Ruangan itu dipenuhi dengan para pembalap yang tengah diberikan arahan oleh petugas sirkuit balapan maupun pembalap yang sudah selesai dari arena balap. Paddock yang terdiri dari beberapa petak itu memperlihatkan sebuah lambang dari tim Wings of Road atau SORD dan logo sponsor lainnya, seperti alat elektronik dan merek minuman yang cukup terkenal.
Bunyi derit ban mobil yang terparkir sembarangan di pinggir arena sirkuit atau pit area itu membuat para pembalap menoleh dan menatap sosok lelaki berambut pirang yang keluar dari mobil balapnya. Lelaki itu melepas alat-alat pengaman yang terpasang ditubuhnya, lalu memasuki tempat istirahat. Di dalam paddock pembalap berambut pirang itu berhadapan dengan salah seorang pembalap yang sejak tadi duduk diam di sudut ruangan sambil menatap layar ponselnya. Ekspresinya terlihat serius seolah menyaksikan sesuatu yang sangat penting.
"Ada berita menarik?" tanya Regan dengan suara beratnya.
Pembalap tadi langsung mematikan ponselnya lalu menatap Regan yang tengah menyeka keringatnya. Dia terburu-buru untuk menjawab, "Tidak ada."
"Jangan berbohong, Arim. Lo pasti sudah tahu tentang vidio viral itu kan?" desis Regan.
Ketegangan menyelimuti perbincangan mereka berdua yang membuat para pembalap lainnya mengamati dari jauh sambil memasang topeng wajah yang sulit ditebak. Namun, Arim tidak takut karena dia sudah terbiasa berhadapan dengan Regan sejak bergabung dengan SORD. Ya, itu Arim. Rekan tim Arselio dulu saat mereka masih berada di Rally Fortano.
"Vidio viral? Apa maksud lo?" tanya Arim membalas tatapan tajam Regan.
Regan menghembuskan nafasnya kasar lalu merampas ponsel yang sejak tadi digenggam oleh Arim. Ponsel yang seharusnya disembunyikan oleh Arim karena menjaga suatu rahasia. Sebelum ditahan oleh Arim, sialnya tangan Regan lebih cepat untuk mengambilnya. Saat Regan menyalakan layar ponsel Arim, dia langsung disajikan dengan sebuah vidio yang sebenarnya sejak tadi ditonton oleh Arim sendirian. Vidio penampilan kelompok musik di sebuah kafe kecil yang sejak kemarin malam viral di jagat media sosial. Salah satu yang menarik perhatian netizen adalah sosok gitaris sekaligus penyanyi tampan dengan suara khas. Sosok itu juga mencuri perhatian Regan karena dia adalah sosok yang selama ini dicari.
"Lo sendiri sedang menontonnya," ucap Regan berdesis.
Dengan kasar Regan menarik kerah baju Arim secara tiba-tiba agar lelaki itu mau berdiri dihadapannya. Sontak hal itu mengejutkan bagi Arim yang sedang tenang duduk di atas kursi. Tak lama teman-teman Regan yang dari kejauhan mengamati mereka pun datang dan menahan temannya agar tidak membuat keributan di paddock balap karena banyak pembalap junior dan petugas yang bekerja di sana.
"Jangan-jangan lo tahu di mana Santana, iya kan?" tanya Regan merendahkan suaranya dengan tatapan yang mengintimidasi.
"Engga. Gue gak tau dan gue gak perduli dia di mana!" jawab Arim merasa tercekik dengan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSELIO SANTANA
Teen FictionSINOPSIS: Pembalap muda terkenal dari perbatasan secara tiba-tiba meninggalkan jati dirinya selama berada di Rally Fortano. Hidup seorang Santana kini dipenjara oleh masa lalu yang membunuh keberaniannya untuk kembali menyentuh stir mobil balap keba...