PARISTA || WooHwa

3

Akademi terbesar di Korea Selatan itu memiliki banyak sekali mata pelajaran, salah satunya tentang pemburuan. Sebagaimana takdir yang diberikan tuhan pada hewan apalagi pada hewan predator, hybrid pun melakukan hal yang sama. Setiap seminggu dua kali para guru mengadakan pelajaran lapangan tentang berburu. Para siswa akan di bebaskan mencari mangsa yang telah gurunya siapkan di hutan lepas. Baik hybrid predator atau bukan semuanya harus mengikuti kelas itu sebagai pembentukan ketangkasan melawan musuh, karena saat peluit berbunyi para murid akan berlari masuk kedalam hutan dan bersaing untuk mendapatkan mangsa sebanyak-banyaknya.

Ini adalah pelajaran yang paling disukau oleh para hybrid predator karena mereka bisa dengan bebas mengekspresikan kebuasan mereka, berbalik dengan para hybrid predator yang sangat menyukai pelajaran pemburuan ini, para hybrid mangsa sangat ketakutan dengan pelajaran ini. Memang benar para hybrid akan fokus mencari mangsa yang sudah disiapkan oleh guru, namun tak sedikit juga para hybrid yang malah mengincar hybrid lain entah hanya untuk bersenang-senang atau untuk membuktikan siapa yang lebih kuat.

Wooyoung sangat menyukai pelajaran ini, namun hari ini lah yang membuatnya semakin semangat. Karena hari ini akan ada pemburuan bersama dari siswa tahun ke-4 dan ke-5 tandanya hari ini Wooyoung akan berburu bersama dengan mainannya, Park Seonghwa.

Ditengah lapangan besar sekolah para murid tahun ke-5&6 sudah berkumpul disana. Wooyoung, Mingi dan Wooyoung berjalan keluar dari kelompok tahun ke-ke-5 untuk mendekati para Kakaknya, Hongjoong dan Yunho. Wooyoung merasa tak sabar, ia benar-benar menyukai mata pelajaran ini apalagi kali ini ia bisa berburu bersama dengan Hongjoong. Wooyoung sangat suka bersaing dengan hybrid macan putih itu, mau bagaimanapun Hongjoong menempati takhta tertinggi pada rantai makanan diantara mereka, Wooyoung sangat suka menguji kemampuannya dan kini ia ingin bersaing dengan macan putih itu tapi tentu saja setelah itu ia akan mencari Park Seonghwa.

"Ketemu," batin Wooyoung ketika melihat Seonghwa di seberang sana. Wooyoung tak perlu capek-capek untuk mengganggu nya kali ini, karena ia punya rencana lain.

Selang beberapa menit para guru datang, sekolah besar ini memiliki banyak guru juga penjaga yang kuat. Dan pelajaran pemburuan ini selalu melibatkan beberapa guru dan penjaga karena pelajaran ini bukan pelajaran sederhana cenderung berat. Semua murid yang tadi berpisah kini kembali menuju kumpulan kelasnya masing-masing, seperti biasa guru akan memberikan beberapa peringatan sebelum pemburuan dimulai. Kini semua murid sudah bersiap di garis start, Wooyoung berdiri bersisian dengan kelas tahun ke-6 lebih tepatnya ia bersisian dengan Hongjoong.

"Jangan lupa Bang, yang paling banyak dapet mangsa harus di traktir." Hongjoong tersenyum menyeringai menanggapi kata Wooyoung.

"Siapa takut?"

Prriiittttttttt

Suara peluit pun di tiup, di detik berikutnya semua siswa berlari masuk kedalam hutan ada yang masih berbentuk manusia ada juga yang sudah  berubah menjadi bentuk hewannya termasuk Hongjoong dan Wooyoung yang berlari menggunakan bentuk hewannya memimpin jalan. Bukan pemandangan yang langka melihat kedua orang itu memimpin, mereka berdua selalu mendapatkan poin sempurna di kelasnya masing-masing namun ketika melihat mereka bersaing dengan langsung cukup membuat para siswa-siswi juga para penjaga terkesima.

Pemburuan biasanya dilakukan seharian hingga sore atau bahkan malam kebanyakan para siswa sangat menyukai ini dan bukannya langsung mencari mangsa biasanya mereka akan berlarian dulu atau bahkan bertarung untuk memeriksa kekuatan masing-masing, karena kapan lagi mereka bisa melakukan sparing jika tidak dalam pemburuan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore hari sebentar lagi pemburuan akan selesai. Wooyoung berjalan santai menulusuri area hutan setelah banyak menandai mangsa yang telah para guru buat. Wooyoung sudah menulusuri kesana-kemari namun semua mangsa sudah banyak ditandai.