22

85 7 0
                                    

Happy reading
🐶🐥🐹🥟

[SEUNGMIN POV]

"Check"

"Itu tipuanmu!" Han berteriak ketika Felix mengalahkannya lagi dalam catur.

"Ssst! jangan berisik" tegur Bang Bin pada mereka.

Felix mengusap Snow yang ada di sebelahnya sambil tersenyum menggoda Han "istirahat sajalah Han, you own me 400 already"

"APA?! Konyol!, Kok aku langsung rugi sampek 400?!"

Aku menyerahkan apel yang sudah dikupas pada Hyunjin dan mendekati Felix dan Han untuk memberi mereka, tapi sebelum aku bisa mendekati mereka, sebuah kertas terbang dari meja Bang Bin.

"For God's sake! shut the hell up Han, can't you see I'm busy? dan apa sih yang kalian lakukan disini?" Bang Bin menjatuhkan folder yang dipegangnya dan menatap kami.

"Kami nggak sekolah dan kami nggak ada tempat lain untuk pergi dari dorm selain ke sini" jawabku padanya.

Bang Bin menyentuh keningnya, sepertinya kepalanya sakit lagi karena aku, Snow melompat dari pangkuan Felix dan mendekati meja Bang Bin, Bang Changbin mengambil Snow dan membelai bulu putihnya.

Tampaknya mereka menjadi dekat satu sama lain, beberapa hari terakhir ini karena kasus datang kepada kami satu demi satu dan kami selalu menyerahkan Snow kepadanya.

Semua orang terdiam saat Han tiba-tiba mengangkat tangannya.

"Oh, aku tahu! how 'bout you give us our own headquarter with free Wifi? itu akan sangat bagus, bukan?!"

“Markas apa? Kamu belum bisa membersihkan kamarmu kan?”

Mereka bertiga tersentak karena perkataanku, dan mereka sangat terkejut bukan?

"Tidak ada yang seperti itu Seungmin, Felix satu-satunya yang tidak membersihkan kamarnya"

"Shut up Han, kamarmu seperti tempat pembuangan sampah"

Han melempar bidak catur ke arah Felix, Felix membalas sehingga tiba-tiba bidak catur itu beterbangan di dalam ruang kerja Bang Bin, Hyunjin tersenyum menyeramkan dan mengambil dua buah cangkir dari lemari Bang Bin "Hyunjin, letakkan, jangan menambah masalah, kasihanilah Bang Bin" Aku langsung menegurnya, susah, mungkin cangkir pun akan beterbangan di dalam kantor.

Bang Bin menutup matanya dan menghitung dengan lembut, sepertinya dia sedang berusaha menenangkan dirinya.

Maaf banget Bapak Kepala Sekolah, ada baiknya kita tidak punya markas, ujung-ujungnya hanya aku yang bersih-bersih, itu melelahkan, lagipula kita tidak terlalu berkontribusi apa pun untuk sekolah sebagai klub jadi kita tidak membutuhkan ruang klub lagi. Jika kita tidak menyelesaikan kasus, mungkin klub yang kita bangun akan terlihat tidak ada gunanya.

Setelah Felix dan Han melempar bidak, suasana di dalam kantor Bang Bin menjadi sunyi, namun sepertinya yang bersuara keras benar-benar mendekati Bang Bin karena beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kantornya.

"Masuk"

Pintu terbuka, Han dan Felix sama-sama malu saat melihat dua orang berdiri di depan pintu.

"WAAAH! KALIAN DI SINI!" Teriak Lia dan Soobin bersamaan, kecurigaanku benar, setelah kasus terakhir yang kita tangani, mereka berdua bergabung dalam hal ini, mereka benar-benar pindah bersama dan andai saja Lia bukan keponakan dari salah satu pemegang saham utama sekolah, Yang pasti Bang Bin tidak akan mengizinkan mereka pindah ke sini, karena menurutnya itu akan menambah pusing kepala karena keduanya. Dan Bang Bin tampaknya benar.

School Detective [SKZ 00LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang