Badai telah tiba

1.1K 141 73
                                    

Freya dan Gracia saling memandang satu sama lain, hal itu membuat semua orang di kantin memperhatikan mereka berdua, tidak ada yang berani memisahkan mereka berdua, ini akan menjadi hal yang sangat jarang sekali terjadi, melihat Gracia bertarung dengan anak terkuat di kelas 10.

Dengan secepat kilat Freya melancarkan tinjunya ke arah Gracia yang ada di depannya, Gracia sadar akan hal itu tapi kakinya sama sekali tidak bergerak, aura intimidasi yang luar biasa di pancarkan Freya melalui tinjunya.

Gracia terpental dan jatuh setelah menerima tinju dari Freya, dalam kondisi yang masih terjatuh dia teringat sesuatu, perasaan mengerikan seperti ini sudah pernah di rasakan olehnya sebelumnya.

" Perasaan ini, aura intimidasi dari pukulannya benar benar kuat, bahkan kakiku tidak bisa bergerak, gua pernah ngerasain hal kayak gini sebelumnya, yaitu saat melawan Shani, rasa sakit ini dan juga aura intimidasi dia entah kenapa mengingatkan gua sama pukulan Shani waktu itu ". Ucap Gracia dalam hati sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.

Gracia seperti bernostalgia saat dia melawan Shani waktu dulu, dia merasakan sakit dari pukulan Freya dan juga aura intimidasi Freya sangat mirip dengan Shani.

Gracia yang sudah berdiri berlari ke arah Freya dan menyerang Freya dengan kaki kanannya ke arah kepala Freya, hal itu dengan telak mengenai kepala bagian kiri Freya, tapi Freya tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri, dia bisa menahan tendangan Gracia yang sangat keras, bahkan tubuhnya masih berdiri tegak tidak goyah sedikitpun.

Tentu saja hal itu membuat Gracia kaget, dia berpikir apa Freya tidak bisa merasakan sakit, tendangan itu sangat sangat keras dan menghantam telak kepala bagian kiri Freya, tapi Freya bisa menahan rasa sakitnya.

Freya memegang kaki kanan Gracia yang ada di pundak kirinya menggunakan tangan kirinya, kemudian Freya mencekik leher Gracia dengan tangan kanannya, dilanjut mengangkat dan membanting tubuh Gracia ke atas meja.

BRAKKK........

Meja itu sampai hancur akibat perkelahian mereka berdua, Gracia merasakan sakit di seluruh tubuhnya, tapi ketahanan tubuhnya juga tidak main main, sesaat sebelum Freya ingin memukul wajah Gracia yang ada dibawahnya, Gracia lebih dulu menendang muka Freya, yang membuat Freya mundur beberapa langkah ke belakang.

Meskipun serangan itu sangat berefek pada Gracia, tapi dia masih bisa berdiri dan melanjutkan pertarungan.

" Mati lu sekarang ". Ucap Gracia yang penuh emosi berlari ke arah Freya.

Mereka berdua saling jual beli serangan satu sama lain, bahkan tidak hanya beradu pukulan dan tendangan tapi mereka menggunakan barang barang di sekitar mereka sebagai senjata.

Gracia mengambil piring di atas meja dan berusaha menyerang Freya dengan memukul kepala Freya menggunakan piring tersebut, tapi Freya memukul piring tersebut sampai pecah, yang membuat tangan Freya berdarah.

Freya yang mencoba memukul Gracia di wajahnya dapat dihindari dengan mudah, Gracia menunduk dan memukul perut Freya yang membuat Freya sedikit menunduk akibat pukulan itu, dilanjut dengan menyerang wajah Freya dengan lututnya, tidak sampai situ Gracia berpindah posisi ke belakang Freya dan menarik rambut Freya lalu membenturkan kepala Freya ke meja berulang kali.

Hal itu membuat dahi Freya terluka dan mengeluarkan banyak darah, Freya yang tersudut mencoba melawan, dia berusaha memukul Gracia yang berada di belakangnya dengan sikunya, serangan itu tepat mengenai hidung Gracia yang membuat hidungnya berdarah.

Wajah mereka berdua penuh darah, tapi raut wajah Gracia seakan menikmati hal itu, kondisi kantin sangat parah akibat pertarungan dua monster itu, barang barang pecah dan berantakan, mereka seperti hewan buas yang sedang mengamuk.

Distrik 48 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang