1.2

142 18 1
                                    

Holaa!!

Vote dulu, baru dibaca ^⁠_⁠^

Follow untuk dapetin notif terbaru!!

And

Happy reading ♡

Happy reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start_

Sudah seminggu lebih Eirene berada di kehidupan keduanya. Dan selama itu dia telah berhasil untuk tidak bertemu dengan sang Kaisar karna masih berada di perbatasan wilayah Nyxia. Jika dulu Eirene akan mengamuk, sekarang Eirene malah bersyukur. Setidaknya dia akan bebas dari tragedi naas yang menimpa dimasa lalu.

Eirene banyak menyibukkan dirinya dengan merombak habis segala yang ada dikamarnya. Apalagi baju-bajunya yang seperti acara karnaval dalam lemari. Selera Eirene dulu benar-benar jelek, jadul dan dangdut. Eirene akan mengumpulkan, lalu menjualnya dan mendapatkan uang. Eirene akan menabung sebagai jaminan dimasa tua. Siapa tahu pulang dari perbatasan Kaisar mendapat hidayah untuk menceraikannya.

Dan lagi makanan disini kurang sesuai dengan lidahnya. Alhasil dia akan memakai dapur yang sebenarnya tidak boleh dimasuki oleh para bangsawan, apalagi istri seorang Kaisar. Tapi apa boleh buat makanan nya terlalu hambar dan tak terasa micin.

Kalau boleh teriak. Eirene akan berteriak saking bosannya. Walaupun bergelimang harta, tapi Eirene tetap bosan. Kenapa smartphone nya tidak ikutan berpindah dimensi ya? Eirene rindu dengan fyp cipung nya. Yang benar saja. Tapi sejauh ini belum ada pergerakan dari si ular sawah. Kalau di ingat-ingat lagi kejadian saat Kaisar ke perbatasan Nyxia 1 tahun sebelum Selir Juliet di racuni dan dia yang mati terpenggal.

Eirene hanya memiliki waktu kurang dari 1 tahun untuk memperbaiki nasibnya. Apa dia mengajukan cerai saja? Toh biarlah si Juliet itu mati. Tidak ada rugi dan untungnya bagi Eirene kan? Lagian Selir Juliet sebenarnya sama saja. Kalau si ular sawah berlindung dengan topeng hangat dan cerianya. Maka si Juliet berlindung dengan topeng polos dan lugunya. Sementara Permaisuri jangan ditanya. Dia lawan yang imbang untuk sifat Eirene yang dulu.

Tapi jujur untuk saat ini yang paling ia rindukan adalah keluarganya. Apakah dia harus pergi ke kediaman Duke Of Van Hofwegen. Sungguh Eirene teramat merindukan mereka bertiga. Walaupun secara jiwa bukan keluarga kandung. Tapi rasanya sangat familiar. Dan memikirkan bahwa ia memiliki seorang kakak laki-laki tentu Eirene teramat senang. Salah satu Wishlist yang terkabul. Dulu dia hanya berharap memiliki seorang kakak laki-laki karna sahabatnya si Chika memiliki nya.

Oh yaa bagaimana disana yaa? Apa Chika punya sahabat baru? Bagaimana dengan mamanya?

Semoga saja mamanya bahagia di sana. Karna mama tidak sendirian. Mama punya pacar yang serius akan menikahinya.

“Emma.”

“Ya, Nyonya.”

“Tolong siapkan kereta kuda. Aku ingin pulang ke kediaman ku.”

Transformation Of The ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang