9

60 14 18
                                    

Di keadaan yang belum sepenuhnya sembuh Seonghwa memaksakan diri untuk pergi kerumah pohon saat petang tiba. Dirinya tak bisa menunda, jika waktunya tepat ia ingin langsung bertanya namun ia lebih berharap Wooyoung yang mengatakannya lebih dulu. Langit sudah berubah warna menjadi gelap, tiap datang kesini Seonghwa tak pernah membawa jam atau ponsel maka dia tak tahu sudah jam berapa saat ini dan Wooyoung sama sekali belum memunculkan batang hidungnya.

Lima menit, sepuluh menit, tiga puluh menit, satu jam berlalu dalam perkiraan Seonghwa dan Wooyoung sama sekali tak datang. Seonghwa mulai berfikir apa siang tadi adalah momen pertama Wooyoung menyadari bahwa Bunny itu adalah Seonghwa yang membuat pria itu tak datang lagi kesini? Seonghwa tak berbohong ada rasa kecewa dihatinya, ada harap dihati kecil itu bahwa Wooyoung bisa memaafkannya dan memulai hubungan baru. Namun tiap detik yang berlalu membuat harapan itu perlahan sirna, kesalahannya dulu memang tak pernah bisa dimaafkan oleh pria rubah itu.

"Bunny?"

Dua telinga panjang berwarna putih itu berdiri terkejut mendengar suara dan nama yang familiar disebut oleh seseorang, seseorang yang sedari tadi ia nunggu. Mata kelinci putih itu tampak berkaca-kaca membayangkan bahwa Wooyoung memaafkannya.

"Maaf," ucap Wooyoung tiba-tiba sembari menundukkan kepalanya.

"Tidak, harusnya aku yang minta ma-"

"Aku telat ngelindungin Seonghwa."

"Huh?"

Seonghwa terdiam, ia tak mengerti apa yang diucapkan Wooyoung. Kenapa namanya disebut seakan dirinya adalah orang ketiga.

"Permintaan mu tentang aku harus melindungi Park Seonghwa itu terlalu berat, Wonbin-ah. Maafkan aku."

"Apa? Wonbin?"

Seonghwa diam untuk berpikir dan mencerna maksud dari apa yang Wooyoung ucapkan, didetik berikutnya ia merasa tersambar petir di siang hari ketika tersadar bahwa Wooyoung selama ini mengiranya sebagai Wonbin yang mana Park Wonbin adalah adik kandungnya. Harusnya Seonghwa sadar lebih cepat ketika melihat Wooyoung dan Wonbin terlihat dekat hari demi hari, namun ia tak pernah berfikir bahwa Wooyoung mengira Wonbin adalah dirinya. Seonghwa tak bisa mencari pembelaan ketika bentuk kelinci dia dan Wonbin memang mirip, namun kemiripan itu tetap ada celah bila seseorang mengenalnya dengan dekat.

Perasaan campur aduk memenuhi hatinya. Ini membuatnya malu, adiknya tahu dengan pasti bagaimana hubungan Seonghwa dan Wooyoung selama ini tapi adiknya itu malah menyuruh Wooyoung untuk melindunginya, namun berkat Wonbin juga Seonghwa bisa selamat jika bukan karena dia entah bagaimana dirinya berakhir. Tapi hybrid kelinci itu pun bingung harus bagaimana dia setelahnya, apa ia harus berpura-pura menjadi Wonbin atau harus mengatakan sebenarnya. Seonghwa tak tahu. Terlaru larut dalam pikirannya membuat anak lelaki lainnya menatap Seonghwa khawatir.

"Bunny kamu marah? Atau kamu terkejut karena aku manggil nama asli kamu? Maaf, maaf selama ini aku pura-pura gatau. Karena aku takut kamu jauhin aku. Kebanyakan murid tak mau berhubungan denganku karena aku murid yang buruk, tapi sebenarnya aku, tapi-"

Seonghwa terkejut melihat Wooyoung yang berbicara teepotong-potong karena gugup, ini pertama kali dirinya melihat Wooyoung yang seperti ini dan membuatnya khawatir. Tanpa pikir panjang Seonghwa melompat ke pangkuan Wooyoung, mengusak kepala mungilnya pada baju si rubah berusaha mengatakan bahwa dia tak marah, dan Wooyoung tak perlu merasa bersalah. Sebentar saja, biarkan dirinya menjadi Wonbin sebentar saja, lagi pula ada bagusnya Wonbin akrab dengan Wooyoung karena pria rubah itu akan menjaga adiknya, kan?

Itu yang dipikirkan Seonghwa sebelumnya tanpa berpikir perasaan iri dihatinya kian menumpuk. Seonghwa tak tahu kenapa hatinya merasa tak tenang dan tak nyaman tiap melihat alpha rubah itu mengobrol dengan nyaman bersama adiknya. Memang, Wooyoung sudah tak lagi merundungnya tak ada hari sulit baginya, karena alpha rubah itu sudah tak tertarik dengannya lagi. Fakta itu tak membuat hati Seonghwa membaik malah sebaliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARISTA || WooHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang