Suigetsu menginjak gas membelah jalanan yang tampak sepi malam itu, ia dan Naruto menghela nafas secara serempak. Merasa lega setelah berhasil menjauh dari pusat kota sambil membawa permata The Eye of Sharingan. Mereka pun menyusuri jalanan untuk kembali menuju ke villa, kondisi terasa sudah aman sampai tiba-tiba saja sebuah mobil menabrak mereka dari arah samping.
BRAAAAK!!!!!!!
Naruto dan Suigetsu yang tak siap pun langsung terpelanting saat mobil mereka terguling beberapa kali dan berhenti dengan posisi terbalik. Seluruh kaca jendela mobil pecah akibat benturan keras yang terjadi saat tabrakan barusan, koper yang diletakkan di bawah jok mobil pun sampai menghantam kepala Naruto hingga bocor.
Suigetsu meronta saat berusaha melepas sabuk pengaman untuk menyelamatkan dirinya dan keluar dari mobil. Ia menoleh ke arah rekannya yang tidak bergerak sama sekali. Dalam posisi terbalik, Naruto terus berusaha mempertahankan kesadarannya meskipun kepalanya terasa pening luar biasa. Ia menoleh perlahan saat melihat sepasang kaki jenjang yang mengenakan heels berhenti tepat di depat wajahnya. Kemudian pemilik sepasang kaki itu berlutut dan merampas koper yang Naruto genggam. Sekuat tenaga Naruto menahan koper itu dalam cengkramannya, namun sedetik kemudian kesadarannya pun hilang seiring pandangannya yang menghitam.
"Naruto!! Permatanya!!!" Suigetsu masih susah payah membebaskan dirinya yang terjebak di dalam mobil bersama Naruto. Pria itu berusaha merogoh pistolnya namun rasanya sangat sulit karena posisi tubuhnya seperti sekarang ini. Ia sedikit meliuk agar bisa lolos melewati jendela mobil yang terbuka tanpa kaca.
Segera Suigetsu mencoba berdiri semampunya sambil terengah-engah. Sementara sebuah mobil baru saja pergi dari hadapannya, dan ia yakin siapapun orang di dalam mobil itu telah berhasil membawa kabur permata The Eye of Sharingan.
"Oh tidak.." Gumam Suigetsu yang melihat mobil itu kian menjauh.
Tak ingin membuang waktu lagi, ia pun segera bergegas membantu Naruto keluar dari dalam mobil. Rekannya itu masih tak sadarkan diri, berbeda dengan Suigetsu yang hanya mendapat beberapa luka ringan meskipun ia yakin kepalanya benjol. Namun sepertinya Naruto mengalami robek di bagian dahinya dan tanpak cukup lebar, membuat darah terus mengalir keluar.
Suigetsu menyentuh telinganya sendiri, "Gaara, kau dengar aku?"
"Aku mendengarmu." Respon Gaara begitu cepat.
"Sesuatu terjadi, Naruto terluka, bisa jemput kami? Minta Karin temukan lokasiku saat ini.." Ucap Suigetsu, ia duduk berdampingan dengan Naruto sambil bersandar di mobilnya yang sudah hancur.
"Baiklah, aku segera kesana! " Ucap Gaara.
.
Karin segera melacak lokasi Naruto dan Suigetsu saat ini, hanya beberapa detik sampai wanita itu menemukan mereka.
"Ah! Ini dia, mereka di perempatan Ninjiang Street!" Ucap Karin sambil menatap tabletnya.
"Meluncur ke TKP!" Ucap Gaara sambil memperdalam injakan gas pada mobil yang dikendarainya.
Sai yang masih terbaring di bangku belakang pun bertanya, "Ada apa dengan mereka?"
"Entahlah, kurasa ada yang menghadang mereka di jalan." Sahut Gaara.
"Apa permatanya aman?" Tanya Sai, ia tak bisa bertanya langsung karena earphone-nya terlepas saat ia terjatuh dari atas pilar tadi.
Gaara dan Karin pun langsung saling menatap, seketika Karin langsung bicara lewat sambungan jarak jauh.
"Suigetsu, apa permatanya aman?"
"Soal itu, sepertinya tidak bisa kukatakan.." Jawab Suigetsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Continues
AcţiuneSetelah pensiun menjadi polisi dan menikah dengan Uchiha Sasuke, mantan mafia yang kini telah takluk di pelukannya, Sakura mulai merasa jenuh dengan kehidupannya. Ia merindukan tantangan, sampai akhirnya Iruka dan Naruto datang meminta bantuan padan...