Berjalan Lancar{?}

35 6 0
                                    

Selamat membaca...

Kuharap tinggalkan vote n comment ya, biar semangat uploadnya

~^~) ^~^) /

Ke esokan hari

Daram bahkan bangun sesaat sebelum pintu dibuka, daram pun bahkan membersihkan ruangannya. Pelayan nampak terkejut karena biasanya sang nona biasanya masih dalam buayan mimpinya,

"maafkan kami nona, kami tidak mengetahui jikalau nona sudah bangun" ucap salah seorang pelayan wanita dengan melihat tuannya takut - takut.

"gwenchana" balas dita pelan tak lupa memberikan senyum,

"apa aku ada jadwal hari ini?" tanya daram kepada mereka.

"ada nona, anda sedang ditunggu nyonya dikediamannya" jawab salah satu dari pelayan tersebut, daram hanya mengangguk. Daram dibantu dengan para pelayan dan dayang membersihkan diri dan mempersiapkan diri untuk menyapa sang mertua tercinta,

Setelah semua drama persiapan akhirnya ia siap menemui sang mertua. Daram di ikuti pelayan dan dayang dibelakang menuju kediaman sang mertua, disepanjang jalan lorong. Dita yang berada dalam tubuh daram merasa takjub dengan visual dari bangunan bahkan pemandangan yang menyejukkan mata,

Dugh

Daram yang tidak fokus melihat kedepan merasa tertabrak dan terdorong kebelakang beberapa senti. Betapa terkejutnya daram bahwa yang ditabraknya adalah 'antagonis' yang tidak lain tidak bukan suami dari sang pemilik tubuh asli, daram membungkuk dalam.

"mianhae,, yeobo.. Aku tak melihatmu tadi, sehingga menabrakmu" ucap daram,

Sang lawan bicara hanya diam. Dirasa percuma menunggu jawaban,

"kalo begitu permisi" ucap daram dan tanpa menunggu jawaban dari suaminya ini ia pergi melewati sang suami.

Yanan terkejut, perubahan sang istri membuatnya terdiam. Bahkan sampai otaknya tak mampu berfungsi dengan benar,

'ada apa denganmu? Apa ini cara barumu mempermainkanku?' batin yanan.

Flashback versi yanan

Didalam ruang pribadinya, ia diberitahu oleh orang yang terdekat bahwa ahyeon menemui daram. Dia tau bahwa itu akan membuat ahyeon sang 'bidadari' nya terluka, sikap bahkan perilaku daram yang meledak - ledak setelah tau bahwa ahyeon itu orang yang yanan sayang. Semakin menjadi,

Sebenarnya tidak begitu waktu diawal. Daram adalah tipikal pendiam namun setelah berjalan pernikahan 4 musim, daram yang mencoba mengejar yanan, ditampar dengan fakta bahwa ada hubungan gelap yang yanan sembunyikan. Bahkan daram sendirilah yang melihat yanan memeluk mesra, hingga membuat emosi daram tidak stabil. Daram tidak akan segan menyakiti ahyeon, dengan spekulasi dipikiran yanan. Ia beranjak meninggalkan ruangan pribadinya demi menyelamatkan ahyeon yang dikiranya bakal dilukai oleh daram, namun ternyata spekulasinya salah.

Yanan mendengar percakapan kemarin dengan jelas dan juga tangisan tertahan dari ruangan daram setelah ahyeon pergi,

Ada rasa bersalah kini menggerogoti relung hati yanan.

Flashback versi yanan end

Yanan berbalik badan melihat daram dan rombongan berjalan menjauh bahkan kini sudah tidak terlihatpun yanan masih saja diam membeku,

Kejadian ini pun disaksikan oleh dayang, pengawal/penjaga, serta tangan kanan{orang kepercayaan yanan}.

Secara tak sengaja pun sang asisten terdekat oemmanya menyaksikan hal tersebut,

"sebaiknya.. Aku harus memberikan kabar ini kepada nyonya" tutur pelan sang asisten oemma yanan.

Skip tempat

Tok tok tok

"oemmanim" panggilan sopan daram,

"masuklah..." jawab eomma mertua dengan nada senang. Daram pun masuk, dapat melihat senyuman sang mertua, daram memberi salam dab setelah itu duduk dengan sopan menghadap sang mertua.

Mereka duduk sangat dekat dengan sebagai pemisah adalah meja kecil yang biasa dipakai sang mertua untuk menaruh teh/barang,

Mertua mengambil tangan menantunya. Daram bingung namun diikutinya, tak ada ucapan yang keluar dari mulut sang mertua hanya senyuman indah yang terlihat.

Daram tau jika mertuanya akan selalu tersenyun jika bersamanya namun kali ini nampak lebih hidup, tidak seperti biasanya, senyum yang dipaksakan bahagia padahal sedih yang tertahan.

"oemmanim,,seperti sangat senang.. Apa ada kabar baik? Apa yang telah kulewatkan selama beberapa hari tak sadarkan diri dan belum bisa memberi salam kepadamu oemmanim?" tanya daram senyum senang melihat sang mertua tampak jauh lebih bahagia dan hidup, tidak seperti kemarin.

Dipelupuk matanya ada butiran air mata yang siap meluncur turun, membuat daram terdiam bahkan raut cemas tidak bisa ia tutupi.

"oemmanim gwenchana?" tanya daram memastikan? Ia {pemilik tubuh asli} walau rohnya berganti tapi cangkangnya tetap seperti terhubung, ia menjadi cemas sekaligus khawatir + sedih! Bahkan dita keikut arusnya.

Bersambung

PanoramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang