10

69 5 0
                                    


Pada hari yang sangat dinantikan itu, langit cerah seakan ikut merayakan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada hari yang sangat dinantikan itu, langit cerah seakan ikut merayakan kebahagiaan. Di sebuah gereja yang megah, bunga-bunga putih menghiasi lorong utama menuju altar. Tamu-tamu undangan sudah duduk di bangku, semuanya dengan wajah penuh harap dan bahagia. Mereka menantikan saat yang paling istimewa—pernikahan antara Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno.

Sakura, dengan gaun putihnya yang elegan, terlihat sangat anggun. Rambut merah mudanya ditata dengan sederhana namun indah, dan wajahnya berseri-seri meski jantungnya berdebar kencang. Di sampingnya, ayahnya Kizashi, dengan mata yang tampak sedikit berkaca-kaca, bersiap untuk mengantarkan putrinya menuju altar. Sedangkan Mebuki, sang ibu, sudah tak kuasa menahan air mata haru. Melihat putri satu-satunya, yang telah tumbuh dewasa dan kuat, akhirnya menikah dengan cinta pertamanya adalah momen yang luar biasa baginya.

“Maafkan Ibu, Sakura. Ibu terlalu bahagia hingga tak bisa menahan tangis ini,” bisik Mebuki sambil menyeka air matanya.

Sakura tersenyum lembut ke arah ibunya, “Tidak apa-apa, Ibu. Ini adalah hari yang spesial untuk kita semua.”

Kizashi, yang berdiri di samping mereka, menepuk bahu Sakura dengan lembut. “Kau sudah menjadi wanita yang luar biasa, Sakura. Ayah sangat bangga padamu.”

Dengan air mata yang mulai menggenang, Sakura hanya bisa mengangguk. Mereka kemudian mulai berjalan menuju altar, di mana Sasuke sudah menunggu dengan setelan jas hitam yang tampak sangat serasi dengan dirinya. Wajahnya tetap tenang dan dingin seperti biasa, tapi siapa pun yang mengenalnya bisa melihat ada sesuatu yang berbeda di matanya—sebuah kebahagiaan dan ketenangan yang jarang terlihat.

Saat Sakura tiba di depan Sasuke, Kizashi menyerahkan tangan putrinya kepada Sasuke. Ada jeda sejenak ketika Kizashi dan Sasuke bertatapan. Dalam keheningan itu, Kizashi tersenyum dan menepuk bahu Sasuke.

"Jaga baik-baik putriku, Sasuke," ucapnya dengan suara serak karena emosi yang mendalam.

Sasuke, yang biasanya begitu pendiam, mengangguk dan menjawab dengan suara rendah tapi penuh keyakinan, "Aku akan melindunginya."

Prosesi pernikahan dimulai. Pendeta yang berdiri di depan mereka mulai memimpin upacara, berbicara tentang ikatan suci pernikahan dan cinta abadi. Setiap kata yang diucapkan seolah-olah menyentuh setiap hati yang hadir di sana.

Saat tiba giliran untuk bertukar janji, Sakura memandang Sasuke dengan mata penuh cinta. “Sasuke, kau adalah orang yang selalu ada dalam hidupku, dalam suka maupun duka. Aku berjanji akan selalu mendukungmu, mencintaimu, dan berada di sisimu apa pun yang terjadi.”

Sasuke menatap Sakura dengan lembut, kemudian berbicara dengan nada pelan namun penuh ketegasan. “Sakura, aku tidak sering mengungkapkan perasaanku dengan kata-kata, tapi hari ini, aku berjanji akan melindungimu dan menjadi seseorang yang layak untukmu, selamanya.”

Di tengah-tengah suasana yang begitu sakral, Mebuki mulai menangis semakin deras, sementara Kizashi hanya bisa tersenyum penuh rasa bangga. Anak perempuannya kini telah resmi menjadi bagian dari keluarga Uchiha, sebuah momen yang dia tahu akan sangat berarti bagi mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G4Y?MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang