LOCKED ON || PARK JISUNG 🔞✔️

7

Locked On
.
Park Jisung
🐹

"Mana?"

"Apaan?"
Jisung terlihat bingung.

"Video yang semalem. Masa lo lupa sih."

Jisung beroh kecil.
"Ada. Lo tenang ajah."

"Ya, udah cepet kirim. Gue mau liatin ke abang gue."

"Imbalan nya apa nih kalo gue kasih?"

Jena mencebik.
"Lo mau mati ya?."

Jisung terkekeh.
"Gak ada yang gratis didunia ini."

"Ya udah cepetan apaan. Jangan suruh gue joged lagi."
Ancam Jena.

"Lo jadi pacar gue."
Ucap Jisung.

"Haahh???"

"Tenang. Ini cuma pura pura. Lo tau kan si Wony nempel mulu."

Jena menyipitkan pandangan nya.
"Terus? Urusan sama gue apa?"

"Kalo dia tau gue punya pacar. Dia gak bakal deketin gue lagi."

"Ogahh. Itu urusan lo. Jangan bawa bawa gue. Sana lu makan tuh video. Gue bisa cari bukti lain."
Jena kesal berjalan mendahului Jisung.

"Gue bayar deh. Gimana?"

Langkah Jena seketika terhenti. Dia menoleh menatap Jisung penuh tanya.

"Lo suka kan sama bang Jaemin? Dia sepupu gue."

Jena mundur beberapa langkah mendekati Jisung.
"Terus??"

"Gue bantu lo bisa deket sama dia. Lo juga gue gaji selama jadi pacar pura pura gue."

Mata Jena seketika berbinar.
"Deal!!"

Tanpa pikir panjang Jena menyetujui kesepakatan itu. Entah lah apapun yang terjadi, bagi nya kini tujuan utama nya adalah Jaemin. Uang juga. Lumayan kan dapet tambahan.

____________________^^____________________

"Apaan nih???"
Mata Jeno membulat. Rahang nya mengeras menahan emosi.

"Sialan nih cewek."
Ucap Jeno marah setelah melihat isi video yang Jena tunjukkan.

"Gue bilang juga apa. Si Yeeun itu gak beneran suka. Dia cuma manfaatin lo ajah."
Jena mengompori.

"Awas ajah."
Jeno menggeram.
"Kirim video nya ke gue."
Ucapnya sambil berjalan pergi dari hadapan Jena.

Sesaat kemudian Jena mengirim video nya.
"Semoga gak ada perang dunia."
Ucapnya bergidik ngeri.

Jena sudah berkumpul dengan para tim dance nya. Kali ini mereka mulai berlatih seperti biasa.

"Jen, kek nya lo harus lebih sering latihan berdua sama Jisung. Kalo disini kan waktu nya jadi kebagi bagi."
Usul Yeji.

"Bener juga. Waktu kita tinggal dua minggu lagi."
Ucap Jena.

"Ehh, Jisung!!"
Panggil Yeji.

Jisung yang sedang berlatih itu mendekati Yeji dan Jena.

"Lo mending latihan berdua sama Jena ditempat lain. Ya kalo ngga disini juga gapapa. Tanpa anggota tim. Biar kalian fokus."
Jelas Yeji.

"Gue sih, oke oke ajah."

Jena dan Yeji mengangguk bersama.

"Tapi, dirumah gue ajah. Mau gak?"
Usul Jisung.

"Kenapa harus dirumah lo?"
Jena mengernyit.