PARISTA || WooHwa

6

Wooyoung kira hari ini semuanya akan berjalam lancar, Wooyoung kira hari ini ia tak perlu berurusan dengan Seonghwa ketika mengetahui bahwa Wonbin menyukai Seonghwa. Tapi setelah ia mendengar bahwa Seonghwa belum keluar dari hutan ketika peluit tanda akhir pemburuan berbunyi, Wooyoung jadi sedikit panik. Ia jadi teringat kembali permintaan Wonbin maka tanpa berpikir panjang Wooyoung berlari masuk kedalam hutan membuat teman-temannya terkejut dan meneriaki namanya.

Wooyoung berlari tanpa merubah bentuknya ke bentuk hewan, ia masih mempertahankan bentuk manusianya. Saat diatas bukit sebelumnya Wooyoung melihat sekumpulan serigala berada disisi danau tengah berkumpul dan saat diluar hutan tadi ia tak melihat para serigala bodoh itu. Serigala yang tempo hari ia suruh untuk bermain dengan Seonghwa dan membuat kaki Seonghwa terkilir. Wooyoung takut para serigala itu masih berpikir bahwa dirinya memberi izin mereka untuk bermain lagi dengan Park Seonghwa dan akhirnya membuat Seonghwa kembali terluka.

"Seonghwa! Park Seonghwa!"

Memang aneh rasanya ketika Wooyoung memanggil-manggil Park Seonghwa dan mencarinya, padahal baru kemaren ia merundung Park Seonghwa. Jika bukan karena Wonbin ia tak akan melakukan hal tak berguna seperti ini.

Kaki Wooyoung berhenti ketika kumpulan serigala yang ia cari masih berada di tempat yang Wooyoung lihat sebelum nya. Ia berjalan mendekat kepada kumpulan hybrid serigala itu alias siswa bermasalah di angkatannya.

"Hey, dimana Park Seonghwa?"

Serigala-serigala yang tadinya berdiri membelakangi Wooyoung kini membalikkan badannya. Dan apa yang dilihat Wooyoung setelahnya membuat hatinya mencelos. Seekor kelinci putih dengan corak coklat muda tengah terkulai lemas di dalam mulut salah satu serigala itu.

"Bunny!"

Tubuhnya bergerak lebih dulu ketika panik melihat Seonghwa terkulai tak berdaya, Wooyoung berlari dan sekuat tenaga menendang 3 ekor serigala itu hingga terpental jauh dari tempat awalnya. Seonghwa, hybrid kelinci yang sudah pingsan tak berdaya itu kini aman dipelukan Wooyoung.

"Kalian. Kalian sadar apa yang kalian lakuin?" ucap Wooyoung dengan mata yang menatap para serigala itu tajam.

"Grrrrr, bukannya lu yang izinin kita buat main sama kelinci itu?"

Rahang Wooyoung mengeras,"Tolol, gua nge-izinin kalian cuma dihari itu bukan hari ini juga! Park Seonghwa mainan gue, sekali lagi kalian nyentuh dia. Kalian berakhir ditangan gue."

Para hybrid serigala itu masih tak mau mati, jadi setelah Wooyoung mengucapkan itu mereka berlari kabur dari Wooyoung tanpa menjawab apapun lagi sebelum Wooyoung merubah pikirannya dan membunuh mereka saat itu juga.

Tangan Wooyoung yang memeluk Seonghwa sedikit bergemetar ketika melihat banyak luka ditubuh kelinci mungil itu. Beruntung tak ada luka besar yang membuat darah mengalir, Wooyoung dengan sigap kembali berlari untuk keluar dari hutan membawa Seonghwa ke ruang perawatan dengan cepat.

Sesaat setelah batang hidungnya terlihat para guru juga teman-temannya berlarian ke arah Wooyoung dan Seonghwa. Wooyoung tak menggubris itu ia langsung berlari ke ruang perawatan sekolah. Ia dengan sigap langsung memberikan kelinci di genggamannya pada dokter sekolah itu dan memberi tahu dokter itu untuk segera merawat Seonghwa. Wooyoung keluar dari ruangan ketika dokter memeriksa dan merawat Seonghwa, ia berjalan keluar dengan banyak pertanyaan di otaknya hinggan Choi San  yang sudah berada diluar pintu dan bertanya pun tak Wooyoung jawab. Alih-alih menjawab Wooyoung berlari keluar dari gedung kesehatan, berlari keluar dari sekolah, ia kabur.

Wooyoung dengan segala pertanyaan di otak nya berlari menjauh dari siapapun. Ada hal yang ia sadari saat dirinya menyelamatkan Park Seonghwa. Tadi, tanpa sadar ia memanggil Seonghwa dengan panggilan yang sering ia gunakan pada Wonbin, kelinci yang sering berada dirumah pohonnya. Wooyoung tak mengerti mengapa, tapi bentuk kelinci Park Seonghwa sama persis dengan Bunny. Wooyoung jadi berpikir apa mungkin Bunny itu adalah Seonghwa bukan Wonbin.