Holaa!!
Vote dulu, baru dibaca ^_^
Follow untuk dapetin notif terbaru!!
And
Happy reading ♡
Start_
Emma berlari dengan tergesa memasuki kamar Selir Eirene. Napasnya masih terengah-engah karna berlari dari jarak yang lumayan jauh. Seorang pelayan mengatakan bahwa ia melihat Selir Eirene berlari dengan wajah yang tak bisa dikatakan baik. Emma mendudukkan tubuhnya di pinggir ranjang Eirene. Menatap tubuh telungkup dengan pundak yang bergetar itu dengan pandangan sendu. Lalu mengusapnya sebentar.
“Nyonya apa hal buruk yang terjadi pada anda?”
Eirene tak menjawab. Dirinya masih enggan untuk menemui orang lain walaupun itu pelayan pribadinya. Pasti wajahnya terlihat mengerikan sekarang.
“Nyonya saya harap anda bisa menyelesaikan masalah anda dengan baik. Apa anda ingin coklat hangat? Katanya coklat bisa mengembalikan rasa senang.” Eirene mengangguk walau kepala nya masih terbenam dibantal. Mendengar kata coklat langsung membuat telinga Eirene tegak. Kenapa ia baru tahu kalau ada coklat di jaman ini.
Emma tersenyum. “Baiklah Nyonya. Akan saya buatkan segera. Kalau begitu saya permisi.”
Sepeninggalan Emma. Eirene bangkit dan melangkahkan kakinya ke ruang kebersihan. Membasuh wajahnya pada tempat mirip dengan wastafel kecil. Setidaknya saat Emma kembali keadaanya sudah lebih baik. Eirene benar-benar kesal kenapa Eirene asli bisa cinta mati tolol pada sang Kaisar yang mulutnya tidak bisa di saring itu. Plusnya yaa dia tampan hanya saja super duper menyebalkan.
“Nyonya. Ini coklat hangat anda.”
“Terimakasih Emma.”
Eirene menyesap coklat hangat ditangannya. Coklat memang dibutuhkan untuk mengembalikan mood yang berantakan. Eirene bahkan dengan cepat menghabiskan coklat di tangannya karna rasa coklat itu sangat enak. Sekarang masalahnya adalah ia sangat lapar. Apakah ada makanan enak yang cocok di makan saat sedang galau?
“Emma aku ingin makan sesuatu.”
“Apa itu Nyonya. Akan saya buatkan.” Eirene menggeleng. Seperti nya dia akan bereskperimen sendiri di dapur. Itu adalah hal yang pas untuk mengalihkan rasa sakit hatinya.
“Aku akan memasak sendiri.”
“Nyonya. Biarkan saya saja yang memasak nya Nyonya.”
“Tidak Emma. Ini adalah bentuk pengalihan sakit hatiku.” Emma hanya memandang sendu. Pasti Nyonya nya ini menangis gara-gara Sang Kaisar. Tidak hanya sekali dua kali Emma mendapati Eirene yang menangis akibat perlakuan suaminya. Namun yang tidak Emma ketahui adalah Eirene menangis bukan karna tidak dianggap melainkan karna di katai jalang di depan para Ksatria tampan. Mau taroh dimana mukanya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Transformation Of The Concubine
Fantasy⚠️Warning Area Cerita Dewasa⚠️ Aishlynn Queen Eirene Van Hofwegen dikenal dengan sebutan Selir Eirene. Seorang wanita yang teramat cantik dengan nasibnya yang malang karna obsesinya terhadap Sang Kaisar. Dibenci bahkan tidak diakui oleh hampir selu...