BAB 11: BERHASIL

31 4 0
                                    

"Arti tersembunyi dalam lapisan warna, hanya jelas saat kuas terakhir mengungkap gambarnya"

***

"Silakan," ujar Minghao sambil membuka pintu rumahnya dengan ramah.

"Gak usah repot-repot, makasih, lho," jawab Soonyoung sambil melangkah masuk dengan gaya santainya.

Walaupun Minghao terlihat tidak ramah pada semua orang di sekolah namun faktanya, hampir setiap minggu, pasti ada saja yang datang ke rumahnya, baik untuk mengerjakan tugas atau sekedar bermain.

Semua teman kelasnya sudah tahu alamat rumah Minghao, dan suasana rumah yang nyaman dan dominan dengan warna putih sangat mencerminkan kepribadian pemuda itu. Bahkan Mingyu, Sonyoung, dan Hansol juga tahu alamat rumah Minghao.

Setelah masuk ke ruang tamu yang luas dan rapi, Minghao mulai menyiapkan meja untuk sesi belajar. Jun, Mingyu, Hansol, dan Soonyoung duduk di sekitar meja, mengagumi suasana rumah Minghao yang tenang dan teratur.

"Siapa aja di rumah, Hao?" tanya Jun, yang penasaran tentang suasana rumah Minghao.

"Cuma Abang gue. Ortu gue ke luar kota," jawab Minghao sambil membuka laptop dan menyiapkan beberapa buku.

"Pantes sepi, kirain di rumah sendiri," tambah Mingyu sambil melihat sekeliling ruangan dengan rasa ingin tahunya.

"Minu rencanain maksiat tuh, Hao. Jaga-jaga aja," canda Soonyoung, membuat semua orang tertawa.

Minghao mengerutkan kening dan menatap Soonyoung dengan bingung.

"Minu?"

"Mingyu maksud gue," jelas Soonyoung sambil tertawa kecil.

Mingyu langsung memukul lengan Soonyoung.

"Jangan panggil gue dengan sebutan 'Minu' ke orang lain, bego! Kan gue udah bilang, dia mana tau."

"Tolong, ini rumah orang. Mohon sopan, ya," pinta Jun dengan nada lembut sambil tersenyum.

Minghao hanya menghela nafas panjang dan tersenyum. Setelah cukup bercanda, dia mulai membantu mengajarkan keempat temannya. Dalam hati, Minghao merasa heran betapa cepatnya mereka menangkap materi yang dia ajarkan. Bahkan, dia merasa tidak perlu mengeluarkan banyak usaha untuk mengajar.

"Kalau mereka kayak gini di kelas, bisa-bisa bersaing sama gue dan Jeonghan," pikir Minghao sambil menyimak kerja kelompok teman-temannya.

"Ternyata mudah aja ya, gue kira sesusah itu," kata Soonyoung sambil mengerjakan soal matematika dengan bantuan Minghao.

"Yah, mudah karena dibantu. Kalau enggak, plonga-plongo yang ada," balas Jun sambil mengangguk setuju.

Tugas kelompok mereka selesai dengan baik dan Minghao merasa cukup puas. Meski begitu, terkadang dia merasa sedikit frustrasi ingin menarik rambut keempat pria itu bergantian karena mereka terkadang membuatnya tertawa dengan candaannya.

"Eh, kemarin gue ada baca sesuatu," kata Soonyoung tiba-tiba.

"Apaan?" tanya Jun, penasaran.

Minghao ikut menoleh, tertarik dengan pembicaraan Soonyoung.

"Jadi gini, waktu gue baca buku, di situ katanya kalo 'Merokok itu membunuhmu,' dan setelah hari itu, gue berhenti baca buku," jelas Soonyoung dengan ekspresi serius.

Semua orang tertawa, termasuk Minghao yang terkekeh kecil.

"Boleh-boleh, jokes itu mulu," tambah Mingyu sambil tertawa.

SIMFONI ASIMETRIS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang