Prologue; After Married

717 84 5
                                    

Empat bulan berlalu sejak pernikahan Sasuke dan Sakura berlangsung, pasangan suami istri itu kini hidup sebuah mansion yang dibeli Sasuke di Osaka. Sakura kini tengah menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, sejak menyandang status sebagai istri dari miliarder Uchiha Sasuke, dirinya tak perlu lagi repot-repot bekerja. Sasuke memanjakan istrinya dengan segala kenyamanan dan kemewahan di dalam istananya. Kehidupan Sakura bagaikan permaisuri raja yang tinggal di dalam istana Uchiha, wanita itu tidak pernah kekurangan satu apapun.

Sakura bersyukur memiliki kehidupannya sekarang, betapa indah takdir yang Tuhan berikan untuknya. Memiliki suami yang begitu mencintainya, ditambah dengan segala kenikmatan duniawi yang bisa ia dapatkan dengan mudahnya. Namun, masih ada satu hal yang Sakura dan Sasuke belum bisa menggapainya. Mendambakan untuk memiliki keturunan adalah hal yang akan menjadi agenda sehari-hari bagi mereka.

Sejak kejadian rusaknya jaringan rahim Sakura akibat racun yang diberikan Itachi padanya, membuat Sakura belum bisa merasakan kesempurnaan menjadi seorang wanita hingga saat ini. Bukan karena Sasuke jarang menjamahnya, pasangan itu bahkan hampir setiap hari bergulat panas dari malam hingga pagi menjelang.

Matahari baru saja hendak muncul ke permukaan saat Sakura menggeliat dengan tubuh yang hanya terbalut selimut putih. Gerakannya membuat seseorang terusik dari tidurnya, tangan besar yang melingkar itu semakin erat merengkuh tubuh Sakura yang terkunci di dekapannya sejak semalam. Wanita itu membuka kelopak matanya, menampakkan dua bola manik hijau bening yang mempesona meski masih tampak sayup. Dua bola mata yang tengah memanah tepat di hati sang Uchiha Sasuke, pria yang saat ini menyandang status sebagai suaminya.

"Sayang, aku mau ke toilet.." Gumam Sakura, berusaha melepaskan diri dari keposesifan suaminya.

"Tetap disini." Gumam Sasuke, tampaknya pria itu masih enggan membuka matanya.

Sakura mendengus, "Kau mau aku mengompol disini?"

"Silakan saja."

Sakura langsung menepak lengan suaminya, "Jangan bercanda." Ia pun mengangkat tangan Sasuke yang mengekangnya lalu bangkit dari ranjang.

Sasuke hanya mendengus sambil tersenyum tipis, matanya kini terbuka menatap istrinya yang melangkah tanpa busana menuju kamar mandi. Hanya beberapa detik ia terdiam, hingga akhirnya pria itu ikut bangun dan menuruni ranjang. Sama seperti Sakura, Sasuke melangkah tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya yang sempurna bak jelmaan dewa yunani.

Sakura baru saja menyalakan shower saat Sasuke membuka pintu kamar mandi, wanita itu menoleh dan mendapati suaminya tengah masuk ke dalam menyusulnya. Sasuke langsung merengkuh pinggang Sakura yang berdiri membelakanginya, tubuh mereka berdua menempel hingga Sakura bisa merasakan kejantanan Sasuke menyentuh bokongnya.

Tangan Sasuke terus menjelajah, meraba dua gundukan favoritnya sambil memijatnya dengan lembut. Sakura mendongak sambil terpejam, kepalanya otomatis bersandar di dada Sasuke saat merasakan kenikmatan dibawah guyuran air yang membasahi tubuh mereka. Wanita itu kini berbalik, ia berdiri berhadapan dengan singa lapar di depannya.

"Apakah tidak ada istirahat untukku?" Protes Sakura, meskipun kedua tangannya melingkar di tengkuk Sasuke.

"Bukankah kau baru saja bangun tidur?" Tanya Sasuke. Kedua tangannya kini mencengkram bokong sintal Sakura.

"Kau tidak pernah puas." Ucap Sakura.

Sasuke menyeringai, "Saat bersamamu? Jangan harap.."

Sakura pun memberikan senyuman menantang, perlahan hidungnya bergerak membelai lembut mulai dari ujung dagu Sasuke lalu berhenti di bibir pria itu. "Apa aku tidak cukup bagimu? Maksudku, apa kau menginginkan wanita lain?"

Mission ContinuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang