02

33.8K 276 11
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Daddy:

Sayang, nanti malem temenin Daddy mau? Maaf ya soal rencana kantornya kemarin gajadi karena mendadak Daddy ada kerjaan keluar tadi.

Jadi, sebagai gantinya, kita keluar jalan-jalan aja, gimana?

Kalo mau malem nanti Daddy jemput kamu.

Alena yang mendapati pesan dari Daddy nya itu tersenyum simpul. Padahal, Alena sendiri merasa tak keberatan sama sekali jika rencana kemarin gagal. Alena juga tau, Daddy nya itu pasti sangat sibuk sekarang, tidak enak juga rasanya jika melihat Daddy nya yang selalu memaksakan dirinya sendiri.

"Fokus amat sih main hp nya," celetuk seorang gadis dengan rambut yang dikucir, ia duduk disamping Alena sambil menyantap cemilan.

"Masih sering ketemu sama Om Tio?" Tanya nya kemudian.

Alena mengangguk singkat, "Masih."

"Tapi, sekarang dia lagi sibuk sama kerjaannya."

Panggil saja namanya Riska, teman satu-satunya yang Alena bisa percaya. Alena juga tak ragu untuk menceritakan tentang hubungan nya ini, ya meskipun awalnya Alena sempat ragu. Tapi, syukurlah, Riska bisa dipercaya sampai sekarang. Rahasia tentang hubungannya dengan Tio pun tidak ada orang yang tau.

Oh iya, Alena tidak menceritakan semuanya. Apalagi tentang Om Tio yang hanya memanggilnya untuk memuaskan hasratnya saja, itu akan tetap menjadi rahasianya sendiri. Yang Riska tau hanya Alena memiliki hubungan dengan laki-laki yang lebih tua saja, itupun disebut sebagai pacar. Begitulah kiranya.

"Sekarang lo di jemput, gak?" Tanya Riska.

"Engga sih kayaknya, baru aja dia bilang gabisa jemput karena ada kerjaan diluar."

"Kenapa emangnya?" Tanya Alena.

Riska pun langsung memeluk lengan Alena, "Yaudah, sekarang balik sama gue aja."

"Udah lama kan ga balik bareng juga. Sambil ngobrol terus jajan di jalan."

Alena terkekeh, benar juga. Sudah terbilang cukup lama ia tidak menghabiskan waktunya dengan Riska. Wajar saja, disaat ada waktu luang, Daddy nya malah memanggilnya. Jika tidak di turuti, maka Alena akan kehilangan kepercayaan Daddy nya itu. Tidak, jangan sampai.

Tapi...

Dibalik manisnya hubungan antara Alena dan Daddy Tio, tentu ada konsekuensi yang harus Alena tanggung. Bukan tentang kehamilan, melainkan tentang perasaannya yang harus dijaga baik-baik. Karena...

Tio pernah berkata, jika diantara mereka tidak boleh saling melibatkan perasaan sama sekali. Alasannya? Mudah saja, lelaki itu sudah tidak percaya dengan cinta dan sejenisnya. Jika memang ingin, Tio bisa memberikan hartanya asal jangan ada yang mencintainya.

Sayangnya...

Alena yang sudah terlanjur nyaman dengan ikatan yang terjalin, sepertinya sudah melewati batasan. Gadis itu menaruh perasaan lebih pada Daddy nya sendiri. Namun, Alena memilih diam saja.

Tapi, itu wajar kan bagi Alena? Maksudnya, menaruh perasaan pada Om Tio? Meskipun sudah diperingati sekalipun.

***

Sementara di tempat lain.

Tio yang baru saja kembali setelah menghadiri rapat di perusahaan lain, ia langsung duduk sambil memijat keningnya sendiri. Rencananya untuk bermesraan dengan Alena pun harus dibatalkan, padahal, Tio sangat menantikannya dari lama. Rasanya, Tio ingin memeluk dan bermanjaan bersama gadisnya sekarang.

Annoying Sugar Daddy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang