Kakashi, Suigetsu, dan Jugo tiba di Hongkong saat hari sudah hampir subuh. Mereka menyusul setelah Gaara menghubungi dan mengatakan situasi yang tengah terjadi. Sasuke memerintahkan Kakashi untuk mencari akses agar dia bisa menghubungi Utakata, pria itu pun sibuk mencari cara sampai akhirnya ia berhasil menghubungi pihak musuh.
Semua orang sudah berkumpul di villa saat Kakashi akhirnya berhasil menghubungi pihak Utakata. Ia berbicara banyak hal dengan seseorang di telepon dengan menggunakan bahasa inggris, tampak Kakashi cukup kesal karena pihak Utakata tidak memudahkan akses bicara pada bos mereka.
"Just tell your boss, Uchiha Sasuke wanna talk now.. " Kakashi menekankan kalimatnya, ia bersumpah ingin menghajar orang di ujung telepon yang malah mengulur pembicaraan terus menerus.
Kesabaran Sasuke tampaknya menipis, Pria itu pun mengulurkan tangannya meminta ponsel yang di genggam Kakashi. Pria itu menempelkan ponsel tersebut ke telinganya, dan semua orang pun mulai memperhatikan.
"Where is Utakata? " Tanya Sasuke, hanya kalimat itu yang terlontar namun seseorang diujung telepon langsung panik. Akhirnya ia memberikan teleponnya pada Utakata.
"Apa kabar saudaraku?" Suara Utakata terdengar menyapa Sasuke.
"Aku bukan saudaramu."
"Ah, terima kasih atas sambutan hangatnya." Utakata sepertinya ingin main-main dengan Sasuke.
"Dengar, mari kita perjelas semua ini. Katakan apa maumu dan aku minta kau kembalikan istriku malam ini juga." Ucap Sasuke, nadanya tegas dan terdengar mengintimidasi.
"Kembalikan?" Utakata terkekeh, "Tapi sayangnya istrimu sendiri yang ingin ikut bersamaku.. Mungkin dia lebih suka berada disini, dibandingkan dengan berada di dekat orang yang telah menyakiti hatinya."
"BAJINGAN!!! Kembalikan Sakura atau aku akan mencarimu, dan aku pasti akan menemukanmu!!!"
"Maaf karena telah merusak liburanmu. Tapi sepertinya kau harus pulang ke Jepang seorang diri, Sakura tampak menikmati harinya disini, bersamaku.." Dan suara tawa kembali mengiringi ucapan Utakata.
"JIKA KAU BERANI MENYENTUHNYA SEDIKIT SAJA, AKAN KU POTONG KEDUA TANGANMU!!"
"Sayang sekali Sasuke, tetapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Aku dan Sakura bahkan sudah tidur satu ranjang selama dia disini.."
Dan ucapan Utakata membuat Sasuke menggenggam erat ponselnya. Ingin sekali Sasuke melempar benda itu sampai hancur untuk mewakili apa yang ingin ia lakukan pada Utakata saat ini, tapi ia sadar dirinya tidak boleh gegabah. Menghembuskan nafas kasar untuk menjaga kestabilan emosi serta kewarasannya yang hampir sirna.
"Katakan maumu, aku tidak punya waktu untuk main-main." Ucap Sasuke yang setengah mati menahan gejolak di dadanya yang siap meledak. Wajahnya merah seakan ia mendidih kepanasan.
"Jadi ini saatnya negoisasi?" Tanya Utakata.
"CEPAT KATAKAN BRENGSEK!!!" Sasuke benar-benar kehilangan kesabarannya.
"Baiklah, serahkan The Eye of Sharingan padaku. Dan Sakura akan kembali ke pelukanmu, itu pun jika dia mau.."
"Baiklah, sebutkan tempat dan waktunya." Ucap Sasuke.
"Lusa, di Dragon-i pukul 10 malam. Dan Sasuke, pastikan untuk tidak menarik perhatian.."
"Baik. Kuperingatkan kau jangan main-main denganku." Ancam Sasuke.
"Tentu saja, sampai bertemu tuan Uchiha.." Dan Utakata pun mengakhiri sambungan telepon mereka.
Sasuke memberikan ponsel itu kembali pada Kakashi, Naruto langsung berdiri dan menghampiri Sasuke. "Bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Continues
ActionSetelah pensiun menjadi polisi dan menikah dengan Uchiha Sasuke, mantan mafia yang kini telah takluk di pelukannya, Sakura mulai merasa jenuh dengan kehidupannya. Ia merindukan tantangan, sampai akhirnya Iruka dan Naruto datang meminta bantuan padan...