One

284 45 2
                                    

Berada di ruangan pribadi milik Sasuke, tampak Naruto dan Gaara tengah duduk berjajar di sofa. Dua pria itu baru saja tiba, mereka bertiga membahas sesuatu yang sepertinya sangat penting. Sasuke mendengarkan penjelasan Naruto dengan seksama, pria itu duduk di kursi kebesarannya yang berada di tengah.

"Lalu bagaimana kondisi Kaisar?" Tanya Sasuke, tampaknya ia cukup khawatir.

"Beruntung hanya lengannya yang terluka, beliau dalam perawatan intensif saat ini." Jawab Naruto, pria itu sebelumnya sudah menjenguk pemimpin Jepang tersebut bersama Hinata.

"Aksi mereka terbilang gila." Ucap Gaara.

"Itu sebabnya kami butuh kau dan orangmu Sasuke, kalian lebih dalam menyelami dunia mereka dari pada kami." Timpal Naruto.

"Entahlah, aku sudah berjanji pada istriku untuk keluar dari dunia itu." Ucap Sasuke, pria itu tampak ragu. Tetapi di sisi lain ia juga ingin melindungi Kaisar.

"Tapi ini sudah keterlaluan, mereka dengan mudahnya mengincar Kaisar. Kupikir Sakura akan mengerti, lagi pula dia juga akan ikut terlibat. Sampai saat ini kami belum menemukan pengganti Sakura yang sepadan.." Sahut Naruto.

Sasuke terdiam beberapa detik. Ia menghela nafas sambil menyilangkan kakinya, "Ada nama?"

"Kakuzu, seorang penembak jitu. Dia berkewarganegaraan hongkong." Sahut Naruto.

"Dia yang menembak kaisar?" Tanya Sasuke.

"Benar sekali Sasuke, kau pernah dengar namanya?" Tanya Naruto. Sasuke melirik Gaara, memerintahkan pria itu memberi jawaban pada Naruto lewat tatapan matanya.

"Akatsuki." Itu jawaban Gaara.

"Akatsuki?" Beo Naruto.

"Itachi." Gumam Sasuke.

Ceklek

Pintu ruangan pun terbuka, membuat ketiga pria di dalamnya menoleh saat nyonya Uchiha melangkah masuk ke dalam. "Boleh aku bergabung tuan-tuan?"

"Kemarilah sayang." Panggil Sasuke.

"Apa aku ketinggalan sesuatu?" Tanya Sakura, berjalan dengan anggun menghampiri Sasuke.

Naruto dan Gaara menoleh ke arah Sasuke, dan pria itu masih terus menatap istrinya yang melangkah kian mendekat.

"Benar, sesuatu yang menarik." Jawab Sasuke.

Sakura berdiri di samping suaminya, kedua tangannya menyentuh bahu pria itu yang duduk tenang disana. "Apa begitu menarik hingga kau melupakanku?"

Sasuke hanya mendengus ringan, sementara dua pria lainnya hanya tersenyum. Mereka sudah hafal dengan sifat Sakura yang benci diabaikan.

Sasuke menggenggam tangan Sakura lalu mengecupnya. "Duduklah, kami sudah menunggumu dari tadi."

Dan ucapan Sasuke tampaknya berhasil membuat wanita itu sedikit merasa lebih baik. Sakura kembali melangkah dan mengambil posisi duduk di samping Naruto.

"Apa rencananya?" Tanya Sasuke kemudian.

"Kami butuh kau. Tidak, kami butuh kalian.." Ucap Naruto.

Sakura tersenyum tipis, "Misi rahasia?"

"Ya, kita akan membentuk tim. Jika kalian setuju, kita akan mengadakan pertemuan di kantor kami sore ini." Ucapan Naruto pun sukses mendapat perhatian dari Sakura.

"Tim apa?" Tanya Sakura.

"Ini dibawah wewenang pimpinan langsung. Kita akan menuju Hongkong dan menyelidikinya serapih mungkin." Jawab Naruto.

Mission ContinuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang