Shasa part 2

5K 32 0
                                    

Dua bulan kemudian, Shasa merasakan perutnya membuncit. Shasa setelah sekolah mampir di apotik. Sebenarnya dia ragu namun untuk memastikan nya saja.

"Selamat Datang, ada yang bisa saya bantu.?"

"Eeemmm ada alat ini mba.?" sebelumnya dia sudah meminjam ponsel sahabatnya dan mengganti nama sahabatnya menjadi ibunya, setelah meminjam nya dia tak lupa menghapus jejaknya, ia di apotik menyerahkan sebuah handphone nya yang bernamakan ibunya. Terpampang nyata dengan nama Ibu makanya si mbak-mbak apotik tidak merasa curiga.

"Ohhh ada dek, mau berapa.?"

"Mungkin dua saja mbak"

"Baiklah" menyerahkan alat tersebut ia segera membayarnya

"Berapa mbak.?"

"40 rb dek" shasa menyerahkan uang kepada pelayan tersebut menunggu kembalian nya "Ini dek kembalian nya"

'Huh' ia membuang nafas 'Untung saja tidak ketahuan' ucapnya dalam hati.

Keesokan paginya ia mengetes, dan terkejut dengan hasilnya garis dua artinya dia tengah hamil.

"Apa maksudnya aku hamil.?" tanya nya pada diri sendiri dan mengelus perutnya dia mengingat siklus tamu bulanan nya "Hah aku sudah tidak ada tamu bulanan selama 4 bulan" ucapnya kaget jadi dua bulan ini ia melihat alga tiap pagi mual dan muntah karena dirinya hamil.?

Shasa bingung ini sedih atau senang, mengingat dirinya masih duduk dibangku smp. Dia menghitung satu bulan lagi ia akan ujian namun dengan perutnya membesar akan jadi masalah..

Satu bulan kemudian ia sudah lega telah melewati ujian nya, sesampainya di rumah, dikamarnya ia merasakan sesak di perutnya kemudian dia membuka korset yang sedari tadi ia pakai. dan memperlihatkan perutnya yang sudah kelihatan

"Kamu hamil.?" tanya Alga masuk ke dalam kamarnya

"Ah enggak kak" ucapnya terkejut "Ekh iya maksudnya" dia meralat kembali ucapan nya namum langsung dia menutup mulutnya.

"Jadi bayi ini yang telah membuatku tidak berdaya setiap pagi" ujarnya marah

"Kak" ujar shasa

"Ikut aku" ucapnya kemudian memaksa Shasa untuk ikut dengan nya.

Tidak ada siapapun di rumahnya membuat Alga memaksa Shasa mengikuti nya, Dia menyeret dengan cepat namun langkah Shasa terlalu pendek membuat perutnya kram.

"Aduh kak tolong perutku sakit" ucapnya Alga tidak perduli ia tetap menyeret paksa.

Alga menyuruh shasa masuk kedalam mobilnya. Dia melaju kan mobilnya membelah jalan

"Kak mau bawa aku kemana.?"

Alga tidak menjawab nya, ia masih mengemudikan mobilnya disepanjang jalan, melewati sebuah desa, dan juga beberapa hutan. Selama satu jam lamanya dia mengemudi kan mobilnya di tepi hutan, Terdapat sebuah rumah, Shasa mengingat jalan nya namun sayang ia tidak tahu arah nya.

Shasa hanya pasrah di bawa olehnya "Kak pelan-pelan, perutku sakit" Alga menatapnya sinis, lalu menarik paksa tangan nya untuk mengikut Alga.

Memasuki rumah sederhana itu. "Siapa Ga"

"Adik angkat ku" jawab Alga, teman nya mematap Shasa dari bawah sampai atas

"Dia sangat montok Ga, ahhh aku tidak sabar untuk mencicipinya"

"Dia hanya untukku" jawab Alga dengan keras. Shasa melirik ke kiri dan kanan nya banyak laki-laki disini entah berapa orang namun lebih dari 5 orang.

"Hei kamu bawa kesini artinya dia milik kita bersama" ucap nya membuat shasa terkejut dan ketakutan

"Aku akan bawa ke kamarku"

Alga kembali menarikku hingga di kamarnya Shasa tidak tahu bagaimana kedepan nya. Hanya dia berdoa untuk kelanjutan hidupnya.

Ingin melarikan diri namun dia tidak tahu, dia dibawa kemana, ia hanya bisa pasrah untuk sementara.

Alga menarik Shasa di kamarnya dan menguncinya dari dalam oleh dirinya, Shasa di hempaskan kasar di atas kasur empuk itu, "Akkhhhhh Kak" jerit Shasa saat tubuh nya di lempar secara kasar membuat perutnya semakin sakit ia reflek memegangi perutnya.

Alga semakin marah terhadapnya "Gara-gara kamu aku harus mengalami mual dan muntah parah, Kenapa nggak di gugurkan saja dia" tanya nya dengan menggebu-gebu

"Kak,, Dia nggak berdosa aku juga baru tahu satu bulan yang lalu, Maaf kak, ini juga salah kakak kenapa menggagahiku dengan paksa" ucap shasa sambil menangis "Aku nggak mau hamil kak namun apa dayaku kak"

Alga yang mendengar ucapan Shasa pun menjadi gelap mata, dia marah atas kehamilan shasa menurutnya, dia akan menjadi penghalang terbesar impian nya. Dia menjadi gelap mata dan kembali menggagahi adik angkatnya.

"Kak jangan"

"Kamu diam dan menurut atau aku berbuat kasar padamu" shasa menjadi diam membuat Alga tersenyum menakutnya "Bagus kalau kayak gini kan aku tidak akan menyakitimu" Dia merobek baju yang di kenakan oleh Shasa, Alga tertegun melihat perut Shasa yang sudah membuncit namun belum terlihat besar dan juga payudaranya yang semakin berisi. "Berapa bulan usia kandungan mu.?"

Shasa ragu menjawab nya, Alga yang menunggu jawaban Shasa menekan perutnya "Akkkkhhhh sakit kak"

"Makanya jawab bukan hanya diam" Alga menarik tangan nya kembali

"Ak ku nggak tahu tepatnya kak tapi mungkin 5 bulan bahkan sudah lebih"

"Aku tidak akan menyakiti bayimu tapiii aku menginginkan mu" ucapnya sambil membuka bajunya

"Ta tapi kak aku takut"

"Tidak akan terjadi apa-apa Sa kalau kamu nurut dengan ku"

"Kakak yakin.?"

"Yaaa" Shasa mengangguk "Berdiri lah Sa" Shasa menurut i perkataan Alga dia pun berdiri. Alga langsung melumat bibir manis nan tipis itu, Penis nya ia penisnya ia menggosok-gosokan ke area sensitif Shasa. Shasa di berikan jeda untuk mengambil nafasnya.

Saat gairah Alga meningkat ia mendudukan Shasa di atas kasur, Tak lupa ia mengaktifkan mode kedap suara diruangan nya.

"Desahlah sayang sebut namaku"

Shasa terbuai akan sentuhan Alga, mungkinkah itu bawaan bayinya atau emang ia menikmati sentuhan Alga.?

Alga meremas payudara Shasa yang makin berisi, tak lupa bibir nakalnya meninggalkan jejak kepemilikan di sekitar leher dan bahu.

"Ahhhhh kak" desahan lolos dibibir nya.

Ujung penisnya sudah akan memasuki liang vagina Shasa "Akhh kak" pekik Shasa

"Masih sempit ternyata sayang" ujar Alga saat ujung penisnya masih berada di luar "Kak pelan-pelan yaaa"

"Iyaa sayang kamu tenang saja" jeda Alga "Aku masuk yaaa"

"Akkkhhhhhh" pekik shasa saat penis itu menerobos masuk kedalam lubang vaginanya.

Dia memaju mundurkan penisnya, Membuat shasa mendesah kenikmatan menikmati surga dunia bersama sang kakak angkatnya.

Dua jam lamanya dia menggenjot Shasa membuat shasa sangat kelelahan, Alga tersenyum.

"Terimakasih sayang" ujarnya setelah bercinta

"Kak aku sangat lelah"

"Istirahat lah aku akan membuatkan makanan untukmu"

"Baik kak terimakasih"

Shasa memejamkan matanya, setelah beberapa detik Alga keluar datanglah teman nya dia melihat shasa yang tengah tertidur membayangkan betapa nikmatnya bercinta dengan Shasa tapi rasanya tidak sekarang payudara shasa masih termasuk kecil bahkan ukuran perutnya.

Shasa tidak tahu bahwa sedari tadi ada orang yang menikmati pemandangan indah itu. Shasa sama sekali tak bergerak. begitu pula dengan nya dia hanya melihat dari kejauhan.

Pregnant & Birth StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang