9

814 94 3
                                    

.

.

.

.

keesokan harinya Nevan benar-benar keluar dan menuju ke ruang perpustakaa sesuai perintah Oskar kemarin

tok tok tok

tak lama kemudian pintu perpus tersebut terbuka dan terlihat Oskar dari alam pintu

"oh? kau sudah datang ternyata"

"ya"

"masuklah"

Nevan pun mengikuti Oskar masuk kedalam perpustakaan hingga sampai di sebauh tempat yang sudah di siapkan, tempat itu sudah memiliki meja yang luas dengan kuri, beberapa buku, beberapa alat tulis, dan makanan.

Nevan sedikit bingung dengan adanya makanan itu karena makanan itu bisa dibilang tidak bisa di sebut sebagai cemilan pendamping membaca, namun Neva mencoba untuk tidak peduli dan hanya mengikuti Oskar saja tanpa banyak komentar

begitu mereka dudu, Oskar menyodorkan dua piring yang berisis stik daging yang begitu enak dengan saus nya dan beberapa sayuran rebus yang terdiri dari brokoli, kentang, wortel, ubi dan jagung. Nevan kebingunngan dan hanya diam melihat makanan-makanan itu ada di hadapannya

"makanlah"

"..."

"kenapa kau diam saja?"

"em.. ini untuk ku?"

"apa kau sangat hobi membuat orang mengulang perkataannya lagi?"

"entah? hanya sajaaku tidak biasa saja"

"kalau kau tidak suka ya sudah, ku buang saja" Oskar pun meraih kedua piring itu lagi, namun tentu Nevan mencegahnya

"ja-jang! aku mau!"

"lebih baik tegaskan lagi dirimu seperti sebelumnya, walaupun itu lebih menyebalkan tapi setidaknya kau punya kualitas sebagai darah keturunan kerajaan"

Nevan terdiam karena jujur dia ingin membantah dan marah, tapi dia harus kembali berfikir karena makanan yang ada di hadapannya tersebut. Tanpa bicara lagi Nevan memasukan irisan daging itu kedalam mulutnya dan merasakan betapa enaknya makanan tersebut

'enak!!!" batin Nevan dengan mata berbinar

Oskar yang melihat ekpresi Nevan mau tak mau merasa puas dan merasa memang karena Neva tidak membantahnya lagi, setelah beberapa lama dagi itu pun habis da kini rebusan lah yang menjadi incaranya

Nevan mulai memasukan makanan tersebut ke dalam mulutnya, walaupun tidak kaya rasa seperti yang lain tapi dengan tekstunya yang lembut dan sedikit rasa asin dari garam membuatnya enak. hingga akhirnya terlintas ide di pikiran Neva ketika melihat masih ada saus danging tadi, lalu Nevan dengan inisiatif mencocol rebusan itu kedalam saus yang tadi yang membuat makanan tadi menjadi kaya rasa lagi

Oskar cukup teresan melihatnya, walaupun menentang etika kerajaan tapi Oskar tetap membuarkan Nevan menikmatinya dengan caranya. setelah selesai Oskar memberkan sapu tangan pada Nevan 

"bersihkan dengan ini"

Nevan pun menerianya dan hendak membersihkan mulutnya, namun tiba-tiba Nevan di hentikan oleh Oskar

"jangan lakukan nya sepeti itu bodoh!" tegur Oskar "lipat dulu lalu pela-pelan usap wajah mu, dan janga berantakan"

Nevan awalnya ingin protes, namun kali ini Nevan mengaku salah karena bagaimana pun di hadapannya adalah seorang pangeran yang tentu sedari kecil sudah di suapi banyak etika-etika kerajaan

I Am a Sun [Setiap Hari Sabtu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang