Pantai Kaliantan

6 0 0
                                    

Raja Mas Panji Anom Kusuma adalah raja yang memimpin Kerajaan Pejanggik. Kerajaan yang berdiri sejak puluhan abad silam di bagian Selatan Pulau Lombok. Dia sangat tersohor karena kepandaian dan kebijaksanaannya dalam memimpin. Dia semakin terkenal karena putrinya yang bernama Putri Ratih Sekar Mandalika. Nama akrabnya Putri Mandalika. Konon sedari kecil Putri Mandalika menjadi sorotan tidak hanya oleh rakyat di Kerajaan Pejanggik, tapi juga di luar kerajaan.

Putri Mandalika terlahir dengan paras ayu. Kecantikannya sampai meluluhkan semua orang yang memandangnya. Bukan hanya itu saja, dia seorang tuan putri yang baik, ramah dan dermawan. Dalam prinsip hidupnya, tidak ada namanya kasta, semua manusia sama rata. Itu terbukti ketika ia sering berbaur dengan semua warga kerajaan bahkan sampai rakyat biasa sekalipun.

“Kamu pergi main kemana lagi putri?” tanya ayahnya ketika sedang makan malam bersama. Waktu itu putri masih usia anak-anak. Dia seringkali bermain keluar istana sampai semua dayang dibuat gempar karena mencarinya. Mereka takut terjadi hal yang tidak-tidak kepada sang putri karena kebiasaan putri yang keluar tanpa membawa siapapun termasuk prajurit.

“Ke rumah teman, yah” jawabnya singkat.

“Jangan merepotkan orang-orang” peringat ayahnya. Sontak Putri berhenti makan dan mendekati ayahnya. Dia lalu duduk menyembah di samping ayahnya sambil berkata “Maafkan Putri ayah. Putri tidak akan mengulanginya lagi” 

Raja Mas Panji Anom yang melihat kelakuan putri sematang wayangnya sangat bangga. Dia tumbuh menjadi tuan putri yang cerdas dan tau tata krama. Itu tidak terlepas dari didikan ibunya Dewi Purna Jaya Ningrat. Dewi merupakan keturunan ningrat yang sangat fasih dengan kehidupan di kerajaan. Sejak Putri masih balita, Dewi kerap mengajari anaknya untuk menjaga sikap kepada semua orang termasuk kepada ayahnya, dia harus dihormati sebagai orang tua sekaligus rajanya.

Walaupun menjadi seorang anak raja, Putri Mandalika tidak segan belajar segala sesuatu dari lingkungannya. Saat usianya beranjak remaja, putri mempelajari ilmu bela diri, ilmu kecantikan, menyulam pakaian atau biasa disebut dalam bahasa Sasak menyesek, memasak dan banyak hal lain.

“Kenapa tuan putri banyak belajar? Padahal tuan putri tidak akan menjadi seperti kami. Di masa depan nanti, tuan putri pasti akan mendapatkan suami dari keturunan raja atau bahkan raja. Ketika tuan putri sudah menjadi permaisuri, tentunya tuan putri tetap akan dilayani oleh pelayan-pelayan istana” tanya seorang dayang istana yang bertugas membersamai dan menjaga putri kemanapun ia pergi.

“Ni Aksah, belajar itu tidak melulu tentang punya tujuan menjadi sesuatu. Tapi, didorong oleh kemauan untuk bisa, paham dan mengerti akan sesuatu. Dengan belajar aku rasa kemampuan dan wawasanku semakin meningkat, itu adalah kepuasan tersendiri bagiku” jelas Putri.

“Berarti belajar itu adalah hobi tuan putri?” tanya Ni Aksah sekali lagi. Putri menatap dayangnya itu sambil tersenyum lebar “Bukan itu saja”

Ni Aksah lalu mengernyitkan kening bingung seakan memelas untuk dijelaskan lagi. Namun, karena tidak enak bertanya terus menerus, akhirnya ia memendam pertanyaan-pertanyaan itu dalam diam.

Putri Mandalika bisa menebak maksud dari raut wajah Ni Aksah. Ia lalu menjawab “Aku memang seorang tuan putri dan akan tetap berada di lingkungan kerajaan. Justru karena itulah, tugasku sangat berat, aku harus mencontohkan kebaikan kepada rakyatku. Suatu saat nanti aku akan memiliki keturunan, aku yakin keturunanku itu pasti akan meneruskan titah kerajaan. Dengan kemampuan yang aku miliki sekarang, aku harap bisa mendidik mereka dengan baik. Aku mau mereka tumbuh menjadi orang-orang yang cerdas dan bijaksana seperti ayahku”

Ni Aksah tertegun mendengar kedewasaan tuan putri. Dia tidak mengira jawaban itu akan keluar dari mulut anak yang usianya masih belasan tahun. Dia saja yang sudah berkeluarga, pemikirannya belum tentu sampai ke sana. Tidak salah kalau nama Putri Mandalika sangat harum di kalangan rakyat Kerajaan Pejanggik.

Putri Mandalika Versi Gue!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang