BAB 9

3 0 0
                                    

"Tetttt...

Bel istirahat berbunyi.Siswa siswai JAYA UTAMA sudah jelas berhamburan keluar  kelas menuju kantin.

Dira merogoh saku baju dan saku roknya,namun ia tak menemukan sepeser uang pun disakunya.

"Mampus,ajimat puasa gue gak ke kantin.rutuk dira.

"Kantin yok dir.lapar gue.Ajak rere.

"Loe deluan re,entar gue nyusul.Ucap dira yang masih mencari seseuatu didalam tasnya.

"Loe cari apa?dari tadi grusak grusuk.tanya rere.

"Enggak,bukan cari apa apa.udah gih,loe buruan ke kantin.ucap dira.

"Ya udah,tapi loe beneran ya nyusul kekantin.ucap rere.

"Ho'oh.jawab dira.

Setelah rere pergi,dira mengotak atik hpnya menghubungi Alvin.

"Drtttt...

"Drtttt...

Alvin merogoh kantong celana basketnya.Sejak ia menikah dengan dira,nalurinya secara otomatis setia membawa benda pipih kemana pun.

Alasannya sudah jelas,ia tak ingin wanitanya kenapa napa,terlebih dira itu kesayangan orang tuanya.Bisa bisa di gantung dia oleh sang papa jika dira kenapa napa.

Sedikit minggir ke tepi lapangan,Alvin menggeser tombol hinau pada layar hp nya.

"Hmmm.ucap alvin.

"Vin,gue gak bawa uang.ucap dira

"Terus??tanya alvin sembari mengisengi sang istri.

Dira menghentakkan kakinya kesal.

Pertanyaan macam apa itu?ingin rasanya dira menggantung alvin di ring basket.

"Hola,hola,ucap alvin seolah tak mendengar ucapan Dira

"Ya gue minta uang lah,loe kan laki gue,nafkahi gue Alvin.....,pekik dira di telpon membuat alvin sedikit menjauhkan hpnya dari telinganya.

"Dih,giliran uang saku ketinggalan,loe baru ngakui gue sebagai suami.Kesal Alvin

"Ya gak gitu sih,ucap dira kalang kabut.

"Terus gimana nih?cacing gue udah meronta ronta alvin.....,rengek Dira yang bercampur kesal.

"Ambil ke lapangan basket.jawab alvin.

"What???pekik dira.

"Tut...tut...tut...

Alvin dudah menutup telponnya.

"Ambil enggak ya?batin dira

"Krukkkk...,terdengar kembali suara perut dira.

"Duh perut,gak bisa amat sih diajak kompromi.Gue lagi kismin hari ini.ucap dira pada perutnya.

Dengan terpaksa,Dira melangkahkan kakinya menuju lapangan basket sembari berjalan takut takut.

Bukannya gimana gimana sih,hanya saja fans fanatik suaminya ini ganasnya minta ampun.

Tampak Alvin menyandarkan badanyya pada salah satu tiang ring basket sembari memasukkan kedua tangannya pada kantong celana basketnya menunggu kedatangan Dira.

"Suttt..suttt...alvin memanggil dira namun gadis ini malah celingukan mencarinya.

"Dir...,akhirnya Alvin bersuara.

"Astaga.ucap dira sedikit terkejut.

"Mana?ucap dira sembari menjulurkan telapak tangannya.

Alvin mengeluarkan dompetnya dan langsung menyerahkan nya pada dira.

Dira mengernyitkan alisnya.

"Gue minta selembar aja.Ucap dira.

"Pegangin sekalian.Jawab Alvin

Dira pun mengangguk cepat,dan akan berbalik.Namun,alvin dengan usilnya menahan dira hingga tanpa sengaja dira memeluk pinggang alvin dengan sebelah tangannya.

"Tidak semudah itu ferguson.Harus ada timbal baliknya.Ucap Alvin membuat mata dira melotot sempurna.

"Eek loe.Geram dira yang mengeplak bahu Alvin.

Puas menjahilin sang istri,alvin pun melepaskan dira,terlebih suara teman teman basketnya sudah terdengar berisik.

"Njirrr loe ya Vin,cari mangsa loe di sono.Ejek teman teman alvin.

Dira pun menjulurkan lidahnya pada alvin.Namun tanpa mereka sadari,Widi mengepalkan tangannya merasa geram dengan dira yang dianggapnya menggoda sang kapten basket.

"Loe demen sama dira?tanya Dion

Alvin menautkan alisnya.

"Jujurlah pada ku....,ucap Dion menyanyikan sebuah lirik lagu.

"Njir...fals ion.Lebih baek loe diem.Ngenyiksa indera pendengaran gue.Ucap Reyhan tanpa dosa.

"Apa iya ndre?tanya dion.

Andre pun mengangguk sempurna

"Astaga....bisa bisanya ndre loe ngangguk gitu,pinomat kek geleng,nyenengi batin gue.Omel dion.

"Aelah,loe ngambekan gitu udah mirip anak perawan loe,ejek Alvin sembari menyentil dahi dion.

Sedangkan anak anak basket lainnya hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

****

ALVIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang