HAPPY READINGS!!!
***
"Kamu gaakan kemana-mana kan, sayang?" Tanya Lita---sang Ibu kepada Alena.
Alena menggeleng pelan, "Gaakan, Bu. Aku mau istirahat aja dirumah, lagian gaada tugas sekolah juga jadi aman."
Lita memandangi putri nya sejenak, ia tak menyangka jika putrinya harus turut bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Padahal, suami dan dirinya sudah berusaha sebisa mungkin tapi tetap saja ekonomi keluarganya masih terbilang kurang. Ditambah, posisi keluarga mereka saat ini dalam keadaan hidup disebuah kontrakan sempit.
"Kenapa, Bu?" Tanya Alena beranjak dari tempat tidurnya dan menghampiri sang Ibu yang berdiri dengan tatapan kosong menatap nya dari tadi.
Alena memeluk lengan sang Ibu, "Ada yang lagi Ibu pikirin?"
Lita tersadar dan menggeleng cepat, "Bukan apa-apa sayang, Ibu cuma ngelamun aja tadi."
"Kamu mau sarapan apa? Adik kamu katanya mau sarapan sama lontong sayur yang ada di depan," tuturnya.
Alena seketika teringat tentang uang pemberian Daddy nya yang masih ia simpan di lemari baju. Ingin rasanya memberikan semuanya tapi ia tau Ibunya pasti akan menolak dan menyuruhnya untuk mengembalikannya kepada Daddy nya.
Yap, Lita tau tentang anaknya yang memiliki hubungan dengan seorang duda kaya raya, sekedar tau mereka berpacaran saja tidak lebih. Padahal aslinya, Alena menjadi budak sex alias pelampiasan nafsu dari seorang duda kaya raya saja, tidak lebih. Itulah kenapa Alena sampai sekarang masih menyimpan uangnya dan ia berikan secara bertahap dengan alasan ia bekerja di salah satu toko baju.
Untungnya, dengan kebohongan kecilnya sang Ibu pun percaya sepenuhnya begitu pun juga Ayahnya--Farid.
"Eh iya, Bu. Kemarin aku baru gajian," ungkap Alena.
Gadis itu langsung pergi mengambil sedikit uang yang Daddy nya berikan. Dan Lita hanya diam saja memperhatikan dari ambang pintu kamar.
"Ibu simpen aja uangnya buat beli kebutuhan sehari-hari, aku udah simpen juga buat jajan aku hehe..."
Lita masih terdiam, namun Alena memaksa memberikan uang tersebut.
"Tapi sayang, kenapa kamu masih kerja? Bukannya kamu harus fokus belajar? Kan bentar lagi ujian terus gimana kalo kamu ga fokus?"
"Ibu sama Ayah kan kerja, jadi kamu fokus aja sekolah."
Alena menggeleng, "Gapapa, Bu. Aku udah bisa ngatur waktu belajar sama kerja, percaya aja sama aku, oke?"
Meskipun begitu, tetap saja Lita merasa tak tega. Disisi lain, memang saat ini ia sedang membutuhkan uang untuk membayar sewa rumah dan juga membeli kebutuhan lainnya. Lita yang bekerja sebagai buruh cuci dan suaminya sebagai kuli, yang dimana pendapatan nya pun sangat tidak mencukupi jika boleh berkata jujur.
"Belvan dimana, Bu? Aku belum liat tuh anak dari kemarin malem," tanya Alena, dan Belvan itu adalah adik laki-laki Alena yang masih duduk di bangku SD.
"Adik kamu lagi diem di kamar, dia kaya lagi murung. Ibu tanya juga ga dijawab."
"Yaudah, Ibu mau ke pasar dulu sekaligus beli sarapan. Kamu jangan kemana-mana dulu sebelum Ibu pulang kalo mau pergi."
Alena mengangguk saja. Dan setelah Ibunya pergi, Alena langsung bergegas melihat keadaan adiknya. Soal Ayahnya? Beliau sudah pergi dari shubuh kala adzan berkumandang untuk bekerja lebih awal agar bisa mendapatkan upah lebih.
"Dek, kamu kenapa?" Tanya Alena langsung masuk ke dalam kamar adiknya dan Ayahnya.
Belvan, anak laki-laki bertubuh sedikit berisi itu menggeleng pelan. Namun terlihat ia sedang memandangi sepatu dan tas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Sugar Daddy [21+]
RomanceArea 21+ *** Tio Angkara Wibawa, baru saja menjadi duda karena dikhianati oleh wanita yang ia cintai. Dengan harta yang ia miliki, Tio pun memilih salah satu gadis yang ada di aplikasi tinder dan ia jadikan sebagai pemuas nafsu juga pelampiasan rasa...