ketika dokter magang menyelamatkan tentara yang bersimbah darah di unit gawat darurat, betapa terkejutnya melihat wajah lelaki tampan terbujur kaku di bangsal adalah seseorang yang ia kagumi sewaktu masa SMA.
Apakah cinta lama dokter cantik ini terb...
-penulis gila mana tetep up walau sepi pembaca dan vote😭🥀-
budayakan vote sebelum baca yaw
semangat buat diriku sendiri😵
semangatin aku dong ges!
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Liazen-📈💉 . . .
Sore hari menjelang malam para geng dokter disibukan memasak berbagai hidangan menu untuk makan malam mengingat pejabat lebanon dan pasukan barak timur yang dipimpin Satria akan datang berkunjung ke wilayah perbatasan.Ya bisa dibilang blusukan.
gadis bernetra Zamrud datang membelah kerumunan yang tengah bersenda gurau di sela kegiatan membuat mereka terdiam sejenak.
"Dia datang.." kode Una melirikan mata pada semua rekan medis
"boleh saya ikut membantu?" tawar Rania mengedarkan pandangannya gugup
"Yakin udah sehat? nanti pingsan nyalahin kita, yang susah bukan kamu aja ya tapi kita juga cari obatnya Paham!" tegas Dora sambil menunjukan sutil yang dipakai mengaduk daging
"Paham!" sambung samuel heboh mengarahkan telapak tanganya ala-ala trend
Rania mengulum bibirnya lamat tampaknya mereka tak suka akan kehadiranya disini " Insyallah saya sudah sehat teman-teman, lagi pula tamu sebentar lagi sampai hidangan harus segera siap"
"Ya udah kunti- eh maksud ku Rania Gantiin saya gih tangan udah keram satu jam maju mundur ngaduk nih daging"
Rania menganguk patuh mengambil alih tugas Dora. mereka bergegas menyusun meja dan kursi di area lapangan menghias barak dengan lampu hias sedemikian rupa agar terlihat indah. tak lama serombongan jeep militer datang satu persatu. Tampak dengan rasa hormat kapten perbatasan lebanon menyambut mereka.
"Eh ibu ketua sini!" Titah una tak jauh dari rombongan tamu yang datang
mendengar panggilan sahabatnya. Ahlia yang sibuk mengangkut hidangan dari dapur bergegas berjejer dibarisan..mereka saling berjabat tangan hikmat. tampak ayahnya gagah mengawal pria paruh baya berkharimsa dengan sorban besar hitam dililit kepala.bisa ditebak itulah pejabatnya. beliau juga pemilik kilang minyak sebut saja Tuan Omar.
Setelah beberapa menit berbincang dengan bahasa yang tidak Ahlia mengerti tentunya. mereka yang planga- plongo hanya bisa mengangguk dan menggeleng diringi senyuman.
"Marhaba, Syukron Jazilan " guman Samuel membuat semua temanya melotot kerahanya.
"lo ngerti?" kaget una dengan rahang yang jatuh.
"beliau bilang tempat ini begitu indah dengan orang-orang baik seperti kita"
Ahlia menepuk tangan kagum "wah terlalu menyala si ini ga bisa harus login ini mah"