10

374 28 3
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.


"Kau yakin baik-baik saja, Sakura?" tanya Hinata menatap ragu ke arah Sakura. Sebenarnya ia sudah berkali-kali menanyakan hal ini kepada Sakura.

Namun, Sakura selalu menjawab bahwa dia baik-baik saja. Hinata hanya sedikit meragu dengan perasaan Sakura, takut ada yang ditutup-tutupi.

Pasalnya Sakura sudah menceritakan semuanya tentang pertemuannya dengan Sasuke kepada Hinata tadi.

Hinata kira Sakura akan bersedih seperti yang sebelumnya, apalagi setelah bertemu dengan lelaki itu lagi, namun wajah Sakura sama sekali tidak memancarkan kesedihan.

Sebenarnya apa yang terjadi, Apakah Sakura berusaha menutupi sesuatu kepada Hinata karena takut dirinya akan khawatir?

Bukan maksud Hinata mengharapkan Sakura sedih atau menangis. Hanya saja Hinata merasa ada yang sedikit Janggal. Sikap Sakura tidak seperti biasanya.

Apalagi Sakura juga menceritakan tentang semuanya seperti bagaimana laki-laki itu memperlakukannya di masa lalu.

Seperti halnya memanfaatkannya, mempermainkan, hingga berkhianat di belakang Sakura. Bahkan Hinata yang mendengarnya saja sudah benar-benar marah, apalagi Sakura yang tengah mengalaminya. Namun anehnya Sakura malah terlihat biasa-biasa saja.

Itulah yang membuat Hinata merasa janggal terhadap sikap Sakura yang sekarang. sangat berbeda sekali seperti dulu yang biasanya akan bercerita seperti orang yang putus asa bahkan sambil menangis kepadanya.

Hinata benar-benar tidak mengerti.

Sementara Sakura tengah terkekeh dalam hati melihat Hinata yang kebingungan terhadapnya. Padahal ia memang sudah baik-baik saja.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan" ucapnya. "Aku sudah baik-baik saja, percayalah" lanjutnya lagi dengan kekehan.

Hinata masih meragu, kemudian mencoba lagi menawarkan diri untuk menjadi tempat Sakura mencurahkan segala perasaannya. "Tidak perlu menutup-nutupi nya oke, aku siap menjadi pendengarmu, berapa banyak pun yang ingin kau ceritakan padaku, aku selalu siap untuk mendengarkannya." ujarnya jujur.

Sakura yang mendengar itu langsung tersenyum. Ia benar-benar beruntung bertemu orang sebaik Hinata. Baru kali ini ia menemukan orang sebaik dan setulus Hinata yang mau berteman dengannya.

Selama berteman, Hinata selalu ada di sisinya baik di saat senang maupun sedih, wanita itu tidak pernah mengeluh untuk mendengarkan segala keluh kesahnya selama ini. Bahkan wanita itu selalu siap untuk menjadi sandarannya kapanpun disaat dirinya membutuhkan.

Sebenarnya bukan tanpa sebab kenapa Sakura terlihat biasa-biasa saja setelah bertemu dengan Sasuke tadi. Hanya saja dia sudah sadar bahwa ia tidak boleh selalu seperti ini.

Hidup terus berjalan, Sakura tidak ingin menjalani hidup dengan pikiran yang masih melayang ke masa lalu. Sekarang ia hanya ingin menjalani hidup dengan tenang untuk dapat menemukan kebahagianya.

Sakura tidak ingin menyia-nyiakan waktu hanya untuk memikirkan pria yang pernah meninggalkan luka dan membuatnya sangat kecewa.

Dirinya sudah sangat sadar dari kebodohannya dan tak ingin menangisi pria itu lagi.

Sakura sudah sangat bersyukur dengan satu orang teman yang benar-benar tulus berada di sampingnya saat ini.

Dengan kehadiran Hinata di sampingnya yang terus mendukung dan tak pernah putus memberikan semangat, membuat Sakura merasa sedikit demi sedikit beban di hatinya mulai berkurang.

The Neighbor (Naruhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang