama lagi.

Shun melepaskan tangannya dari pinggul Dai, mengusak rambutnya kebelakang sambil sedikit menunduk melihat keadaan Dai dibawahnya yang sudah sangat lemas. Shun semakin menempelkan tubuhnya pada Dai karena dirinya yang hampir sampai. Mengambil junior Dai lalu mengocoknya cepat dan keras membuat Dai berteriak.

"Akhh Shun... Akhh akhh kimochi" Shun semakin mempercepat gerakan tangan dan pinggulnya kala pelepasannya sudah diujung.

Clok clok clok clok clok...

Plok plok plok plok plok..

Dua sara yang saling bersahutan diiringi erangan Shun dan desahan Dai mengalun indah menemani malam panjang mereka. Shun tersenyum tampan, keringat membanjiri wajah dan tubuhnya, Shun menempelkan wajahnya pada punggung Dai yang menungging dihadapannya menikmati dentuman jantung Dai yang sangat besar dan indah.

Cup..

Shun mengecup punggung Dai lalu berubah menggigit dan menghisapnya kala cairannya menyembur keluar memasuki tubuh Dai, Shun memejamkan matanya, menghentak hentakkan juniornya dalam dan lebih lambat, merasakan kehangatan cairannya memenuhi inti Dai.

Dai melemas, kakinya goyah, mengambil tangan Shun untuk digigitnya.

"Lelah sekali Shun" Dai berusaha melepaskan tautan mereka, Shun dengan cepat menghentakkan kembali pinggulnya, menempelkan badannya pada tubuh Dai dan memeluknya erat.

"Aku mencintaimu, Dai. Jangan pernah tinggalkan aku" Shun berucap dengan badannya yang bergetar menahan gairahnya yang masih tinggi.

"Aku juga sangat mencintaimu, Shun. Mari kita sudahi, aku sudah lelah" Sai berusaha membalikan badannya, menghadap Shun, menatap kedua mata Shun dalam lalu mencium bibir Shun sekilas.

Tidak terima hanya kecupan, Shun mendorong wajahnya untuk dapat meraup bibir Dai, melumat bibir Dai, menyesapnya kuat dan menariknya. Ditatapnya wajah Dai yang terpejam kala Shun bermain dengan bibir Dai lalu mulai kembali meremas bokong Dai kuat.

Dai menjauhkan tubuhnya kala Shun sepertinya akan memulai kembali aksinya, "sudah cukup, Shun"

"Sekali lagi ya?"

Plok..

Plok...

Shun mulai menghentakkan perlahan pinggulnya, menubruk kembali inti Dai, Dai menggeleng, berusaha melepaskan Shun.

Karena menerima penolakan, Shun dengan kesalnya melepaskan Dai, meninggalkan Dai berjalan menjauhinya sedang junior nya masih berdiri sempurna. Dai frustrasi, jika dituruti Shun akan sangat kelelahan dan Dai juga tidak sanggup menerima semua serangan Shun, Dai sudah sangat lelah, perjalanan mereka hari ini sudah menguras tenaganya.

Shun menidurkan tubuhnya, menyelimuti dirinya, berusaha mengatur nafasnya yang memburu, jantungnya yang masih berdegup kencang dan berusaha menidurkan juniornya. Dai berjalan menuju Shun, mendekati Shun, dengan pelan Dai menaiki ranjang lalu memeluk Shun. Pelukan Dai tidak Shun terima, Shun menjauhkan tubuhnya, melepaskan pelukan Dai dari pinggangnya.

SHUN DAI [THE BOYFRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang