5

84 7 4
                                    

Tak terlalu banyak perubahan pada hidup Wooyoung selain mengetahui bahwa kelinci yang selalu berada di rumah pohonnya adalah Park Wonbin, anak tahun ke-4. Keesokan harinya setelah Wooyoung kembali bertemu dengan si kelinci di malam hari ia bertemu dengan Park Wonbin di depan lemari lokernya yang ternyata tak jauh dengan lemari loker miliknya. Ia menatap hybrid kelinci itu dari jauh, ia tak melihat kejanggalan dari Wonbin, anak lelaki yang lebih muda satu tahun dengannya itu seperti anak biasanya, memiliki teman, tertawa bersama dan sangat ramah. Tapi Wooyoung tak bisa menilai seseorang dari sampulnya saja.

Wooyoung pergi ke mesin minuman untuk membeli satu kaleng soda dan satu botol susu pisang yang sangat disukai banyak orang. Ia berjalan mendekat menuju Park Wonbin.

"Hai."

Wooyoung melihat Wonbin tersentak karena kaget, ia berusaha menahan tawanya. Responnya tadi sama persis dengan saat ia bertemu Wonbin pertama kali dirumah pohon waktu itu, untung saja ia tak melompat seperti saat itu.

"Gausah kaget, gue ga ngapa-ngapain. Gue cuma mau ngasih ini, tadi gue salah mencet. Ambil, kalo gamau buang aja itu udah jadi milik lu."

Setelah memberikan satu botol susu pisang dan berkata omong kosong, Wooyoung langsung berbalik meninggalkan Wonbin dan mengacuhkan bisikan orang-orang yang terheran dengan sikapnya. Semua orang mengenal Jung Wooyoung dan aneh rasanya tiba-tiba hybrid rubah itu mendekati Wonbin seorang hybrid omega kelinci, tapi apa peduli Wooyoung? Ia berjalan dengan santai meninggalkan itu semua, namun dipertengahan jalan ia melihat seseorang berjalan mendekat tanpa melihat kearahnya.

Brakkkkkk

"Aw!"

"Eh, Park Seonghwa kenapa? Kaki lu belum sembuh setelah pemburuan itu yah jadinya jalan lu ga bener kayak gini?"

Wooyoung dengan akting payahnya berbicara seakan-akan bukan dirinya yang membuat Seonghwa terjatuh tepat di depannya, di depan orang-orang yang tadi berbisik membicarakan Wooyoung. Seonghwa menatap Wooyoung sengit, ia tak membalas ucapan pria rubah itu dan lekas membereskan buku-bukunya yang terjatuh dan berdiri tegap di depan Wooyoung.

"Benar, terimakasih pada orang yang menyuruh kawanan serigala tak berotak itu untuk mengejarku hingga kakiku terkilir dan terjatuh seperti tadi," ucap Seonghwa tepat di depan wajah Wooyoung. Kelinci Alpha itu sama sekali tak takut dan tak kapok dengan segala yang Wooyoung lakukan padanya, ia malah bersikap menantang seperti ini yang mengundang seringaian dari si predator.

"Bukan salah gue lu terlahir lemah," balas Wooyoung tak mau kalah.

Seonghwa mengeratkan pegangannya pada buku yang ia bawa, berdebat dengan Wooyoung tak akan berakhir baik pada dirinya maka setelah itu Seonghwa meninggalkan Wooyoung dengan senyum kemenangannya itu. Dan sisa harinya itu ia pakai untuk bersekolah seperti biasa karena ia sedang tidak mood untuk mengganggu Park Seonghwa lebih dari ini.

Hari sudah menunjukkan pukul 7 malam sebenarnya malam ini Wooyoung disuruh pulang ke mansion utama oleh kakaknya, sudah lama sejak ia tak pulang membuat kedua orangtuanya merindukan dirinya. Namun Wooyoung menolak dengan alasan malas padahal hari ini juga ia ingin pergi ke rumah pohon untuk menemani Wonbin. Sesampainya di sana Wooyoung tak mendapati kehadiran si kelinci, rumah pohonnya bersih dan tak ada tanda-tanda bahwa seseorang datang kesana. Wooyoung jadi berpikir kenapa hari ini Wonbin tak datang apa karena tadi pagi dia mendekatinya?

"Pfft, apa dia kabur karena sudah tertangkap basah?" Monolog Wooyoung menahan tawanya, tapi ia pun tak bohong jika ia merasa lega bahwa Wonbin hari ini tak tidur diluar rumahnya.

Keesokan harinya Wooyoung lagi-lagi mendekati Park Wonbin si kelinci omega untuk sekedar menyapa dan mengobrol singkat. Dihari pertama Wooyoung bertemu si kelinci dalam bentuk manusianya, Wonbin memang agak terkejut dan kaku namun dihari berikutnya Wonbin sudah terlihat santai dan mengobrol dengan dirinya. Wooyoung jadi mengingat pertemuan mereka dirumah pohon, siklusnya mirip. Mau ditutup-tutupi pun Wooyoung sudah tahu bahwa si kelinci adalah Park Wonbin tapi Wooyoung akan diam sampai dia sendiri yang memberitahu.

PARISTA || WooHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang