09

11.2K 219 11
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Sekarang, jujur sama Daddy soal perasaan kamu sekarang. Daddy gamau ada kebohongan, kamu tau kan kalo Daddy gasuka sama orang yang bohong?" Jelas Tio yang kini sedang berjongkok di depan Alena yang duduk di sofa.

Gadis itu tertunduk sambil memainkan jari-jemarinya, apa harus Alena mengatakan semuanya? Tentang dirinya yang malah menyukai Daddy nya sendiri? Padahal, sudah diperingati sebelumnya jika hubungan ini sangat dilarang melibatkan perasaan masing-masing dan hanya sekedar saling menguntungkan satu sama lain saja.

Tapi... soal perasaan, tidak ada yang pernah tau, kan? Termasuk Alena sendiri. Ia tak tau jika selama hubungan ini berlangsung dirinya malah melibatkan soal perasaannya secara tidak langsung.

Bagaimana ini...

Tio menghela napas, lelaki itu kemudian menarik dagu Alena untuk gadis tersebut mau menatapnya secara langsung. Hingga disaat tatapan mereka saling bertemu, Tio tersenyum simpul.

"Jujur," ungkap Tio.

"Maaf..." cicit Alena.

Tio hanya mengangguk, ia kemudian beranjak dan ikut duduk disamping gadisnya itu. Tio mengerti, karena wajar saja jika Alena menyukai dirinya, Tio juga terlalu berlebihan memberikan perhatian dan yang lainnya. Apalagi Alena juga terbilang berada diumur yang labil soal perasaannya. Hanya saja, Tio bingung harus bagaimana sekarang.

"Jadi, kamu beneran suka sama Daddy?" Tanya Tio memastikan.

Alena mengangkat wajahnya, mengangguk kecil sebagai jawaban iya atas pertanyaan Daddy nya tersebut.

Keadaan pun seketika hening, keduanya malah saling terdiam satu sama lain. Sepertinya, akan sulit untuk membuat situasi kembali seperti biasanya.

Alena menyesal karena sudah bertindak bodoh hingga membuat keadaan begini, andai saja ia tidak... ah sudahlah, percuma saja menyesalinya karena sudah terjadi juga.

"A-aku boleh pulang?" Tanya Alena yang terlihat takut.

Tio melirik, "Kamu gamau sama Daddy lagi, hmmm?"

Alena langsung menggeleng, "Bukan gitu..."

"Aku cuma---"

Belum juga Alena menyelesaikan perkataannya, Tio malah langsung berdiri lalu pergi begitu saja. Jelas hal itu membuat Alena heran, apa Daddy nya marah? Atau hubungan ini malah berakhir? Tapi...

Hingga cukup lama menunggu, Tio tak kunjung kembali. Alena pun pasrah jika memang Daddy nya sudah tidak membutuhkannya lagi, karena Alena sadar ini kesalahannya sendiri yang sudah melanggar peraturan.

Tak mau seperti orang bodoh, Alena langsung beranjak untuk pergi. Tapi sebelum itu, ia memutuskan untuk meninggalkan ponsel yang Daddy nya berikan khusus untuknya berkomunikasi diatas meja.

"Kayaknya aku harus mulai cari kerjaan yang lain," gumam Alena seraya menutup pintu rumah lalu pergi.

***

19.33 WIB.

Alena masih menelusuri jalanan seorang diri ditengah dinginnya suasana malam hari, karena memang jarak rumah Tio menuju rumahnya sangatlah jauh. Dan Alena juga sengaja memilih jalan kaki untuk menenangkan pikirannya. Siapa tau selama perjalanan Alena mendapatkan informasi lowongan kerja dari toko ataupun warung makan yang ada.

Hingga hampir setengah jam berjalan kaki, langkah Alena berhenti kala sebuah motor menepi dan menghadangnya.

"Alena?"

"Kamu ngapain disini?" Tanya orang tersebut.

Dan disaat orang itu membuka helm, Alena tersenyum, ternyata Raka.

Annoying Sugar Daddy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang