Arselio sudah mengabari Varell sejak satu jam yang lalu kalau dia sedang bersiap-siap untuk berangkat. Sayangnya menunggu bus di hari libur itu memang sedikit memakan waktu, sehingga Arselio menyempatkan diri untuk membeli beberapa minuman dulu. Setibanya di pemberhentian sesuai instruksi Varell, Arselio pun turun dari bus dan berjalan sekitar beberapa puluh meter hingga peta lokasi menampilkan notif kalau Arselio sudah tiba di tempat tujuan.
"Sel!!" Panggil Varell yang tengah membawa sebungkus makanan ringan. Lelaki itu terlihat santai dengan celana sependek lutut dan kaos berwarna putih polos. "Baru sampai kan?"
"Iya," jawab Arselio sedikit terkejut.
"Gue abis dari luar sebentar buat beli cemilan, lo udah sarapan?" tanya Varell membuka pagar rumah omnya dan mendorongnya agar Arselio bisa masuk leluasa.
"Udah. Gak perlu repot-repot," ucap Arselio membantu Varell menutup lagi pagar rumah itu.
"Tenang aja. Sekalian buat di sirkuit nanti," ucap Varell lalu melangkah masuk ke rumah dan mempersilakan Arselio untuk masuk.
Rumah itu sangat tenang dan bersih. Arselio cukup nyaman dan duduk santai di sofa. Banyak foto-foto keluarga Varell yang tidak berani Arselio lihat lama-lama. Namun, ada satu hal yang menarik perhatian Arselio, yaitu sebuah sertifikat balap mobil Rally yang dibingkai rapih. Arselio cukup penasaran, tetapi rasa penasaran itu hilang saat Varell datang sambil membawa cemilan.
"Mau langsung lihat mobilnya?" tanya Varell.
"Boleh, biar bisa langsung pergi latihan di perbatasan," jawab Arselio cepat.
Varell mengangguk setuju lalu mengajak Arselio ke halaman belakang dan membuka pintu garasi. Mobil yang didominasi oleh warna putih dan hijau itu terlihat sangat kotor. Arselio sedikit kesal melihatnya dan gatal untuk memberisihkannya.
"Tempat cuci mobil cukup jauh dari sini dan gue gak ngerti cara bersihinnya," ucap Varell menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mengamati Arselio saat memeriksa mobil itu.
"Setidaknya lo bisa nyikatin bannya," ucap Arselio menatap Varell dingin.
"Maaf," ucap Varell tersenyum kikuk.
"Kapan terakhir ganti aki?" tanya Arselio.
"Seinget gue satu tahun yang lalu," jawab Varell mendekati Arselio untuk memberikan kunci mobil omnya.
Arselio menerima pemberian Varell, tapi dia memilih untuk membuka kap mobil terlebih dahulu untuk mengecek kondisi mesin. Melihat wajah serius Arselio dalam memeriksa mesin mobil membuat Varell tertegun. Pasalnya Arselio benar-benar ahli dalam mesin mobil dan Varell jarang menemui orang seperti Arselio.
"Lo ngerti mesin mobil sejak kapan?" tanya Varell penasaran.
"SMP," jawab Arselio cepat. Dia tengah membaca letak-letak mesin mobil itu dengan tatapan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSELIO SANTANA
Teen FictionSINOPSIS: Pembalap muda terkenal dari perbatasan secara tiba-tiba meninggalkan jati dirinya selama berada di Rally Fortano. Hidup seorang Santana kini dipenjara oleh masa lalu yang membunuh keberaniannya untuk kembali menyentuh stir mobil balap keba...