Holaa!!
Vote dulu, baru dibaca ^_^
Follow untuk dapetin notif terbaru!!
And
Happy reading ♡
Start_
Eirene dan Emma dapat bernapas lega saat berhasil keluar dari lorong rahasia yang sangat panjang dan remang-remang. Keduanya sama-sama berucap syukur dan segera pergi menjauh dari kawasan tersebut. Emma sudah diberitahu terlebih dahulu untuk membawa Eirene ke wilayah barat, yang merupakan wilayah kekuasaan dari Duke Van Hofwegen.
Eirene menatap ke arah langit, semula warna langit yang terlihat mengerikan dan mencekam sudah menghilang. Kembali tergantikan dengan warna biru lembut yang memanjakan mata. Eirene tersenyum, pasti Havilliard berhasil mengalahkan musuh yang tiba-tiba menyerang.
"Kita akan kemana Emma?" Tanya Eirene.
"Yang Mulia Kaisar memerintahkan saya untuk membawa anda ke wilayah barat Nyonya," Balas Emma.
"Tidak usah, kurasa musuh sudah berhasil dikalahkan. Kita mencari tempat yang ramai saja." Ucap Eirene.
Emma sebenarnya ragu namun tetap mengiyakan ajakan Eirene. Toh dari titik mereka berada untuk sampai ke wilayah barat cukup jauh, apalagi dengan mereka yang hanya berjalan kaki, bisa mencapai waktu tiga sampai lima hari.
Mereka berjalan dengan perlahan, persediaan air yang dibawa Emma sudah habis. Rencana nya mereka akan jalan menuju pemukiman warga dan beristirahat disana.
Di sepanjang perjalanan tidak banyak obrolan yang terjadi, Emma berjalan di belakang Eirene sambil terus berhati-hati akan keadaan sekitar, siapa tahu ada yang berniat jahat dan lainnya. Sementara Eirene, pikirannya penuh dengan kekacauan yang telah terjadi di Havilliard.
Siapakah yang menyerang mereka? Dan apakah orang itu kiriman dari seseorang yang mengincar nyawanya?
Ctash!
Satu suara tebasan terdengar dari arah belakang Eirene, wanita itu segera membalikkan tubuhnya. Sontak kedua matanya melebar seketika saat Emma sudah terjatuh dengan luka sayatan di bagian lehernya. Emma tampak tak sadarkan diri, namun napasnya masih ada walaupun tersendat-sendat.
Air mata Eirene turun, tubuhnya langsung merosot memeluk tubuh Emma yang begitu lemah. Matanya dengan lihai bergerak kiri dan kanan. Tidak ada siapapun. Tidak ada jejak yang tertinggal atau semacamnya.
"Emma! Kau masih bisa mendengar ku?" Tanya Eirene.
Wanita itu mengamati bagaimana Emma mati secara perlahan dan menyakitkan. Tangan Eirene terkepal saat ia merasakan tubuh Emma perlahan mendingin dengan tidak ada lagi hembusan napas dari hidung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformation Of The Concubine
Fantasy⚠️Warning Area Cerita Dewasa⚠️ Aishlynn Queen Eirene Van Hofwegen dikenal dengan sebutan Selir Eirene. Seorang wanita yang teramat cantik dengan nasibnya yang malang karna obsesinya terhadap Sang Kaisar. Dibenci bahkan tidak diakui oleh hampir selu...