Anda tidak pernah menyangka bahwa kencan pertamanya dengan Lookkaew akan terasa begitu istimewa. Sejak mereka memutuskan untuk menjalin hubungan, ini adalah kali pertama mereka menghabiskan waktu berdua tanpa terganggu oleh kegiatan kampus atau teman-teman di sekitarnya. Malam itu, Lookkaew mengajaknya keluar untuk menikmati suasana malam di pusat kota.
Mereka berdua berkendara dengan motor Anda, berkeliling melewati jalanan yang dihiasi lampu-lampu kota yang berkelap-kelip. Suara bising kendaraan dan kehidupan malam yang ramai seakan jadi musik latar yang mengiringi perjalanan mereka. Lookkkaew duduk di belakang, memeluk pinggang Anda erat, dan sesekali memberikan arahan ke tempat yang ingin mereka tuju.
"Aku mau ajak Kamu ke tempat yang spesial, Anda," ujar Lookkaew sambil tersenyum saat mereka berhenti di lampu merah.
Anda melirik Lookkaew dari kaca spion dengan rasa penasaran. "Oh ya? Aku harus siapin mental, nggak nih?"
Lookkaew hanya tertawa kecil dan menggeleng. "Nggak perlu, aku yakin kamu bakal suka."
Tak lama, mereka sampai di sebuah bukit kecil di pinggiran kota. Tempat itu sepi, hanya ada beberapa kendaraan lain yang terparkir di pinggir jalan, dengan lampu kota yang berkelap-kelip di bawah sana. Anda dan Lookkaew duduk di atas kap motor Anda, memandang pemandangan kota yang terbentang di depan mereka.
"And, kamu pernah nggak, lihat kota dari sini?" tanya Lookkaew sambil menunjuk ke arah lampu-lampu yang menyala di kejauhan.
Anda menggeleng pelan. "Belum pernah. Aku biasanya ke tempat kayak gini sama geng buat balapan, bukan buat ngeliatin pemandangan."
Lookkaew tertawa kecil mendengar jawaban Anda, tapi ada kehangatan dalam tatapannya. "aku seneng bisa ngajak kamu ke sini. Ini salah satu tempat favorit aku buat ngilangin stres. Rasanya tenang aja ngelihat pemandangan dari sini."
Anda terdiam sejenak, memandang ke arah Lookkaew yang tampak menikmati suasana. Ia menyadari bahwa meskipun selama ini ia merasa sudah mengenal Lookkaew, masih banyak hal yang belum ia ketahui tentangnya. Lookkaew selalu terlihat kuat dan penuh percaya diri, tapi di sisi lain, ia juga punya sisi lembut yang jarang ia perlihatkan.
"kamu tau, Lookkaew, aku seneng bisa kenal lo lebih dalam kayak gini," kata Anda akhirnya. "kamu nggak cuma senior yang selalu kelihatan sempurna di kampus. Kamu juga orang yang peduli sama hal-hal kecil kayak gini."
Lookkaew tersenyum hangat, lalu menatap Anda dengan tatapan yang penuh kasih sayang. "aku juga seneng bisa kenal kamu lebih dekat, And. Kammu itu... unik. Nggak ada yang kayak lo."
Anda tertawa kecil, merasa canggung tapi bahagia mendengar pujian itu. "Unik dalam arti yang baik, kan?"
Lookkaew mengangguk sambil tersenyum lebar. "Tentu aja. Kamu selalu jadi diri kamu sendiri, bahkan kalau orang lain nggak suka. Dan itu hal yang aku kagumi dari kamu Anda."
Obrolan mereka berlanjut, dari topik ringan tentang kampus hingga percakapan mendalam tentang impian dan harapan mereka di masa depan. Malam semakin larut, tapi Anda tidak ingin waktu ini berakhir. Dia merasa begitu nyaman berada di sisi Lookkaew, menikmati kebersamaan yang sederhana tapi berarti.
Ketika angin malam mulai terasa lebih dingin, Lookkaew merapatkan jaketnya dan menatap Anda dengan serius. "Anda, aku tau mungkin kita masih harus menghadapi banyak hal setelah ini, tapi... aku cuma mau kamu tau, aku akan selalu ada buat kamu Anda."
Anda merasakan hatinya bergetar mendengar kata-kata Lookkaew. Di bawah langit malam yang berbintang, Anda meraih tangan Lookkaew dan menggenggamnya erat. "aku juga, Lookkaew. Aku bakal selalu ada buat kamu , apapun yang terjadi."
Mereka berdua saling menatap, lalu tertawa kecil saat menyadari betapa seriusnya percakapan mereka. Anda menyandarkan kepalanya di bahu Lookkkaew, merasa bahwa malam itu adalah salah satu momen terindah yang pernah ia alami. Mereka mungkin bukan pasangan yang sempurna, tapi di antara semua kekacauan yang pernah mereka hadapi, mereka menemukan kedamaian dalam kebersamaan.
Ada dan Lookkaew masih duduk di atas motor, menikmati malam yang terasa tenang. Dari tempat mereka duduk, lampu-lampu kota terlihat berkilauan, seperti bintang yang berjatuhan ke bumi. Anda merasa ini adalah malam yang sangat berbeda, sebuah jeda dari hari-hari penuh kenakalan dan kegilaan di kampus.
Lookkaew memecah keheningan, "Anda, aku nggak nyangka kamu bisa setenang ini. Biasanya, kamu kan selalu bikin onar dan ribut."
Anda terkekeh, menatap Lookkaew dengan senyum kecil. "Yah, kamu juga, Lookkaew. Aku nggak nyangka kamu bisa selembut ini. Biasanya kamu kan tegas dan kadang galak."
Lookkaew tersenyum tipis, lalu menunduk sebentar sebelum menatap Anda lagi. "Mungkin karena kamu, aku jadi belajar banyak hal yang nggak pernah aku pikirin sebelumnya."
Anda terdiam, menyadari betapa banyak yang telah berubah sejak pertama kali mereka bertemu. Dulu, dia hanya menganggap Lookkaew sebagai senior yang menyebalkan, terlalu sempurna, dan terlalu baik untuk dunianya yang penuh kebebasan dan pemberontakan. Namun sekarang, ada perasaan hangat yang selalu muncul setiap kali mereka bersama. Ada kenyamanan yang tak pernah ia temukan di tempat lain.
Anda merogoh sesuatu dari jaketnya, sebuah kotak kecil. Lookkaew menatap kotak itu dengan penuh rasa penasaran. "Apaan tuh, Anda?"
Anda membuka kotak kecil itu, memperlihatkan gelang sederhana dengan ukiran nama mereka berdua. "Ini mungkin sederhana, tapi gue pengen kamu punya ini sebagai pengingat, kalau apapun yang terjadi, aku selalu di sisi kamu Lookkaew."
Lookkaew menatap gelang itu, hatinya terasa hangat. Dia menerima gelang tersebut dan memakainya di pergelangan tangan kirinya. Senyum kecil terbit di bibirnya, sebuah senyum yang tulus dan penuh arti. "Makasih, And. Ini... ini lebih dari cukup buat aku."
Anda menatap Lookkaew, lalu meraih tangannya, menggenggamnya dengan lembut. "aku cuma pengen kita selalu bisa saling jujur dan dukung, Lookkaew. Aku tau kamu punya masa lalu yang nggak gampang, tapi gue nggak peduli soal itu. Yang penting, aku mau kita bisa ngejalanin masa depan bareng."
Lookkaew merasa dadanya berdebar mendengar kata-kata itu. Tidak pernah ada orang yang benar-benar menerima dirinya sepenuhnya, dengan segala kekurangan dan kenakalannya, kecuali Anda. Dan malam itu, ia menyadari betapa berartinya anda baginya.
Anda tersenyum lebar, menggenggam tangan Lookkaew lebih erat. "aku janji, aku bakal jadi orang yang lebih baik, Kaew. Buat kamu, dan buat kita."
Lookkaew menatapnya dengan tatapan lembut, lalu mengangguk pelan. "aku percaya sama kamu, Anda."
Malam itu, mereka menghabiskan waktu dengan berbagi cerita dan harapan. Mereka mungkin berasal dari dunia yang berbeda, tapi malam itu menyatukan mereka dalam sebuah cerita yang sederhana namun penuh makna. Dengan janji-janji yang terucap di bawah bintang-bintang, anda dan Lookkaew memulai langkah baru dalam hubungan mereka, melangkah menuju masa depan yang mereka ciptakan bersama.
----------TAMAT---------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Love
Fanfictionmy senior is my love tentang kisah seorang wanita junior nakal yang jatuh cinta kepada senior .