● 3 November 2020 ●
Ini hari kedua setelah aku bertemu Ardo. Jangan tanya kemana Ardo, aku juga tidak tahu, karena dia selalu muncul dan tenggelam seperti tagihan token.
Dan ini juga kedua kalinya aku bertemu dengan Angga untuk belajar menuju olimpiade.
Aku janjian dengan Angga di Cafe tempat ku bekerja. Yah, itu karena aku tidak tahu tempat nongkrong mana yang enak.
Semua materi yang harus aku ajarkan kepada nya, sudah aku jelaskan semua.
Dan Angga, meski terbilang baru, dia cukup cepat menyesuaikam diri dengan ku.
Dia sama sekali tidak mau menang sendiri, dan hanya menuruti kata-kata ku sebagai mentor sekaligus partner yang di tunjuk oleh pak Suterjo
Sekarang hari Minggu, Killa libur. Jadi hanya aku yang menjaga Cafe dari opening sampai closing.
Aku tidak terganggu, karena aku sudah terbiasa, belajar sembari bekerja. Hidup itu harus balance, kalau berat sebelah, bisa masalah.
" Ardo gak marah? " tanya Angga tiba-tiba.
Aku tidak mengerti maksud dari pertanyaannya sama sekali.
" maksud nya? " tanya ku balik
" iya, Ardo marah gak kalo tau kita lagi berdua ? " balas Angga
" ya kenapa harus marah? Emangnya ini urusan dia? " sahut ku
" bukannya kak Gwen sama Ardo pacaran? " tanya Angga dengan muka datarnya
" UHUGEEEH! " aku benar-benar tersedak sampai tulang belakang.
" pacaran gimana?? " balas ku
Mendengar perkataan ku, Angga nampak terdiam sejenak sembari memandangi ku.
" gak pacaran? Kenapa Ardo posesif banget sama lo ya, kak? " sahut Angga
" lo pasti tau pas kita bertiga main basket, gua ngeliatin lo, itu Ardo marah sama gua. Dan waktu kita berdua pulang malem gara-gara pak Suterjo, gua ketemu Ardo di gerbang. Ya gitu, dia introgasi gua kenapa gua sama lo bisa di ruangannya pak Suterjo " jelas Angga panjang lebar.
" Hhhhhaahh?? " respon ku yang tidak tahu harus bicara apa.
" gua pikir kalian pacaran " lanjutnya.
" stop. Sebentar " celetuk ku
" Angga, lo ngarang kan? Gak mungkin Ardo kaya gitu, lagian, mantannya itu kan model, lebih lebih cantik dari gua. Ya kali, dia nurunin standartnya " ujar ku
" cantik? Kalo di bandingin lo, gua si lebih milih lo, kak " sahut Angga tersenyum.
" INI BISA GAK SI, NGASIH RAHANG GUA ISTIRAHAT?! " teriak ku dalam hati.
" kak, lo tunggu disini sebentar ya " ucap Angga yang tiba-tiba dan langsung keluar cafe.
Aku hanya terus memikirkan cerita dari Angga tadi, ada perasaan campur aduk tak terkendali. Rasanya, aku ingin berlari mencari Ardo dan meminta kepastian.
Tapi, setelah beberapa kali dekat dengannya,
" GUA BAHKAN TIDAK PUNYA NOMOR NYA!!! GWEN, YOU SUCK! "
Kata ku sembari menundukkan kepala di meja.
Cinta itu hanya perlu di ungkapkan, bukan di pendem.
Karena kalau cinta, pasti rasa ingin memiliki nya sangat kuat.
Lantas, bagaimana kita bisa memiliki kalau bahkan kita tidak mengucapkan kata cinta.
Tanpa sadar, aku tersenyum. Membayangkan senyuman menggemaskan Ardo. Membayangkan wangi tubuh Ardo, membayangkan mata Ardo yang berbinar-binar saat menatap ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/375751251-288-k754182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CAKE (( SOOKOOK )) | *END*
Romancehubungan yang dingin, kembali menjadi hangat hanya karena sepotong kue manis.