33

36 6 0
                                    

Happy reading
🐶🐥🐹🥟

[SEUNGMIN POV]

Sudah beberapa hari sejak kami bertemu Jay dan Jake. Felix mengatakan bahwa Jake lah yang berada di balik penculikan Kak Momo, lalu Ryujin juga mengatakan bahwa dia adalah Cyanide. Dan Felix sepertinya percaya dengan apa yang dikatakan Ryujin.

"Min, dia belum keluar?" tanya Han padaku. Aku hanya menggelengkan kepalaku dan melihat ke arah pintu kamar Felix.

Hyunjin keluar dari kamarnya dan menggaruk menghadapku. Felix tidak keluar kamar selama beberapa hari, jika dia keluar hanya untuk makan dan membuat kopi.

"Biarkan dia masuk" perintah Han padaku, aku mengetuk pintu kamar Felix, aku menunggu beberapa menit namun tidak ada yang menjawab. Aku mengetuk lagi tapi nggak ada yang menjawab.

Mungkinkah dia masih tidur?

Perlahan aku membuka pintu dan mengintip ke dalam. Kamarnya berantakan, sama seperti pertama kali aku melihatnya, hanya saja masih ada lagi kertas yang menempel di dinding. Di tengahnya ada gambar Jake, Jay, Yuna dan Ryujin.

Aku berjalan mendekati kertas-kertas yang ditempel itu dan mengikuti benang merah yang menempel pada masing-masing kertas dan foto.

"semuanya terhubung?" bisikku

"Ya"

Aku terlonjak kaget ketika Felix tiba-tiba berbicara, dia bersandar di dinding dan menatapku. AKu segera menjauh dari kertas dan duduk di tempat tidurnya.

Dia menghampiriku sambil membetulkan seragamnya. "Kalau Cyanide tahu kalau aku akan bersekolah di sekolah ini, berarti dia mengikutiku" ucapnya.

Kupikir, aku nggak mengerti maksud Felix jadi aku tetap diam.

"I was checking the records yesterday-"

“Apa kamu berangkat kemarin? Kenapa kamu nggak masuk?” Aku bertanya padanya, tapi dia nggak menjawabku.

"Lihatlah benang merahnya Min"

Aku melihat ke dinding dan melihat benang merah.

“Pernahkah terpikir olehmu kalau bertemu kalian bertiga sebenarnya bukanlah sebuah takdir?

"apa yang kamu bicarakan?"

"Nothing"

"Ngomong-ngomong, apa kita akan mengambil Snow dari Bang Bin?" Aku bertanya kepadanya.

Dia nggak menjawab dan hanya mendorongku keluar dari kamarnya.

Setelah kami meninggalkan dorm, Hyunjin memelukku.

"Seungmin-ie, I found something awesome outside the school, it round, colored orange with an egg in, I think it's called kwak-kwak"

"kwek-kwek" Han mengoreksinya.

"Yeah, kwek-kwek" Hyunjin mengangguk.

"Sudah?"

"Would you buy it for me?"

Perkataan Hyunjin membuatku terkesiap, apa dia nggak tahu kalau kita udah nggak punya uang saku lagi? karena kami belum ada kasus sejak kejadian rumah horor, jadi uang dan belanjaan Bang Bin as Kepala Sekolah belum sampai ke kami.

Lalu mereka bertiga tidak memberi ku uang, lalu dari mana aku mendapatkannya?

Dia sepertinya tahu apa yang akan aku jawab jadi dia berbalik dan berjalan menuju dapur.

Ketika Felix keluar, dia berada di saat yang sama ketika Hyunjin tiba, dia sedang memegang cangkir berisi kopi.

Kami nggak bertanya apa dia akan membawanya ke kelas karena kami sudah terbiasa, aku bertanya-tanya mengapa guru kami nggak memarahinya tiap kali dia minum kopi sambil menatap guru yang sedang mengajar. Apa dia juga takut pada Hyunjin? Mungkin.

School Detective [SKZ 00LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang