Tak Bisa Dijelaskan

83 9 0
                                    

DUG,,

Bunyi buku yang terbentur oleh meja.

"apaan dah ini buku kek aneh banget, sudah tau toxic relationship. Kek dikasih kesempatan kedua tapi ujung - ujungnya balik lagi, kerasa banget begonya" tuturnya, dia melepas kacamata yang bertengger di hidung manisnya.

"ini buku kalo gak salah beli di tempat penjualan barang bekas, di salah satu event buku milik toko vvvvv" lanjutnya sembari meletakan kepalanya dilipatan tangannya sembari melihat buku itu,

"tapi kalo dipikir kembali, emang stan itu agak antik sih... Buku - bukunya usang tapi masih bagus semua" ucapnya sembari berpikir.

"besok kesana lagi kali yak,,, nyari buku yang lebih seru... Ini monoton.. Sampek kesel bacanya" monolognya, mengambil buku itu kembali dan membolak - baliknya. Dalam hati jujur dari sampul sangat bagus Aesthetic, karena sampul jadul kek buku dogeng jaman kerajaan.

Memang benar sih ini novel bertemakan jaman dulu, tapi sampai sampul ya pun dibuat jadul.

Itulah alasannya membeli buku itu, berdiri dari kursinya dan berjalan menuju kasurnya.

Dan setelah sampai merebahkan dirinya di atas kasur, dengan buku tadi disampingnya tak lama setelahnya ngantuk yang mulai menyerang tak sanggup untuk ditahannya.

Akhirnya, dia masuk ke alam mimpi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
......

"kok terang sekali, ada apa ini.. Silau" ucapnya sembari menghalau cahaya dengan tangannya,

Ditempat lain.

"bagaimana,,, dia dalam keadaan baik kan?" tanya seseorang kepada seseorang lainnya, sepertinya ada yang tengah diperiksa dari dialog itu.

"untungnya semua aman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kita hanya menunggunya siuman untuk melihat perkembangannya" balas lawan bicaranya itu,

"ibunda,, sudah mendengarnya bukan, dia baik - baik saja,, hanya perlu istirahat" ucap sang anak kepada ibunya. Ibunya yang tengah menatap cemas seseorang yang terbaring tersebut spontan menoleh kepada lawan bicaranya yang tidak lain tidak bukan adalah anaknya, dengan tatapan khawatir bercampur kesalnya sang ibu menjawab

"kamu nih yah.. Benar - benar!! Bagaimanapun dia istri kamu dan juga anak dari mendiang sahabat ibu. Ibu tidak mau mengecewakan beliau" dalam ucapan itu juga terselip kesedihan dan penyesalan.

"hah... Ibunda,, maafkan aku. Dia akan baik - baik saja bu.. Aku berjanji, sekarang mending ibunda beristirahat dikamar" jawab sang anak,

"marine,, bawa ibu beristirahat dikamar" titah sang anak kepada asisten ibunya. Sang asisten mengangguk patuh, namun

"aduh,,," terdengar suara indah mengalun memecah keheningan. Semuanya tampak syok,

Ternyata yang dinyatakan tak sadarkan diri sudah bangun dan duduk sembari memegang kepalanya.

"ck,,,{mendecih} ini nih kalo tidak dalam posisi benar waktu tidur, sakit semua badan dan pusing" ucapnya belum sadar sepenuhnya, bahwa bukan hanya dia yang ada di ruangan itu.

Menyingkirkan benda yang menghalanginya{dalam pikirannya ialah pakaian roknya yang melilit} padahal nyatanya itu adalah selimut, dia pun bahkan belum membuka matanya saking pusingnya kepalanya.

Meraba - raba sekitarannya namun yang disentuhnya terasa aneh,

'eh? Kok kek aneh' batinya. Secara perlahan dia membuka matanya dan alangkah terkejutnya yang ia lihat adalah seorang pria tampan,

Saling berpandangan.

Ia mengedipkan matanya beberapa kali, untuk memastikan ini mimpi apa bukan.

"Aaaaaaaaaa" teriaknya, lalu mundur seketika.

{funfac}

Waktu yang pingsan ini sadar, sang ibu yang awalnya duduk pinggir kasurnya perlahan bangun dibantu asisten yang skemanya awal

Sang ibu, anak, asisten ibu, penjaga{bodyguard}, lalu samping ibu dan sang anak ada orang yang memeriksa {kita panggil tabib atau dokter}. Kini berganti sang anak yang menggantikan posisi ibu,

Dan seketika yang tak sadarkan diri ini bangun. Menepis selimut dari badannya dan meraba ke arah sang anak{atau pasangan yang pingsan tadi}, dimulai dari meraba paha naik hingga kedua tangannya bertengger indah di kedua pundak sang pria.

Yang pingsan membuka mata, nge freeze sebentar dan terakhir teriak{dan itu semua disaksikan oleh semua orang yang berada di dalam ruangan{kita sebut aja kamar}.
{funfac clear}

Akibat mundur yang spontan, membuatnya sampai terjatuh kebelakang dan kepalanya membentur atasan kasur.

DUG!!
bunyi yang keras

"aduh" ucapnya sembari memegang kepalanya yang terhuntuk{terbentur},

"kamu gak papa sayang" terdengar suara lembut yang tidak lain tidak bukan ibunya sang pasangannya.

"?? Kok..." ucapannya yang terpotong, ia melotot takut.

"siapa kalian semua?" teriaknya terkejut dan melihat dirinya dan sekeliling,

"ini dimana? Dan aku kok tampilannya gini?" ucapnya kembali panik karena tidak berada dalam kamarnya seperti terakhir kali dia ingat.

"Mama..." ucapnya sembari mulai terisak, dalam ruangan ikutan panik. Dia menutup dirinya dengan selimut,

"ma,,, adek,, takut,,, abang,,, kak,,, papa... Tolongin adek" disela tangisnya itu yang diucapkannya.

To be continue

Hei hei hei...

Gimana... Gak monoton kan?! 🤭

Kita lanjut sekalian sama pemeran utama wanitanya yah...

Kita lanjut sekalian sama pemeran utama wanitanya yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daram as Dita

Untuk yang lainnya... Di chap selanjutnya..

Dan plis vote dan comment kalian ya... Biar makin semangat

PanoramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang