Mayang part 2

7.5K 35 0
                                    

Empat bulan berlalu, kini kandungan mayang sudah besar, saat ini Mayang sedang mencari kayu bakar juga sayuran untuk ia makan.

'Ssshhhhh' ringis mayang saat sang anak menendang perutnya.

"Nak, sabar yah, mama sedang mencari makanan untuk kita makan" sambil mengelus perutnya yang membuncit.

Dia membawa kayu bakar dan beberapa buah-buahan juga sayuran yang dapat ia masak untuk beberapa hari kedepan sedangkan untuk minum ia akan mengambilnya di sungai.

Malam ini ia tengah mengelus perut buncitnya, ditemani obor teplok dan juga sang anak dalam kandungan nya.

A&B sedang berburu dihutan namun ia melihat sebuah gubug memancarkan lampu temaran membuat mereka berdua mendekati gubung tersebut,

Mereka menatap mayang kembali penuh nafsu walaupun mayang tengah hamil besar. Mereka mengkode satu sama lain,

'Bro ada mangsa nih' A

'Iya dia mayang kan yang pernah kita perkosa dulu sama c' B

'Ah iya tapi saat hamil besar ia terlihat menggoda dengan perutnya yang membuncit' A

'Benar bro' B

'Ya sudah kita sikat nanti saat ia sudah terlelap agar tidak merepotkan' A

Mereka berbisik membuat rencana untuk kembali menggauli Mayang, Mayang yang sudah memgantuk pun akhirnya tertidur.

Membuat mereka berdua tersenyum. Ya mereka masih mengintai Mayang hingga saat ini. Mereka memasuki gubug Mayang dengan pelan-pelan. Mayang yang seperti mendengar langlah kaki mendekat pun terbangun dan terkejut melihat mereka sudah berada di sisi dipan.

"Ka kalian" gagap mayang

"Hai sayang, ahhhh anak siapa ini yang ada dalam kandungan mu.?" tanya A Mayang tertegun mendengar pertanyaan tersebut.

'Bro kita sikat' kode B

'Gass lah'

A hendak membuka celananya membuat Mayang memberontak namun tenaganya kalah jauh dari dua pria yang ada di depan nya. Kakinya menendang ke udara sedangkan tangan nya sudah B pegang dengan kuat,

"A bagaimana kalau kita ikat tangan nya.?" sambil mengeluarkan tali tambang dalam tas anyaman rotan.

"Waaahhhh ide yang bagus tuh"

Mereka mengikat tangan mayang dengan sangat kencang begitu pula kakinya, mereka melucuti pakaian nya tak lupa juga mereka membuka penutup tubuh Mayang, perut besar dengan pusar yang menyembul keluar membuat pusaka mereka berdiri, A sudah berada di posisi nya, sedangkan B meremas gundukan yang sudah menjadi incaran nya. Ikatan tangan mayang di panjangkan agar mayang di tidurkan setengah duduk B memposisikan diri menjadi bantalnya kulit polosnya saling bersentuhan tangan nya bergerilya meremas nya.

Mereka sangat candu menggauli mayang hingga mereka mengeluarkan larva mereka didalam membuat bagian bawah mayang basah. Mayang merasakan perut bagian bawahnya terasa sangat penuh. Perut Mayang juga mengeras saat A&B bergantian menggenjot Mayang hingga menjelang pagi. Mereka berkali-kali mencapai kepuasan. Mayang merasakan bagian intimnya sangat tidak nyaman. Mayang sangat kelelahan saat mereka sudah puas menyelesaikan ritualnya.

Mayang dibiarkan begitu saha saat mereka meninggalkannya, memakai kembali pakaian nya dan meninggalkan mayang dengan kaki dan tangan masih terikat.

Mayang sangat kelelahan bagaimana tidak ber jam-jam mereka menggauli mayang tanpa henti. Pagi hari Mbok Marni mengunjungi Mayang ke tengah hutan. Mbok marni terkejut melihat tubuh polos anaknya juga dengan kaki dan tangan yang diikat.

"Nduk, Gusti nu Agung" teriak mbok marni saat membuka pintu gubug tersebut..

"Mbok, Mayang nggak kuat" ucap mayang lirih tanpa tenaga

"Gusti, apa yang terjadi Mayang"

"Mereka datang mbok, mereka datang lagi, sakit mbok" rintih Mayang

"Mayang sebentar simbok akan buatkan jamu untuk mu"

Mbok marni menutupi tubuh mayang dengan jarik yang baru saja ia bawa kemudian dia pergi kesekitar gubug untuk mencari daun atau batang herbal guna memberi sedikit kekuatan untuk anaknya.

Mbok meracik jamu itu dengan alat seadanya.
"Minum dulu nduk biar kamu ada kekuatan"

Mayang minum jamu tersebut, "Simbol periksa ya nduk" Mayang hanya bisa mengangguk.

"Berbaring yang nyaman nduk" Simbok memeriksa perut mayang "Tahan ya nduk kalau sakit" Simbok mengurut perut mayang membuat mayang kesakitan

'Aaaaaagggghhhhhh mbok sakit' mayang menggelinjang saat jari-jari simbok mengurut perutnya

"Owalah nduk, nduk ini kepala bayimu sudah masuk ke dalam panggul mu ini, tapi sudah mbok urut dan sudah naik lagi" ucap simbok. lalu ia memeriksa bagian jalan lahirnya

"Gusti,, Nduk ini bengkak sekali" jeda simbok lalu menekuk kaki mayang dan melebarkan nya "Tarik nafas ya nduk" Mayang menuruti namun

"Sakit mbok" saat simbok memasukan dua jarinya kedalam vagina

"Nduk kepala bayimu sudah turun nduk, mungkin dalam beberapa hari kedepan kamu akan melahirkan" jelas simbok "Semalam ada yang memainkan payudaramu nduk.?" mayang mengangguk lalu menjelaskan

"Mereka bergantian memasukan itunya mbok, saat pertama kali mayang disini juga pak kades menggauli mayang mbok, dan semalam mereka juga, berkali-kali hingga menjelang pagi mbok, bergantian meremas dan menghisap payudara ku bahkan sampai asinya keluar mbok dan mereka meminumnya"

"Gusti nu agung" mbok marni di buat geleng-geleng "Itu yang memicu kontraksi dini Nduk, tapi jalan lahirnya belum ada pembukaan jadi lihat nanti sore ya nduk"

"Mbok akan menemani mayang.?"

"Ya nduk sampai besok pagi, lihat kondisi kamu kalau memang bayimu turun lagi kepanggul bagian bawah artinya dia memang sudah mencari jalan keluarnya mau tidak mau mbok akan buat ramuan untuk memicu kontraksi nya dan mungkin juga simbok akan berjaga melebarkan jalan lahirnya"

Menjelang siang Mayang sudah bisa kembali beraktifitas. membantu simbok memasak juga membuat jamu untuk memulihkan tenaganya yang habis di gempur semalaman oleh dua orang pemuda yang mungkin salah satu ayah dari anaknya.

"Mbok apa melahirkan itu sakit.?" tanya mayang di tengah ia meracik jamu jamuan untuknya.

"Nduk,, mengandung dan melahirkan itu kodrat kita sebagai wanita, proses melahirkan pada tiap wanita beda-beda nduk ada yang lama ada yang hanya sebentar bayinya sudah lahir ya ada" jedanya "Tapi nduk kamu jangan kepikiran rileks saja, biar gampang lahiran nya"

"Ya mbok"

"Makan dulu nduk"

mereka makan di dipan, setelah makan Mayang menyempatkan diri untuk mencuci jariknya dan beberapa alat makan nya di sungai, ditemani dengan simbok.

Setelah mencuci Mayang merasakan perutnya keras "Mbok perut mayang rasanya kok kenceng yaaa"

Simbok mengulurkan tangan nya menyentuh perut mayang dan meraba nya. Mbok mengurut pelan perut mayang hingga perutnya terasa baikan.

Pagi harinya, Mbok mengecek perutnya dan tersenyum "Nduk kepalanya sudah tidak turun lagi yahhh" mayang mengangguk yaaa perutnya sudah kembali seperti semula "Nduk mbok tinggal bentar yaa mbok mau balik kerumah takutnya ada yang mencari simbok, ini jamu buat beberapa hari kedepan, minumnya sudah tahu kan nduk" mayang menggangguk "Ini juga jamu diminum tiap pagi untuk memperlancar persalinan mu nanti, dan ini yang terakhir buat memperlancat asimu juga kandungan didalamnya menjaga bayimu"

"Terimakasih mbok"

"Sama-sama nduk, mungkin mbok akan kembali dalam 3 minggu yaa ini stok buat sebulan kedepan tinggal di racik"

mayang menggangguk lalu mengantarkan simboknya keluar.

Pregnant & Birth StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang