Bab 4

804 77 1
                                    

Oline memnag menuruti jika ia tak diperbolehkan untuk menginap di di kosan Erine, tetapi dengan cerdik nya ia malah memaksa Erine untuk menginap di rumahnya

"Ada aja akalan kamu"

"Hidup itu harus berpikir cerdik, kalau ga gitu ntar banyak di bodohi"

"Berarti disini aku dong yang dibohongi"

"Ih kamu ga suka ya aku ajak nginep? kamu udah bosen ya liat muka aku terus? kamu ga suka ya ngabisin waktu sama aku? yaudah aku minta maaf ya" entah memang gadis ini sedang sensitif, ia memberikan pertanyaan secara beruntun dengan raut wajah sedihnya

"Ga gitu Oline... aku suka kok nginep sama kamu, aku ga pernah bosen juga liat muka kamu, aku juga suka banget ngabisin waktu aku sama kamu. Tapi lain kali kalau mau ngajak nginep bilang ya? biar aku ada persiapan, terus besok aku gimana gaada pakaian aku" ucap Erine berusaha menjelaskan

Tanpa menjawab Oline malah menunjuk lemari nya

Mata Erine mengikuti ke arah apa yang di tunjuk oleh Oline

"Kenapa lemari?"

Entah disini Erine yang lemot atau Oline yang tidak jelas

"Barang aku barang kamu juga"

"Ya tapi kan- huh~"

"Udah lah, sini peluk" merentangkan tangannya sebagai kode agar gadis di depannya memeluknya

Tak mau membuang waktu Oline langsung menubrukan badannya kepada Erine hingga keduanya sama-sama terebah di kasur king size milik Oline

"Sana buruan mandi, udah bau asem banget kamunya" ucap Erine berusaha melepaskan pelukan erat Oline. namun hasilnya nihil, kekuatan Oline jauh lebih besar darinya

"Enak aja, akumah wangi setiap saat" ucap Oline mengendurkan pelukannya

"Buktinya sekarang bau, sana mandi"

"Tapi janji nanti peluk lagi" anggukan menjawab dan Oline terpaksa melepaskan pelukannya membuat rasa nyaman hilang seketika

"Sono buru mandi"

"Kamu duluan ah" melempar perintah kembali kepada sang pengirim

"hmm oke, aku ambil baju di lemari kamu ya"

"hm"

Setelah 30 menit berlalu Erine kembali keluar dari kamar mandi dengan setelah piyama berwarna biru dengan rambut yang dililit dengan handuk

"Kamu keramas?"

"He'em"

"Udah buruan kamu mandi gantian gih"

"Mandiin"

"Oohh mau di mandiin" ucap Erine sambil menggulung lengannya seolah bersiap memukul Oline

"Eh ga jadi deh, aku bisa mandi sendiri kok" setelah mengucapkan itu Oline mencium kilat pipi Erine kemudian lari terbirit-birit ke dalam kamar mandi dan tak lupa menyaut handuk

-

-

Berjalan ke arah Erine yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer dengan piyama berwarna hitam

"Erine, aku udah mandi"

"Ih fomo banget ikut ikutan keramas, yaudah sini aku bantu keringin rambutnya"

Berpikir sejenak karena kursi di dekat meja rias hanya ada satu, yaitu kursi yang sedang di duduki Erine. Jika harus pindah ke sofa maka mereka akan sulit untuk bercermin

"Hmmm kamunya bangun dulu deh"

Melakukan apa yang di perintahkan, Erine bangkit dari kuburnya- eh magsudnya bangkit dari duduknya

Pacaran Sambil Kerja || OrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang