Pagi menyambut saat sinar mentari mulai masuk melalui jendela di ruang tengah, layar tv masih menyala namun penontonnya sudah mengembara ke alam mimpinya masing-masing. Mereka adalah Gaara dan Karin yang langsung tewas di atas karpet bersama dua bungkus keripik rumput laut setelah menonton film The Exorcist. Karin terlelap lebih dulu karena lelah usai berteriak setiap kali adegan menakutkan muncul di film, Gaara yang merasa mengantuk pun enggan kembali ke kamar dan memutuskan tidur di sana.
Karin menggeliat sambil meregangkan tubuhnya, tangannya merentang ke atas hingga bungkus keripik bergeser dan mengarah ke wajah Gaara. Pria itu pun tampak terusik, perlahan ia membuka kedua matanya begitu juga dengan Karin. Sejenak terdiam sambil saling pandang sampai akhirnya
"KYAAA!!!"
Karin berteriak saking shocknya dengan kejutan di pagi hari ini, bahwasanya ia tidur bersama Gaara sejak tadi malam. Wanita itu tidak tau harus merasa senang atau malu dengan kejadian itu.
"Kenapa kau berteriak?" Tanya Gaara.
"Kenapa kau tidur disini??" Tanya Karin.
"Kau lupa semalam kita nonton disini bersama?" Tanya Gaara lagi.
"Tentu saja aku ingat, tapi kenapa kau tidak tidur dikamar saja?"
"Aku menonton sampai film habis, kau sudah terlelap dan aku juga malas pindah ke kamar." Ujar Gaara.
Seketika semburat merah muncul di wajah Karin, "Kau, tidak melakukan hal yang macam-macam kan?"
"Macam-macam bagaimana?" Gaara menautkan alisnya.
"Jangan berpura-pura tidak tau."
"Memangnya kau tidak ingat apapun?" Tanya Gaara dengan santai, pria itu menggosok rambutnya sambil menguap.
Karin pun langsung tersentak, "Memangnya apa yang kita lakukan?"
Gaara tersenyum tipis, "Kita?"
Karin semakin memadam saat melihat ekspresi Gaara yang tampak menggodanya, "Aku tanya sekali lagi, apa yang kita lakukan??"
"Tidak ada, lebih tepatnya belum." Jawab Gaara.
"Berhenti bercanda!" Omel Karin.
"Memangnya kenapa?" Tanya Gaara.
"Gaara, jangan membuatku marah!"
"Kau tidak terlihat sedang marah." Ucap Gaara terdengar menggoda Karin.
Karin pun semakin salah tingkah, akhirnya wanita itu segera bangkit dan pergi meninggalkan Gaara di ruang tengah dengan bibir mengerucut.
Gaara hanya diam memperhatikan Karin yang berjalan menjauh, dan kemudian pria itu pun terkekeh ringan sambil menggelengkan kepalanya.
.
Sakura meletakkan cangkir tehnya di meja, ia duduk di teras balkon villa saat Sasuke muncul dan menghampirinya. Pria itu tenang menuang kopi ke dalam cangkirnya, kemudian ia duduk berhadapan dengan Sakura.
"Jam berapa kau pulang?" Tanya Sakura dengan nada ketus.
"Aku tidak ingat." Jawab Sasuke.
"Kau amnesia?"
Sasuke meletakkan teko lalu menatap Sakura secara intens, merasakan aura berbeda yang terpancar dari istrinya. "Ada apa? Sikapmu berbeda.."
"Tidak ada.." Sakura kembali menyesap tehnya, "Bertemu paman Jiraya membuatmu lupa jalan pulang ke villa hm?"
"Sakura, jarang sekali aku bisa mengobrol banyak dengan paman Jiraya. Kupikir ini kesempatanku, dan kukira kau mengerti?"
Sakura pun berdiri dari kursinya, "Terserah kau saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Continues
ActionSetelah pensiun menjadi polisi dan menikah dengan Uchiha Sasuke, mantan mafia yang kini telah takluk di pelukannya, Sakura mulai merasa jenuh dengan kehidupannya. Ia merindukan tantangan, sampai akhirnya Iruka dan Naruto datang meminta bantuan padan...