Arabella

19K 58 0
                                    

Arabella adalah gadis yang pintar di sekolahnya namun dia hanya mempunyai satu sahabat yaitu Laras. Dia masih kelas 3 SMP. Dia tinggal bersama sang Ibu. Ibu Rahmi namanya, Ara bersekolah mengandalkan beasiswa nya. Tinggal satu bulan lagi ia akan lulus.

"Ara,, Sarapan dulu nak" panggil bu Rahmi

"Ya bu" Ara duduk di samping ibunya beralaskan tikar seadanya.

Selesai Ara sarapan ia membawa piringnya kedapur hendak mencucinya namun "Ara sudah hampir siang nak, biar nanti Ibu yang cuci" ujar sang ibu yang mendekati anaknya.

"Kamu sekolah yang benar ya nak"

"Iya bu semoga saja lusa pengumuman beasiswa ku masuk ke SMA keterima ya bu" ujar nya namun ada gurat kesedihan di wajahnya

"Aamiin anak Ibu emang paling pintar, ohya ini uang jajan nya ya nak" ibu menyerahkan uang 5000 rupiah.

"Terimakasih bu" pamitnya lalu pergi berjalan kaki menuju smp nya.

Ia memasuki gerbang tepat saat bel masuk sekolah lalu ia berlari ke arah kelasnya.

'Huh huh huh' capek juga yah lari dari gerbang menuju ruang kelasnya. ia duduk dibangkunya. Dengan seksama ia memperhatikan pelajaran.

Hingga bel istirahat berbunyi, hampir tiap hari tidak pernah jajan dia selalu membawa botol minumnya di tas, mengisi setiap malam saat sang ibu sudah mulai terlelap. Ia selalu menabung uang jajan nya untuk keperluan mendesak.

Laras sahabat Ara tidak masuk hari ini ia izin katanya ada kepentingan keluarga. Sehingga Ara sendirian.

"Guys mohon waktunya sebentar" ujar salah seorang teman sekelas Ara

"Ohya princess kita hari ini ulang tahun Lho, Birthday party nya nanti malam datang yaa" ujarnya lagi

"Waahhh party guys" sorak gembira teman-teman Ara. Terkadang Ara tidak mau ikut karena Dia membantu ibunya, menggosok pakaian tetangganya. Sang ibu berprofesi sebagai buruh cuci dan gosok makanya sepulang sekolah dia membantu ibunya untuk mencuci atau menggosok pakaian tetangganya.

"Hei, ini undangan buat kamu datang ya ke birthday ku  malam ini" ujar sukma gadis cantik.

"Iya nanti aku akan datang terimakasih" ucap Ara sambil memperhatikan undangan tersebut ia gamang / ragu-ragu akan kah ia datang atau tidak.

"Datang yaa jangan nggak datang, aku ingin kalian datang" ujar Sukma. Akhir nya Ara mengangguk "Tidak usah membawa kado, tapi yang penting kamu datang yaa" lirih sukma

Bel pulang pun berbunyi ia bergegas pulang kerumah. Dia langsung membantu ibunya mengerjakan pekerjaan nya.

"Bu bolehkah Ara datang ke pesta ulang tahun teman ku.?" tanya Ara kepada ibunya

"Datanglah nak, Kamu tiap hari sepulang sekolah sudah membantu ibu sekarang tinggal kamu bersenang-senang nak" jawabnya membuat ara mengangguk.

Sore harinya ia memilah dan memilih baju yang bagus untuk datang ke pesta tersebut, jatuhlah pilihan pada rok dengan panjang selutut juga baju bunga-bunga yang masih bagus.

Pukul 7 malam ia sampai di hotel tempat pesta diadakan, ia menyerahkan undangan kepada satpam lalu di arahkan ke ballroom sebelah kiri.

"Hai,, Selamat ulang tahun yaa, maaf aku datang tidak membawa kado" ucap Ara

"Its okey Ara no problem, kamu datang saja sudah senang aku, kapan lagi sang juara kelas pergi ke pesta" jawab sukma "Nikmati yaa aku akan menyapa yang lain nya" Ara mengangguk dan ia duduk di salah satu meja.

Disisi lain Sukma menyeringai "Malam inilah bencana akan menghampiri mu" ucap Sukma melihat ke arah Arabella.

Satu jam berlalu bagi mereka adalah pesta sedangkan Ara yang baru pertama kali ikut pergi ke pesta seperti ini tersenyum kaku.

"Ohya guys aku ada tugas untuk kamu" tunjuk sukma kesalah satu sahabatnya. "Aku sudah mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman itu tolong kamu serahkan ke Ara yaa"

Sahabatnya tersenyum dan mengangguk "Ahhhh baiklah" jawabnya lalu menerima minuman tersebut.

"Hai Ara kok disini yuk gabung bareng mereka"

"Eh, aku disini saja" jawab ara seadanya

"Kok kamu nggak ngambil minuman atau jajan disana sih"

"Aku malu soalnya yang lain pada bawa kado sedangkan aku tidak"

"Bukan nya sukma bilang tidak apa-apa.?"

"Iya sih tapi aku malu nggak bawa apa-apa"

"Aku ambilkan minuman untuk mu, ini minum lah"

"Terima kasih" Ara memang ke hausan jadi ia langsung menenggak habis minuman tersebut membuat Sukma tertawa sinis

"Ayo gabung dengan kami"

Ia mengajak Ara ke dalam kerumunan tersebut yaa, ada DJ nya jadi suara nya nggak akan kedengeran kalau tidak mendekat dan berbisik.

Beberapa menit kemudian Ara merasakan pusing dan tubuhnya pun panas.

'Auhhh' "Kok pusing yah" 'Aduh kenapa dengan tubuhku ini, kenapa jadi panas' ara mengucapnya dalam hati.

"Ara kamu kenapa.?" tanya Sukma

"Aku sangat pusing"

"Kalau begitu aku antar ke kamar buat istirahat yaa"

Ara mengangguk. Sukma membawa ara ke dalam kamar hotel yang sudah di booking nya.

"Istirahat lah Ara"

"Terimakasih sukma" jawab ara lirih

Sukma pun keluar sebelum itu seseorang pria pun masuk, dia adalah sepupu Sukma yang besar di Negara L, dia datang kesini ingin berlibur.

"Terserah Lo mau lo apain dia yang pasti malam ini dia harus hancur" ujar Sukma kepadanya. Dia membalasnya dengan kecupan di kening sukma membuat sukma memukulnya "Dia saja kalau Lo mau"

Suasana kamar yang temaram, "Ahhhh kenapa dengan tubuh ku ini, rasanya panas sekali" ucap Ara "Apa aku mandi saja yah" Ara berusaha bangkit namun setelah berdiri dia kehilangan keseimbangan membuatnya hampir terjatuh andai saja tidak ada yang memeganginya.

"Hei kamu kenapa.?" tanya seseorang

"Ah panas sekali tubuhku" jawab Ara "Aku mau mandi"

Ara tidak melihat jelas siapa orangnya "Bagaimana kalau aku bantu in kamu.?" tanya seseorang tersebut panggil saja Bram

"Boleh" Jawab Ara yang sudah makin kehilangan akalnya karena minuman tersebut, Emang sukma memberikan dosis yang lebih tinggi.

Tidak tahu saja Ara malam ini dia akan kehilangan kesucian nya.

"Baiklah" Bram meraup bibir Ara dan melumatnya dengan rakus hingga Ara kehabisan nafas..

"Ahhhh"

"Kita lanjut ya sayang" Ara sudah sangat kehilangan kendali. Bram melucuti pakaian yang di kenakan oleh Ara, Membuka penutup dua buah benda kenyalnya dan juga penutup segitiganya.

Bram merebahkan tubuh Ara yang sudah polos pelan-pelan ke atas kasur, dan dirinya juga melucutk pakaian yang di pakainya. Bram itu laki-laki playboy, di negaranya bahkan ia sering melakukan hal tersebut namun menggunakan pengaman. Kali ini dia ingin merasakan sensasi yang bukan biasanya.

Di Negaranya 80% wanita disana sudah tidak suci lagi, makanya saat liburan kali ini dia ingin merasakan nya.

Dia memulai menggesek-gesekan pusakanya ke area sensitif milik Ara. Dia meremas salah satu buah dadanya membuat Ara mendesah

'Ahhhhh'

Pregnant & Birth StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang