My Senior Is My Love 3

211 16 2
                                    

Hari itu terasa panas di kampus. Mungkin bukan karena matahari yang terlalu terik, tapi lebih karena ketegangan yang kurasakan di dadaku. Jantungku berdebar seperti ingin meledak. Hari ini, aku memutuskan untuk melakukan sesuatu yang belum pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Sesuatu yang lebih berani dari semua kenakalan yang pernah kulakukan selama ini. Aku, Anda, si pembuat onar yang terkenal dengan kenakalannya, akan mengumumkan perasaanku kepada Lookkaew di depan semua orang.

"Apa kamu yakin mau melakukan ini, Anda?" Noon, sahabatku yang selalu ada di sisiku, menatapku khawatir.

Aku mengangguk. "Aku sudah memikirkannya. Aku harus melakukan ini, Noon. Aku ingin dia tahu perasaanku dengan cara yang jelas, tanpa ada yang disembunyikan."

Pin tertawa kecil sambil memeluk bahunya sendiri. "Gila. Ini bakalan jadi momen paling gila sepanjang tahun. Tapi, hei, siapa tahu Lookkaew suka sama keberanianmu, kan?"

Aku menghela napas, mencoba meredakan sarafku yang tegang. "Ya, setidaknya, aku harus mencobanya. Kalau aku nggak lakukan sekarang, mungkin aku nggak akan pernah punya keberanian untuk melakukannya lagi."

Jam menunjukkan pukul 12 siang, waktu makan siang di kantin kampus. Semua mahasiswa berbondong-bondong keluar dari kelas, mengisi meja-meja yang ada di sana. Inilah saatnya. Aku memanggil Pin dan Noon untuk menyiapkan segala sesuatunya. Aku tahu, ini akan menjadi pertunjukan yang tak terlupakan.

Aku naik ke atas panggung kecil di tengah kantin, mengambil alih mikrofon yang biasanya digunakan untuk pengumuman kampus. Seketika, suara berisik di kantin mulai mereda. Semua orang menoleh ke arahku, penasaran melihat apa yang akan kulakukan.

"Halo semuanya!" seruku dengan suara yang sedikit gemetar, tapi aku mencoba tetap tenang. "Aku, Anda, mungkin kalian semua mengenalku sebagai pembuat onar di kampus ini."
Beberapa orang tertawa kecil, mengangguk setuju, sementara yang lainnya hanya mendengarkan dengan serius.

"Tapi hari ini, aku tidak di sini untuk membuat keributan," lanjutku. "Hari ini, aku ingin mengumumkan sesuatu. Sesuatu yang mungkin tak pernah kalian bayangkan akan datang dariku."

Aku menoleh ke arah Lookkaaew, yang duduk di meja belakang bersama teman-temannya. Dia tampak terkejut, matanya membelalak sedikit saat menyadari bahwa semua ini tentang dirinya.

"Selama beberapa bulan terakhir, ada satu orang yang membuatku merasa berbeda. Seseorang yang telah membuatku melihat dunia dengan cara yang baru. Dan orang itu adalah kamu, Lookkaew," lanjutku dengan suara yang lebih tegas, memastikan setiap kata terdengar jelas.

Suara bisikan mulai terdengar dari kerumunan. Lookkaew tampak kaget, pipinya memerah, mungkin karena malu atau terkejut. Aku bisa merasakan tatapan heran dari semua orang di sekitarnya.

"Aku tahu ini mungkin tidak biasa. Aku tahu kamu mungkin berpikir aku gila, tapi aku tidak peduli. Aku ingin kamu tahu bahwa aku jatuh cinta padamu, Lookkaew. Dengan cara yang begitu kuat sampai aku tak bisa lagi menyembunyikannya."

Seluruh kantin terdiam. Seperti ada jeda waktu yang panjang, udara terasa berat dengan ketegangan. Semua orang menunggu dengan napas tertahan, menantikan apa yang akan dikatakan Lookkaew.

Lookkaew berdiri perlahan, matanya masih terpaku padaku. "Anda... aku... aku nggak tahu harus bilang apa," ucapnya pelan, nyaris berbisik. "Aku benar-benar terkejut."

Aku tersenyum, meskipun dadaku masih berdebar kencang. "Aku tahu ini tiba-tiba. Tapi aku ingin jujur tentang perasaanku. Aku ingin kita punya kesempatan untuk mengenal satu sama lain lebih baik."

Lookkaew tampak berpikir sejenak, kemudian mengangguk. "Aku menghargai keberanianmu, Anda. Mungkin kita bisa bicara setelah ini, lebih pribadi."

Aku mengangguk setuju, merasa lega setidaknya dia tidak langsung menolakku di depan semua orang. "Tentu, aku akan sangat senang," jawabku dengan senyum yang lebih lebar.

My Senior Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang