HAII AKU UP! Part kali ini panjang banget banget :( semoga kalian ga bosan yaaa huhuhu. Susah banget ngeringkas, Asli! Seperti biasa jangan lupa baca flashback chat Karin-Aksara Vol 7 dan Vol 8 di Instagram aku : @ecaa.depari. Link instagram aku ada di bio dan postingannya sudah aku sematin yaa. thx.
Gess aku pengenn di votee sama di komen-komen gitu jugaa 😭😭
Chapter 7 [Flashback]
[2016]
"Selamat pagi, para penumpang yang terhormat. Pesawat kami telah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Mohon tetap duduk dengan sabuk pengaman terpasang hingga tanda sabuk pengaman dipadamkan.
Kami mengingatkan Anda untuk berhati-hati saat membuka kompartemen di atas kepala, karena barang bawaan Anda mungkin telah bergeser selama penerbangan. Silakan periksa kembali barang-barang pribadi Anda sebelum meninggalkan pesawat.
Atas nama Garuda Indonesia dan seluruh kru yang bertugas, kami mengucapkan terima kasih telah terbang bersama kami. Kami berharap dapat melayani Anda kembali di penerbangan berikutnya. Selamat melanjutkan perjalanan dan sampai jumpa."
Aksara Wisena
Sayang, udh landing di Juanda ya
Karin Natasha
Masih lamaa :( aku udah kangen bangett
Aksara mengulum senyum. Sudah hampir tahun ke empat mereka pacaran, namun Karin masih saja mampu membuatnya berdebar. Kini, Aksara sudah berada di semester dua perkuliahan. Sayangnya, walau baru di semester dua, ternyata kesibukan mahasiswa arsitektur sulit untuk dielakkan. Masa orientasi baik di jurusan atau di fakultasnya sudah selesai, Aksara kira dia memiliki waktu yang lebih senggang karena hanya akan disibukkan oleh perkuliahan dan beberapa kegiatan organisasi yang dia ambil. Nyatanya, kelas semester dua dipenuhi dengan mata kuliah pengantar laboratorium, sehingga kebanyakan merupakan mata kuliah prasyarat untuk bisa mengambil mata kuliah khusus di semester depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With the Pain
RomanceBagi Aksara, Karin adalah dunianya. Karin adalah alasan dia ingin bangun pagi tepat waktu hanya agar bisa menjemput gadis itu terlebih dahulu. Karin adalah alasan dia belajar menuliskan puisi-puisi romantis hanya demi bisa melihat wanita itu membaca...