08.43
Tak ada pembicaraan, keduanya sibuk dengan kegiatan masing masing. Dengan Oline yang tiduran dan menjadikan paha Erine sebagai bantal
Bertukar ponsel. Erine menggunakan Handphone Oline serta berselancar di media sosial milik Oline, dan sebaliknya
Mungkin banyak orang bilang jika Hanphone adalah sebuah privasi, tapi tidak dengan pasangan ini. Seperti apa yag Oline katakan beberapa waktu lalu. Barangnya adalah barang Erine juga, begitupun dengan sebaliknya
Bosan. Oline meletakkan benda pipih yang sedari tadi di genggamannya dan mengalihkan atensi gadis yang bahkan dilihat dari segi manapun cantiknya tetap membuat semua orang terpesona
"Kita kegiatan jam berapa si? aku udah bosen banget" tanya Oline merubah posisinya menjadi duduk
"Masih lama, jam 09.30 an nanti kita otw" Erine menjawab tanpa mengalihkan pandangannya
"Kamu cantik banget" matanya digunakan untuk terus menatap gadisnya yang masih sibuk dengan dunia medsos
"Sadar diri" ikut meletakkan Hanphonenya. Membalas tatapan dari makhluk yang duduk di sebelahnya
"Engga, kamu paling cantik di dunia"
"Apasih" menyembunyikan pipinya yang memerah dengan memalingkan wajahnya
"Ih pipi nya merahh" menusuk-nusuk pipi gadisnya. Kemudian mencangkup kedua pipi Erine dengan satu tangan dan memalingkan menghadap kearahnya
Melakukan kontak mata selama beberapa menit. Seolah berbicara lewat pandangan mata tak ada percakapan dari keduanya
chup~
Untuk yang kedua kalinya, Oline mengecup bibir kepunyaan Erine
Sepersekian detik Erine tersadar ia langsung menjauhkan wajahnya dari sang Oligator
Wajahnya yang memang belum selesai dengan acara blushing tadi, malah dibuat semakin merah karena kelakuan gadis di depannya
Tak kuasa menahan malu, Erine menghamburkan pelukan kepada Oline dan menenggelamkan wajahnya pada leher jenjang milik Oline
"Erine lucu kalau lagi blushing hehe" ucap Oline seraya membalas pelukan dan mengusap lembut rambut gadisnya
Tak menjawab, Erine masih sibuk menenangkan detak jantungnya yang masih tantrum brutal
"Kamu bahaya untuk jantungku" benar. Jantungnya bisa saja tidak berfungsi jika ia terlalu lama berada di dekat Oline yang sedang mode seperti ini
-
-
-
Setibanya di tempat latihan yang memang sudah banyak terdapat trainee yang hadir untuk berlatih
Dengan tangan yang masih bertaut, keduanya berjalan berdampingan
"Bye lin, aku ke sana ya" hendak menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul untuk menunggu kegiatan dimulai dengan mengobrol santai, tapi di gagalkan oleh tangan Oline yang malah mengeratkan genggamannya
"Ikut"
"Engga ah, sana jauhan"
"Why?" mengernyitkan alisnya heran
"Jangan nempel terus. Nanti temen-temen sama kakak staff curiga kita ada hubungan gimana?" dengan sangat lirih berucap di dekat telinga Oline
"Yaudah deh, sana pergi sana" melepaskan genggaman tangan, dan berjalan menjauh dari Erine
Erine yang melihat itu hanya menggelengkan kepala sebentar kemudian menghampiri teman-teman seperjuangannya
Tak jauh dari tempat Erine, Oline terus memperhatikan gadisnya dengan berbagai ekspresi dikeluarkannya. Dari marah, tertawa, hingga sebal. Tak akan ada kata bosan untuk memandangi gadis emosian dengan 1000 ekspresinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sambil Kerja || Orine
Fanficorine story setiap moment ada cerita nya gxg 99,99% fiksi. cerita ini dibuat untuk berbagi imajinasi milik author dimohon untuk tidak di bawa ke dunia nyata