[12]

5 2 0
                                    

Arselio membawa beberapa cemilan yang sudah dia beli di market terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arselio membawa beberapa cemilan yang sudah dia beli di market terdekat. Tak lupa dengan beragam minuman untuk menyegarkan latihan mereka nanti. Berkat uang yang dia terima semalam, Arselio bisa mentraktir teman-temannya. Eden mengundang Varell, Faza, dan Togan untuk menemani mereka latihan di perbatasan. Oleh karena itu, Arselio tidak sabar dan memberikan traktiran itu. Terlebih lagi teman-teman Arselio menyukai cemilan.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore lewat dan Arselio pun berangkat dari bengkel menuju rumah Varell sebelum pergi ke perbatasan. Di sepanjang jalan Varell terus menanyakan perkembangan latihan mereka semua, dia penasaran sudah seberapa jauh persiapan mereka dan apakah ada hal menarik selama latihan? Arselio menjawab semua pertanyaan itu dengan narasi khasnya sambil tertawa kecil. Dia bersyukur bisa berbagi cerita kepada orang lain lagi selain dengan sahabatnya dulu sampai lupa waktu. Kini Arselio dan Varell sudah tiba di sirkuit perbatasan.

"Lo berani sama Yohan?" tanya Togan ketika bertemu dengan Arselio.

Arselio yang bingung dengan maksud Togan langsung melirik Eden yang mengangguk. Sepertinya Eden sudah lebih dulu bercerita.

"Lo cerita yang mana?" tanya Arselio.

"Cerita yang lo marahin Yohan di depan bang Hardin," jawab Eden dengan wajah ceria. Dia puas ketika melihat ekspresi Yohan saat itu.

"Keren lo sel! Berani banget!" ucap Togan sambil tertawa nyaring.

Gelak tawa itu memenuhi lorong menuju paddock. Mereka memilih untuk cerita ringan sambil menunggu Kris yang masih dalam perjalanan. Arselio pun mengeluarkan makanan ringan dan minuman yang dia beli tadi siang di atas meja.

"Wih! Banyak banget!" seru Eden senang.

"Buat kita nanti nih?" tanya Togan menatap Arselio tidak percaya.

Arselio mengangguk dan berkata, "Kalian sering traktir gue makan, jadi gue bawa ini. Maaf kalau kurang."

"Gak kok! Ini kebanyakan malah," ucap Faza memegangi permen yang sering dia beli lalu tersenyum lebar. Ternyata Arselio suka memperhatikan hal-hal kecil. "Makasih sel."

"Bukannya lo lagi hemat? Jangan berlebihan sel," ucap Varell merasa tidak enak.

"Gak masalah. Gue dapat uang lebih," balas Arselio tersenyum tipis.

Varell ikut senang lalu mengangguk mengerti. "Makasih, bro."

"Roti? Lo belum makan siang?" tanya Eden ketika menemukan roti yang sering Arselio beli di kantin kampus mereka.

"Gue udah makan siang, tapi gak sadar gue beli itu. Buat besok pagi aja," ucap Arselio ikut terkejut melihat roti itu.

Faza menatap Arselio serius dan berkata, "Jangan sering makan roti, lo harus isi perut lo dengan nasi. Biar kenyang dan gak sakit karena sebentar lagi mau kejuaraan, jaga Kesehatan lo."

ARSELIO SANTANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang