Tuan apakah anda tahu siapa yang baru saja anda singgung?
"Tidak memang nya siapa dirinya" ucap Hazel yang kini tengah melakukan transaksi pembayaran dan juga penyerahan pusaka payung darah yang telah ia beli.
Sosok yang barusan anda singgung adalah putra mahkota Maxilliam Vendor Zane Travis, putra dari pasangan Alland Shailene Oksin dan Maria bendrick Denlion. Raja dan Ratu kerajaan Oksin yang kini kita tempati.
"Lalu? Hanya putra mahkota saja apa yang perlu aku takutkan, bahkan jika dewa sekalipun aku akan tetap melawannya tanpa ada keraguan"
Sistem luna hanya bisa menghela nafas berat sudah dipastikan nantinya tuannya pasti akan menjadi buronan putra mahkota wonderland. Namun apapun yang terjadi ia pasti akan melindungi tuan nya dari bahaya apapun.
Sesuai dugaan sistem luna, kini Hazel tengah terkepung oleh para pasukan bayangan milik pangeran Maxilliam yang ditugaskan untuk menangkap dirinya.
"Anda telah berani menyinggung sosok yang seharusnya tidak anda singgung maka dari itu ikutlah dengan kami secara baik atau anda bisa merasakan akibatnya"
Bukannya takut atau merasa terancam dengan ancaman yang dia dapatkan justru Hazel tertawa tipis dan menatap kearah mereka, "sungguh? Dia mengirim kalian semua hanya untuk menangkap ku? Ahaha... Bukankah pangeran kalian sungguh bodoh. Membiarkan dirinya sendiri tanpa perlindungan padahal nyawanya sudah banyak diincar terlebih lagi ia pemilik pusaka mata naga"
Seakan tersadar dari kebodohan mereka yang pergi tanpa ada yang tinggal untuk mengawal tuan mereka yang kini nyawanya dalam bahaya akibat kelalaian mereka sendiri, 3 orang dari kelompok yang menjegat jalan Hazel segera bergegas pergi untuk melindungi tuan mereka namun selangkah mereka melangkah kepala mereka langsung terputus akibat adanya gerakan cepat yang entah dari mana asalnya.
Terkejut melihat ketiga rekannya mati dengan kepala yang terpisah akibat siluet yang bergerak sangat cepat bahkan hampir tak tertangkap oleh mata mereka, dan kini atensi mereka mengarah kepada Hazel yang tengah tersenyum manis sembari memegang payung darah. Yah yang menyerang mereka barusan adalah Hazel atau lebih tepatnya payung darah yang bergerak secepat cahaya menebas kepala mereka.
"Tidak ada yang bisa pergi dariku sebelum kematian yang menjemput kalian"
Mendengar ucapan Hazel entah kenapa membuat mereka semua menjadi takut namun karena mereka lebih unggul dalam jumlah membuat mereka yakin untuk bisa mengalahkan Hazel.
"Sebagian serang bocah perak tersebut dan sebagian kembali keposisi pangeran, cepat"
"Baik, laksanakan ketua"
Kini pertarungan tak bisa terelakkan lagi, pertarungan yang tak seimbang antara 10 banding 1 namun Hazel justru tak merasa kesulitan sama sekali menghadapi para pasukan bayangan tersebut.
"Cih ingin kabur dariku? Tidak akan! Luna buat pagar agar mereka tidak bisa kabur dan kembali ke sisi bajingan itu"
Baik tuan rumah, perintah dilaksanakan
Dan benar saja mereka yang tadinya mencoba kabur dari arena pertarungan tiba tiba terhenti kala tabrakan dengan dinding sihir transparan yang diciptakan oleh sistem luna atas perintah Hazel, Hazel yang melihat itu semua menjadi lebih semangat dan kembali menghabisi mereka semua, "kalian tidak akan bisa keluar, baiklah sepertinya sekarang waktu yang pas untuk mencoba senjata baru ku ini"
"Amarah roh pendendam"
"Arghh!"
"Ampunn!! Arghh! "
"Hentikan arghh! "
Seluruh tubuh para pasukan bayangan milik putra mahkota kini tengah tersiksa digerogoti oleh para roh penuh dendam yang baru saja Hazel keluar kan dan mereka langsung menyerang dan memakan habis energi jiwa mangsa mereka menyebabkan tubuh mereka yang perlahan membusuk dan mati.
Hazel menatap puas kearah jasad pasukan bayangan milik putra mahkota yang mencoba mencegat nya yang kini telah mati mengenaskan dengan cara yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Poison
Teen FictionTypo bertebaran~ Yang putih belum tentu bersih, apa yang matamu lihat belum tentu itu sama dengan pikiranmu, bermain dibalik lotus putih bersih tanpa noda? Tidak aku lebih suka memperlihatkan jati diriku yang sebenarnya. . . Kehidupan kedua setel...