Mayang- si gadis kembang desa.

10.2K 38 0
                                    

Tahun 1960 Desa Wonokromo, mempunyai satu gadis cantik ia bernama Mayang ia berusia 16 tahun ia adalah kembang desa di desa Wonokromo. Ia tinggal bersama Mbok Marni.

"Mbok, saya mau ke sungai, mau mencuci pakaian" ucap Mayang yang menggunakan jarik untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Iya nduk, Segera pulang yaa" jawab simbok nya

"Baik mbok" Ia keluar membawa bak kecil dipinggangnya yang berisi pakaian kotor nya.

Melewati pekarangan menuju sungai ia bersenandung ria.

"Mau kemana May.?" tanya seorang ibu-ibu

"Mau nyuci bu disungai"

"Sendirian saja May.?"

"Iya nih bu, mumpung masih sore"

"Mbok Marni dirumah May.?"

"Ada bu, simbok di rumah lagi bikin pesanan jamu, kalau begitu Mayang ke sungai ya bu"

"Hati-hati May"

Dia kembali berjalan di jalan setapak yang menuju ke sungai. Tanpa ia sadari ada sekawanan pria menatap penuh nafsu kepadanya, bagaimana tidak dia termasuk gadis yang cantik alami, tanpa polesan make up pun dia sudah cantik, kulitnya putih mulus, bahkan dua buah dadanya pun lebih besar dari pada yang lain.

Hanya memakai jarik yang menutupi tubuhnya dan bagian atasnya ia kalungkan handuk besar. Ia melangkah menuju sungai dia langsung mencuci pakaian nya.

Sedang dia mencuci salah seorang pemuda menghampiri nya "Mau abang temani neng" ucap pemuda A. Sebagian jariknya sudah basah dan membentuk lekuk tubuhnya membuat jakun sang pemuda naik turun melihat nya.

"Ohhh Abang A, boleh saja emangnya abang nggak ada kerjaan"

"Nggak ada neng abang baru pulang dari sawah"

"Ohhhh iya bang"

"Neng mayang sangat cantik sekali"

"Ah abang bisa saja" dia sudah setengah basah bagian bawah nya, membuat sang pemuda menyeringai.

"Sudah selesai neng"

"Sudah bang" sang pemuda tersenyum mereka bersentuhan tangan saat mereka sama-sama hendak ingin mengambil bak berisi pakaian bersihnya.

"Biar abang saja yang bawa"

"Baiklah bang terimakasih" ia melihat sekeliling waktu sudah sangat sore. menjelang sendekala.

"Yuk pulang neng"

mereka berjalan beriringan namun baru beberapa langkah, mereka di cegah oleh dua pemuda yang sekawan oleh pemuda A anggap saja B dan C,

"Hai cantik"
"Kita bersenang-senang yuk"

Mayang ketakutan melihat mereka penuh nafsu terhadapnya ia tidak menyangka bahwa si A adalah sekumpulan dengan mereka..

"Bawa dia ke tengah hutan"
"Siap bro kapan lagi kita bersenang-senang"

Mayang memberontak namun tenaganya kalah jauh oleh mereka, Mayang di gotong oleh mereka membawa nya melangkah jauh ke dalam hutan ditengah hutan ada gubug kecil yang terbuat dari anyaman bambu dan beratapkan daun kering.

Mayang dibaringkan di dipan beranyaman bambu juga tidak ada kasur atau apa di gubug tersebut.

A membuka penutup tubuh mayang, Mayang terus memberontak tangan nya di pegangin oleh dua orang pemuda lain nya sedangkan kakinya di tindih oleh A

"Ahhhh" pemuda A membuka kaki mayang memperlihatkan area sensitifnya yang sangat menggairahkan.

"Jangan lama-lama bro langsung hajar saja, nanti gantian dengan kita"

Tangan A meremas payudara Mayang membuat mayang menggelinjang,  pusaka A sudah tegak melihat kemolekan tubuh Mayang.

Teriakan Mayang menggema saat batang pusaka A memasukinya

"Aakkkkhhhh sakit" A menggenjotnya sambil meremas payudara Mayang membuat Mayang masih berteriak kesakitan

"Nikmat sekali lubang sempit mu mayang" A meracau keenakan sambil meremas payudara mayang.

"Gantian Bro"

Mayang di gilir oleh mereka sangat lama walaupun mereka sudah sekali memasuki Mayang mereka kembali menggilir mayang hingga mayang pingsan

"Ahhhh ini sangat enak" B berucap saat pusakanya memasuki mayang untuk kedua kalinya.

Mereka bertiga mengeluarkan sperma nya didalam tubuh mayang. Mereka pulang dengan keadaan puas setelah memperkosa mayang.

Mbok marni menunggu Mayang hingga tengah malam, ia mondar mandir mencemaskan Mayang yang sudah malam belum kembali.

Akhir nya tengah malam, Mayang kembali dalam keadaan sangat kacau ia juga melupakan pakaian yang sore tadi ia cuci di sungai..

Mayang tertatih area selangkangan nya sangat sakit,
"Mbok" panggil mayang dengan lirih.

"Ya allah nduk"

Mbok Marni memapah Mayang hingga membaringkan di dipan nya. "Nduk apa yang terjadi"

"Mereka mbok, mereka menggilir mayang"

Hari demi hari telah mayang lewati. Dua bulan telah berlalu satu minggu belakangan ini Mayang setiap pagi merasakan mual dan muntah, tiap pagi Mayang membersihkan daun-daun kering.

"Nduk,, sini duduk samping simbok"

Mayang duduk disisi samping mbok Marni "Nduk mbok perhatian kamu tiap pagi mual dan muntah, apa kamu hamil.?" tanya mbok marni yang sudah memperhatikan Mayang setiap pagi.

"Nggak tau mbok memang mayang sudah telat datang bulan tapi kan mbok,, nggak mungkin mayang hamil, mungkin mayang masuk angin saja mbok" jawab mayang membuat mbok marni mengangguk namun ia percaya anaknya tengah mengandung.

Tiap pagi setelah bangun tidur Mayang muntah - muntah. Dua bulan kemudian perutnya sudah terlihat membesar membuat para warga mengasingkan nya ketengah hutan yang sangat jauh membuat mayang bersedih.

Mayang di arak keliling kampung membuatnya sangat kelelahan. Dia diantarkan oleh beberapa perangkat desa ketengah hutan, Kepala Desa sudah tersenyum menyeringai. Dia ikut mengantar kan Mayang ke rumah pengasingan.

"Kalian pulang dulu saya ada pekerjaan sedikit"

"Baik pak"

Mereka pergi membuat sang kepala desa tersenyum penuh nafsu saat melihat dua buah dada sintal mayang yang membuat gairahnya meningkat.

Pak Kades memasuki gubug tersebut tanpa suara, melihat mayang berdiri membelakanginya membuat pak kades tersenyum menyeringai.

Pak kades memeluk tubuh Mayang dari belakang tangan nya meremas gunung kembarnya membuat Mayang terkejut. Mayang lantas menjauh dari pak Kades namun pak kades mendekatinya hingga dia terduduk di dipan nya. pak kades mendekati nya

Mayang menggeleng kuat "Jangan pak, tolong" teriak mayang

"Tidak akan ada yang menolongmu sayang"

Mayang seketika lari mendekati pintu namun sayangnya pintu tersebut sudah di ganjal oleh pak kades membuat mayang sangat ketakutan

"Pak jangan, kasian bayi dalam kandungan ku"

"Aku hanya ingin mencicipi tubuhmu Mayang, dari dulu kemolekan tubuhmu membuat ku ingin merasakan nya"

Terang pak kades "Jangan pak tolong"

Pak kades tengah melucuti pakaian yang di kenakan nya dan ia langsung menyambar tubuh mungil mayang melumat bibir mayang. Mayang kembali digagahi pak Kades.

"Aaarrrrrgggggg sakit pak" saat pusaka pak kades yang besar, memasuki lubang nya,

"Ahhhh kamu sangat indah ternyata walaupun kamu sedang hamil itu mu masih sempit sekali" ujar pak kades sampil meremas payudara Mayang, tak lupa jejak indah ia tinggalkan di leher bahkan benerapa di gunung kembar mayang.

Setelah mencapai kepuasan pak kades pun menyemburkan miliknya kedalam nya. Mayang pun di buat kelelahan dan pak kades sangat puas menyetubuhi mayang.

Pregnant & Birth StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang