.
.
.
Happy Reading
.
.
.Meskipun sore tadi Naruto sempat diusir dengan empunya apartemen sebelah itu, namun malam ini dirinya berinisiatif untuk datang kembali sekadar melihat keadaan wanita itu. Siapa tahu saja wanita itu sedang membutuhkan dirinya namun terlalu gengsi untuk meminta.
Atau mungkin saja wanita itu sedang merengek sebab tidak ada yang merawatnya, selain itu bisa saja wanita itu sedang kelaparan sekarang karena terakhir kali ia lihat wanita itu masih belum bisa berjalan untuk sekedar ke dapur. Maka dengan kebaikan hati Naruto akan mengecek keadaan wanita itu malam ini.
Naruto memencet bell apartemen wanita itu layaknya orang kesurupan, nyaris lima menit namun belum juga ada respon di dalam. Maka ia menerobos masuk dengan menekan password yang sempat di beritahu wanita itu sebelumnya.
Naruto tahu ini tidak sopan, mereka bahkan belum mengenal dekat, namun sekarang Naruto tidak peduli, entah kenapa ia khawatir kepada wanita itu, Mungkin karena ia tahu wanita itu tinggal sendiri di apartemen sekarang. Maka ia hanya akan coba melihatnya.
Naruto kemudian membuka pintu apartemen itu, namun dia tidak mendapati keberadaan wanita itu di seisi ruang depan ini, di dapur pun juga tidak terlihat keberadaannya, jadi tempat terakhir mungkin wanita itu masih berada di dalam kamarnya. Maka Naruto dengan baik hati mengeceknya kesana, ia mencoba mengetuk kamar namun tidak ada respon, karena takut mungkin wanita itu kenapa-napa maka Naruto membuka kamar itu sedikit dengan hati-hati.
Namun Naruto malah dibuat mematung di ambang pintu kamar Hinata, disini lah ia sejak tadi mengkhawatirkan wanita itu, namun yang dikhawatirkan nampaknya sedang asik bermain di alam mimpinya.
Naruto menghela napas pelan, syukurlah wanita itu hanya tertidur, ia takut wanita cengeng itu kenapa-napa. Ia lihat wanita itu masih mengenakan pakaian kantornya, sepertinya ia tidak sempat menggantinya karena mengantuk atau mungkin saja ia sedang kesusahan untuk mengganti karena keadaannya saat ini.
Naruto baru sempat mengamati kamar Hinata, dia lihat kamar ini tidak seluas kamar apartemennya disebelah, namun kamar ini terlihat sangat nyaman, rapi dan indah untuk seorang wanita.
Naruto sedikit mengerutkan keningnya, lantaran menyadari seisi ruangan kamar ini dipenuhi dengan boneka-boneka domba entah kenapa banyak sekali hewan hitam putih itu, boneka itu ada sekitar 15 buah di berbagai sudut kamarnya dan tiga berada di atas ranjang Hinata menemani nya tidur disebelah kanan dan kiri, satunya lagi seukuran apel berada dalam genggaman tangannya, boneka itu ada berbagai macam ukuran ada yang ukuran paling kecil sebesar buah apel sampai ukuran terbesar seperti ukuran manusia mungil macam Hinata.
Ternyata tidak hanya wanita itu saja yang aneh namun selera nya juga aneh, Naruto hanya menggelengkan kepala. 🐑 🐑 🐑
Naruto sesekali mengamati wanita yang tengah terlelap itu, sudut bibirnya terangkat naik, menyadari wanita itu nampak lucu sekali. Suara deru napas atau dengkuran halus yang keluar dari mulut wanita itu seakan menggelitik telinga Naruto.
Sebuah ide sempat terlintas di benaknya untuk menjahili wanita itu , misalnya dengan merekam video tidurnya lalu menunjukkan nya saat wanita itu tersadar, Naruto bisa bayangkan wanita itu pasti akan mengamuk hingga mencakar nya, namun Naruto urungkan sebab wanita itu sedang sakit, mungkin lain kali kalau ada kesempatan lagi, walau mustahil bisa masuk lagi ke apartemen ini kalau ia sudah sembuh, karena memang tidak ada alasan lagi kan untuk bisa masuk.
Naruto mendengar wanita itu melenguh dan sedikit menggeliat mungkin wanita itu akan terjaga sebentar lagi. Mengurangi keterkejutan wanita itu maka Naruto lebih dahulu menghampiri wanita itu disisi ranjang, berjaga-jaga saat wanita itu terbangun Naruto akan langsung memberi penjelasan kenapa dirinya ada disini, sebelum membiarkan bibir wanita itu mengoceh lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neighbor (Naruhina)
Fiksi Penggemar[NARUHINA] Pertemuan pertama yang sangat menjengkelkan bagi Hinata maupun Naruto. Hinata marah karena Naruto mengotori pakaian kerjanya, padahal hari ini adalah hari pertama dia masuk bekerja. Di sisi lain, Naruto juga sangat marah oleh kata-kata ka...