Apa!!

18 6 1
                                    

Yanan sudah kembali dan ketika mendekati pintu kamar, ia ditahan!! Ia ditahan untuk masuk kedalam kamarnya sendiri?! Heol..

"maafkan kami tuan,, nona meminta tidak memberikan akses masuk tanpa izinnya" ucap pengawal yang menghadangnya.

Apa?! Ini adalah kamarnya, ingat kamarnya!!

Ya sudahlah..

Yanan menghela napas pasrah,

"sampaikan padanya, aku ingin masuk" ucap yanan. Dayang daram mengangguk patuh, ia masuk kedalam ruangan.

Di dalam ruangan

"nona, tuan yanan ingin masuk" ucap dayang,

"oh, dia ingin masuk? Izinkanlah dia" balas daram.

Dayang pamit keluar,

Di luar kamar, dayang juga sudah keluar kamar. Sedangkan di kamar daram sudah berada dalam pembatas antara pintu,

"silahkan tuan" jawab dayang membuka pintu. Saat yanan akan melihat daram yang berdiri saat membuka pintu,

"weo? Kamu ingin masuk kan? Maka aku yang akan pergi!! Tak perlu repot - repot mengusirku" ucap daram. Daram berjalan melewati yanan,

Lupa akan tempramen yanan. Ia ditahan tangannya dan ditarik paksa masuk ke kamar, dita/daram melupakan satu hal. Yanan jika bersama pemilik tubuh ini akan tidak bisa mengontrol emosinya, ia tidak akan segan bersikap kasar.

Daram berusaha menarik agar terlepas dari jerat tangan yanan, ia dengan sekuat tenaga namun apalah daya!!

"Apa!! Bukankah aku sudah mengalah,,, harus seperti apa lagi,, hah!!" ucap daram membentak.

"jebal{kumohon} aku lelah" ucap daram dengan suara serak tercekat, jangan tanya pergelangan tangan daram. Sudah pasti ada bekas biru disana sekarang, saking kuatnya pegangan tangan yanan. Ia yakin tangannya sedikit lagi akan remuk, sungguh itu sangat menyakitkan!!

Yanan kaget dengan suara serak daram. Sepertinya ia sudah keterlaluan{baru sadar ege!! - w-}, yanan melepaskan tangan daram ketika mereka sudah berada didalam kamar.

Daram spontan memegang pergelangan tangannya yang terluka, sialan!! Dasar laki - laki tak tau diri. Itulah umpatan suara hati dita/daram,

"apa lagi? Bukankah sudah kelar?" ucap daram dengan suara bergetar.

"oh aku lupa,, meminta maafkan? Akan kulakukan sekarang juga" jawab daram, lagi!!!! Tanpa menunggu jawaban yanan daram akan pergi. Ia sudah sangat begitu muak berada satu tempat bahkan menghirup udara yang sama dengan pria psiko ini,

"mianhae" ucap yanan. Daram terdiam, saat ia berbalik membelakangi yanan. Entah setan apa yang merasuk dalam yanan, tau - tau yanan memeluk dan mendekapnya dari belakang. Bahkan sekarang dia mengatakan apa? Maaf?! Daram yakin akan ada bencana alam setelah ini,

Daram hanya bisa terdiam. Ia juga kaget dan terkejut dan tidak tau harus bereaksi seperti apa, sedangkan yanan semakin mengeratkan pelukannya.

Sepertinya daram sudah gila, yanan memeluknya erat!! Fiks daram/dita sedang mengalami halusinasi parah. Pikirannya sudah tidak beres!! Tak ada jawaban dari daram, yanan membalikkan daram agar mereka berhadapan.

Yang ia lihat daram terdiam, lalu ia alihkan pandangannya ke arah pergelangan tangan daram. Saat akan mencoba mengentuh tangan daram,

Daram yang merasakan tanda bahaya langsung memegang pergelangan tangannya sendiri dengan tangan yang lain lalu memundurkan tubuhnya. Wajah yang pucat pasi daram dan raut ketakutan keluar dari wajahnya, membuat yanan hatinya mencelos.

Ternyata,,, sejahat itu ia pada daram!! Sampai membuat daram setrauma itu ia sentuh, itu membuatnya sakit. Ia sakit dalam hatinya ia merasa sakit, yanan tersenyum tipis.

Sebelum ia pergi, ia membelai kepala daram.

Ia pergi meninggalkan daram dengan sejuta keadaan tanpa adanya rasa bahagia di dalamnya,

Sungguh daram yang malang.

Bersambung

PanoramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang