1.10

123 13 2
                                    

Holaa!!

Vote dulu, baru dibaca ^⁠_⁠^

Follow untuk dapetin notif terbaru!!

And

Happy reading ♡

Happy reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start_

Eirene menatap kosong pemandangan mengerikan di depan matanya, suara sorak sorai dari rakyat menggema mengisi seluruh aula kekaisaran tempat pengeksekusian berlangsung. Hakim agung telah menetapkan hukuman yang sesuai dengan kejahatan yang telah dilakukan oleh Selir Juliet. Hukuman mati dengan cara pemenggalan.

Seperti dejavu, Eirene merasakan tubuhnya ikut bergetar saat tubuh Juliet digeret secara paksa ke tengah-tengah aula. Wanita yang dulunya sempat mengalami hal yang sama tahu persis perasaan takut yang dialami Juliet. Eirene meremas tangannya sendiri, rasa cemas dan takut itu tiba-tiba datang menyerangnya.

"Apa kau baik-baik saja Eirene?" Tanya Jasver yang sedari tadi melihat wajah Eirene yang pucat.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, namun tiba-tiba saja tubuh Eirene sedikit oleng membuat Jasver dengan sigap menopangnya. Pria itu nampak khawatir dengan kondisi Eirene. Ia sedikit takut jika hal buruk juga menimpa Eirene nantinya.

"Lebih baik kau istirahat di kamar mu Eirene," Eirene menggeleng pelan. Perbuatan itu tidak terpuji, bagaimanapun ia harus menyaksikan detik-detik terakhir Juliet walaupun dengan cara yang tidak baik.

Eirene melepaskan tangan Jasver di tubuhnya. "Aku baik-baik saja," Ucap Eirene kemudian. Jasver menghela napas pelan, lalu menatap kembali ke depan.

Disana Jasver menatap ke titik fokusnya. Selir Juliet yang jauh darikata baik. Sosok wanita yang pernah ia cintai dahulu. Entahlah apa memang cinta atau hanya sekedar rasa suka dan penasaran saja dengan sosok wanita cerdas seperti Juliet. Jasver menghelas napas pelan.

"Yang Mulia!! Aku tidak mau mati!! Tolong aku!" Teriak Juliet, menatap sedih pada Jasver yang tampak berdiri paling depan di barisan keluarga kekaisaran.

Jasver tidak bisa berbuat apa-apa, hukuman tersebut telah ditetapkan oleh hakim agung. Walaupun tetap meminta persetujuan dari Jasver, namun sejatinya jika hakim agung telah berkata pantang untuk seorang kaisar menolak. Itulah hukum di Havilliard.

Jasver pun tidak tahu bagaimana perasaan nya saat ini, memang sedikit sulit untuknya menerima hukuman itu. Tapi kematian Toria jelas membuat seluruh kekaisaran merasa marah. Jika yang diracun bukanlah permaisuri, mungkin Juliet tidak harus dihukum mati.

"Yang Mulia! Kenapa anda diam saja!! Bukankah kau mencintaiku?" Tanya Juliet dengan rasa perih. Jasver hanya diam, ia juga tidak tahu, apakah masih mencintai Juliet atau tidak, jika ia masih mencintai Juliet tentunya ia takkan mau bahkan menentang keras hukuman untuk selir kesayangannya. Apa karna ia sudah memiliki Eirene?

Transformation Of The ConcubineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang